Arus Balik Diprediksi hingga Akhir Pekan

Kamis, 23 Juli 2015 - 10:12 WIB
Arus Balik Diprediksi hingga Akhir Pekan
Arus Balik Diprediksi hingga Akhir Pekan
A A A
BANDUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung memprediksi volume kendaraan arus balik akan kembali meningkat akhir pekan nanti.

Pasalnya, berdasarkan data hingga H+4 kemarin, baru 637.841 kendaraan yang melintas jalur Nagreg. Jumlah ini masih selisih cukup besar dari total kendaraan dari barat ke timur yang melintas di Nagreg selama arus mudik sebanyak 1.071.389 kendaraan.

Petugas Posko Pemantau Nagreg Dishub Kabupaten Bandung Ruddy Heryadi menuturkan, sesuai dengan pengalaman tahun lalu perbandingan arus balik bisa dilihat pada jumlah kendaraan selama arus mudik.

Dari data Dishub, belum seluruh kendaraan yang kembali dari kampung halaman melalui jalur selatan Nagreg, kembali. “Sekitar 400.000 kendaraan lagi mungkin masih belum melintas ke sini,” kata Ruddy, kemarin.

Meski H+3 atau Selasa (21/7) kemarin volume kendaraan arus balik di kawasan Nagreg mengalami peningkatan signifikan, tutur Ruddy, tidak menutup kemungkinan beberapa hari kedepan hal itu juga akan kembali terjadi terlebih jelang hari pertama siswa-siswi masuk tahun ajaran baru pada Senin (27/7) mendatang.

“Bisa jadi para pemudik akan mulai ber gerak pada hari Sabtu atau Minggu dari timur ke barat. Makanya, puncak arus balik atau adanya kenaikan volume kendaraan secara signifikan terjadi selama dua hari itu,” tutur dia.

Pantura Masih Padat

Ratusan ribu kendaraan arus balik pemudik dari Jawa Tengah dan Jawa timur menuju Jakarta masih melintas di jalur pan tura Cirebon, kemarin. Kondisi serupa juga tampak di jalur selatan Nagreg, Kabupaten Bandung. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon di Pos ko Losari mencatat, lebih dari 389.250 unit kendaraan baik roda dua, empat, maupun lebih telah melintasi pantura Cirebon sejak H+1.

Berdasar peng hi tu ngan kendaraan arus mudik sejak H-6 hingga H-1 Idul Fitri 2015 tercatat sekitar 748.286 unit kendaraan telah melintas. Sedangkan selama arus balik sejak H+1, jumlah kendaraan yang melintas paling banyak terjadi pada Selasa (21/7) sekitar 157.511 unit kendaraan.

Seluruh pemudik yang mengendarai sepeda motor dari arah Jawa Tengah diharuskan masuk rest area yang dibut Polres Cirebon di Markas Brimob, Jalan Winong. Langkah itu dilakukan guna meminimalisasi angka kecelakaan akibat pengemudi yang kelelahan.

Pantura Cirebon sendiri hingga kemarin masih ramai. Petugas pun kembali merekyasa arus dengan mengalihkan roda empat dan dua dari pantura ke jalur tengah yakni melalui Karangampel, Kabupaten Indramayu. Rekayasa dilakukan karena kepadatan kendaraan terjadi mulai dari pantura di kawasan Ke dawung hingga Palimanan. “Hingga kini, arus kendaraan pemudik yang menuju Jakarta terus mengalami peningkatan signifikan,” kata Kasatlantas Polres Cirebon Kota AKP Kurnia, kemarin.

Kondisi serupa terlihat di jalan Tol Cikampek, kemarin. Ribuan pemudik yang hendak kembali ke Jakarta terjebak kemacetan sepanjang 14 kilo meter mulai Km 62 Tol Cikampek hingga Km 85 Cipali. Akibatnya, para pengendara mobil memasuki jalan-jalan protokol di Kabupaten Karawang. Imbasnya, kemacetan para terjadi di jalur protokol lantaran kendaraan roda empat bercampur dengan pemudik yang mengendarai sepeda motor.

Pertemuan arus kendaraan roda empat dan dua itu terjadi dari arah Maracang Purwakarta melewati jalur Curug dan keluar di simpang tiga Kosambi. Kanit Lantas Polsek Klari AKP Asep mengatakan, banyak pemudik yang berusaha menghindari kemacetan di ruas Tol Cikampek-Jakarta, sehingga memilih keluar melalui jalur protokol sehingga kepadatan arus lalu lintas tidak bisa dihindari.

“Jadi yang dari Jawa engga mau masuk tol karena tau tol bakal macet, ditambah yang dari Bandung mereka keluar Tol Jatiluhur masuk ke sini dan akhirnya ada pertemuan arus bikin macet,” kata Asep.

339 Kecelakaan

Polda Jabar mencatat sebanyak 339 kecelakaan lalu lintas terjadi selama dari H-7 hingga H+4 arus mudik dan balik Lebaran di wilayah hukum Polda Jabar. Kecelakaan tersebut me nelan 57 korban jiwa, 106 orang luka berat, dan 303 luka ringan.

Dir Lantas Polda Jabar Kombes Pol Sugihardi mengatakan, ken daraan roda dua masih men dominasi angka keceakaan di Jabar. “Dari catatan ang gota kami, kecelakaan roda dua terjadi sebanyak 247 kali, sedangkan untuk roda empat sebanyak 92 kali kecelakaan,” kata Sugihardi.

Dia mengemukakan, jumlah tersebut menurun jika di bandingkan arus mudik dan balik Lebaran 2014. “Jumlah ter sebut menurun dari tahun sebelumnya, di mana dari catatan Pol da Jabar, pada 2014 saat arus mudik dan balik Lebaran, kecelakaan terjadi sebanyak 702 kali,” ujar dia.

Sugihardi merinci, pada 2014 saat H-7 hingga H-3, jumlah kejadian lakalantas 702 kasus, korban meninggal dunia 132 orang, korban luka berat 169 orang dan korban luka ringan 436 orang dengan rincian ken daraan terlibat kecelakaan ter diri 522 unit roda dua dan 180 roda empat.

“Data lakalan tas H-7 hingga H+4 pada Operasi Ketupat Lodaya 2015 di ban dingkan 2014, jumlah kejadiannya mengalami penurunan sebesar 48%,” tutur Sugihardi. Kasus kecelakaan itu berlangsung di jalur mudik utara, tengah dan selatan serta beberapa jalur non-mudik di Jawa barat. “Kebanyakan laka lantas terjadi karena human eror atau kelalaian manusia,” ungkap Dir Lantas.

Kabidhumas Polda Jabar Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, Polda Jabar mencatat dari H-7 hingga H+4 arus mudik dan arus balik lebaran 2015 ini, seba nyak 4.918.133 melintas di ti ga jalur mudik dan arus balik di Ja wa Barat. Tercatat, sebanyak 1.582.368 ken daraan melintasi jalur utara Jabar, sedangkan untuk jalur tengah hanya 541.606 kendaraan.

“Antara jalur utara dan tengah, jalur selatan masih menjadi fa vorit para pemudik di Lebaran 2015 ini dengan mencatatkan sebanyak 2.795.159 kendaraan me lintasi jalur itu,” kata Sulistyo. Sementara itu, sebanyak 3.579. 477 kendaraan pemudik me lintas di Jalan Amir Machmud, Kota Cimahi selama arus mudik lebaran 2015.

Se mentara hingga H+4 arus balik Lebaran, sebanyak 43.8791 kendaraan yang melintas di jalan tersebut. Kasie Lalu Lintas Dishub Kota Cimahi Kosasih mengatakan, puncak kepadatan kendaraan pa da arus mudik lebaran terjadi pada H-3 dan H-4 Lebaran dari arah Cianjur dan Padalarang Ka bupaten Bandung Barat (KBB).

Kosasih mengemukakan, selama arus mudik dan arus balik Lebaran terjadi 18 kasus kecelakaan lalu lintas yang seluruhnya dialami kendaraan roda dua.

Dila nashear/Erika lia/Nilakusuma/ Agie permadi/Nur azis
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7866 seconds (0.1#10.140)