BIN: Insiden Tolikara Dimanfaatkan untuk Menyerang Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso tak terima BIN disalahkan dalam insiden Tolikara, Papua, pada Jumat 17 Juli 2015.
Mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini mengungkapkan, ada sejumlah pihak yang memanfaatkan insiden Tolikara untuk menyerangnya, maupun Presiden Jokowi.
Hal itu dikatakannya saat menanggapi kritikan sejumlah pihak yang menilai BIN lamban sehingga insiden di Tolikara itu terjadi. Menurut dia, kritikan sejumlah pihak terhadap BIN mengenai insiden Tolikara salah alamat.
Dikatakannya, kalangan yang menyalahkan BIN itu tidak mengerti tugas pokok dan fungsi BIN. Sebab, BIN hanya menyampaikan informasi kepada aparat penegak hukum.
"Informasi sudah kami berikan tanggal 11 Juli dan direspon oleh aparat. Polres setempat langsung rapat muspida, melibatkan bupati, tokoh agama, semuanya sudah dilibatkan termasuk juga melibatkan presiden GDI, itu respon yang baik," kata Sutiyoso, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/7/2015).
Kemudian, lanjut dia, aparat penegak hukum juga telah berjaga pada Jumat 17 Juli 2015.
"Kalau enggak ada informasi dari kami, dari mana dia (aparat) dapat informasi gitu dari kami, dia jaga? Jadi anda jangan salah ya, orang itu memanfaatkan peristiwa ini untuk menyerang Pak Jokowi, nyerang pemerintahan, nyerang saya sebagai Kepala BIN, nyerang Kapolri, itu sudah biasa," tuturnya.
Kendati begitu, dia enggan membeberkan siapa yang dimaksud menyerang Presiden Jokowi dan dirinya melalui kritikan itu.
"Ya, kalian cari saja. Bolak balik kan nyalahin kami, itu aja. Kami tanggal 11 Juli sudah tahu, tanggal 13 Juli sudah direspon sama kapolres, nah bagaimana salahnya? Ya enggak ada salahnya, di sana itu karena menghadapi massa brutal. Terjadi bukan di Tolikara saja, di mana-mana kalau menghadapi massa brutal ya seperti itu," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini pun memaklumi ada pihak yang tidak setuju dirinya menjadi Kepala BIN. Sehingga, insiden Tolikara dijadikan bahan untuk mengkritiknya.
"Bilang BIN lambat, BIN kan bukan eksekutor, tugasnya memberikan informasi. Ya tahulah anda, waktu aku mau dilantik, ada yang pro dan kontra," pungkasnya.
Mantan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini mengungkapkan, ada sejumlah pihak yang memanfaatkan insiden Tolikara untuk menyerangnya, maupun Presiden Jokowi.
Hal itu dikatakannya saat menanggapi kritikan sejumlah pihak yang menilai BIN lamban sehingga insiden di Tolikara itu terjadi. Menurut dia, kritikan sejumlah pihak terhadap BIN mengenai insiden Tolikara salah alamat.
Dikatakannya, kalangan yang menyalahkan BIN itu tidak mengerti tugas pokok dan fungsi BIN. Sebab, BIN hanya menyampaikan informasi kepada aparat penegak hukum.
"Informasi sudah kami berikan tanggal 11 Juli dan direspon oleh aparat. Polres setempat langsung rapat muspida, melibatkan bupati, tokoh agama, semuanya sudah dilibatkan termasuk juga melibatkan presiden GDI, itu respon yang baik," kata Sutiyoso, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/7/2015).
Kemudian, lanjut dia, aparat penegak hukum juga telah berjaga pada Jumat 17 Juli 2015.
"Kalau enggak ada informasi dari kami, dari mana dia (aparat) dapat informasi gitu dari kami, dia jaga? Jadi anda jangan salah ya, orang itu memanfaatkan peristiwa ini untuk menyerang Pak Jokowi, nyerang pemerintahan, nyerang saya sebagai Kepala BIN, nyerang Kapolri, itu sudah biasa," tuturnya.
Kendati begitu, dia enggan membeberkan siapa yang dimaksud menyerang Presiden Jokowi dan dirinya melalui kritikan itu.
"Ya, kalian cari saja. Bolak balik kan nyalahin kami, itu aja. Kami tanggal 11 Juli sudah tahu, tanggal 13 Juli sudah direspon sama kapolres, nah bagaimana salahnya? Ya enggak ada salahnya, di sana itu karena menghadapi massa brutal. Terjadi bukan di Tolikara saja, di mana-mana kalau menghadapi massa brutal ya seperti itu," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Bang Yos ini pun memaklumi ada pihak yang tidak setuju dirinya menjadi Kepala BIN. Sehingga, insiden Tolikara dijadikan bahan untuk mengkritiknya.
"Bilang BIN lambat, BIN kan bukan eksekutor, tugasnya memberikan informasi. Ya tahulah anda, waktu aku mau dilantik, ada yang pro dan kontra," pungkasnya.
(san)