Arus Balik Mulai Padati Pantura
A
A
A
BREBES - Kemacetan sudah mulai terjadi pada ruas jalan pantura dari Kota Tegal sampai Brebes kemarin. Di beberapa tempat, gelombang pemudik yang hendak kembali ke Jakarta dan sekitarnya mulai menunjukkan peningkatan.
Di Kota Tegal, kemacetan sudah terasa sejak selepas perempatan Maya sampai perbatasan Brebes. Badan jalan disesaki kendaraan pemudik dan kendaraan milik penduduk setempat. Laju kendaraan lebih sering tersendat dan hanya lancar selama beberapa saat, seperti di terlihat di Jalan Kapten Sudibyo dan Jalan Ciptomangunkusumo.
Di jalur pantura Brebes, kendaraan pemudik mulai merayap saat mendekati exit tol Banjaranyar, Brebes Timur, karena ada pengalihan arus lalu lintas ke ruas tol. Ruas tol darurat tersebut kemarin mulai dibuka untuk kendaraan pemudik sejak pukul 09.00 WIB. Sejumlah petugas kepolisian dan TNI disiagakan di lokasi mengarahkan kendaraan pemudik masuk ke tol. Selain di titik tersebut, kemacetan juga terpantau di Pasar Induk Brebes sampai Jalan Ahmad Yani atau sekitar satu kilometer.
Laju kendaraan tersendat selain karena aktivitas warga di pasar, juga banyak kendaraan pemudik yang berhenti untuk membeli oleh-oleh. Kepala Pos Pengamanan Exit Tol Banjarnyar, Iptu Tasdjuli mengatakan, kepadatan kendaraan mulai menunjukkan peningkatan sejak Minggu (19/9) malam. “Hari ini (kemarin) mulai kembali terlihat ada peningkatan sehingga ruas tol kami buka untuk memecah kepadatan kendaraan di jalur pantura,” kata Tasdjuli, kemarin.
Berbeda dengan saat arus mudik, pengaturan arus lalu lintas di exit tol tidak dilakukan dengan sistem buka-tutup karena kendaraan pemudik dari arah timur bisa langsung berbelok kiri ke arah tol. Sementara kendaraan roda dua maupun kendaraan lokal tetap diarahkan lurus ke arah dalam Kota Brebes. Ini menimbulkan sedikit keruwetan lalu lintas di sekitar exit tol sehingga lalu lintas tersendat. Dari exit tol sampai arah dalam tol hingga pukul 16.00 WIB, arus kendaraan belum menimbulkan penumpukan.
Kendaraan dapat melaju dengan kecepatan sampai 40 kilometer per jam sesuai yang dianjurkan karena tebalnya debu. “Kami gunakan petugas, rambu petunjuk, dan pengeras suara, untuk memberitahukan kepada pemudik ada pengalihan ke ruas tol sebagai jalur alternatif. Sedangkan pengendara yang mau ke Brebes atau Cirebon tetap boleh lurus,” kata Tasdjuli. Kepala Sat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas mengatakan, peningkatan kendaraan arus balik pada H+3 mencapai sekitar 5% dibandingkan hari sebelumnya.
“Hingga nanti malam dan besok (hari ini) kemungkinan peningkatan kendaraan masih akan terus terjadi. Tapi puncak kepadatan belum bisa kita prediksi,” kata Rendy, kemarin. Salah seorang pemudik, Harun, 38, menuturkan, arus lalu lintas sejak dari Pekalongan sampai Tegal masih lancar. Waktu tempuh hanya sekitar 80 menit. “Hanya tersendat di beberapa titik yang ada pasarnya,” kata pemudik yang menggunakan mobil pribadi ini. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Brebes, Mayang Sri Herbimo mengatakan, puncak arus balik diperkirakan akan terbagi karena perbedaan masuk kerja antara PNS dan pegawai swasta.
“Pemudik yang PNSsudahmulaiberangkathari ini (kemarin) dan puncaknya kemungkinan besok (hari ini) karenaRabu(22/7) sudahmulai masuk. Kalau swasta ada yang Senin (27) bersamaan dengan anak sekolah masuk sehingga puncak kepadatan tidak bersamaan,” ucapnya. Di ruas jalur selatan dan tengah, kepadatan kendaraan pemudik juga terpantau mulai mengalami peningkatan. Kendaraan pemudik yang melintas didominasi kendaraan roda dua. Selain kendaraan pemudik, kepadatan juga disebabkan masih banyak warga lokal yang berkendara untuk berwisata. Kapolsek Margasari AKP Sugeng Subagyo mengatakan, mulai H+3 ruas jalan sejak dari arah Klonengan, Prupuk, sampai Ketanggungan sudah dibuat satu arah.
“Sejak tadi pagi sudah dibuat one way karena kendaraan arus balik sudah mulai meningkat,” ujar Sugeng, kemarin. Peningkatan kepadatan kendaraan tersebut belum menimbulkan kemacetan. Kendaraan masih bisa melaju dengan kecepatan mencapai 50 km per jam. “Kondisi arus lalu lintas dari arah Purwokerto sejauh ini masih ramai lancar,” ujar Sugeng. Di jalur pantura ruas Pekalongan arus balik sudah mulai terlihat. Kemarin, peningkatan kendaraan arus balik mencapai 25% dibanding hari Minggu (19/7).
Kasatlantas Polresta Pekalongan, AKP Dwi Nugroho mengatakan secara umum lalu lintas masih normal. Titik kemacetan yang pada saat arus mudik berada di kawasan Taman Hiburan Rakyat, sekarang berpindah ke sekitar pertigaan Gudang Pusri Kota Pekalongan. “Sebab di pertigaan itu merupakan pertemuan kendaraan dari Jalan Wilis dandari KotaPekalonganmenuju Jakarta,” katanya.
Ketua Regu Posko Induk Mudik Dishubparbud Kota Pekalongan, Rozikin mengatakan, pada hari Senin kemarin, sudah terjadi lonjakan kendaraan dari arah SemarangmenujukeJakarta. “Jadi diperkirakan, puncak arus balik akan terjadi pada hari Selasa (21/7) besok. Sebab lonjakan kendaraan ke arah Jakarta sudah meningkat dibandingkan kemarin,” katanya.
Dijelaskannya, total kendaraan pukul 07.00-14.00 WIB dari arah Semarang ke Jakarta mencapai 23.768 unit kendaraan. Jumlah kendaraan pribadi 12.428 unit, sepeda motor 10.287 unit, dan bus 446 unit. Lonjakan kendaraan ke arah Jakarta mulai terasa di Kota Pekalongan sejak Sabtu( 18/7) kemarin.
“Kendaraan dari arah timur ke Jakarta yang semula terdapat 28.112 pada hari Lebaran, Jumat (17/7), kemudian meningkat pada hari Sabtu menjadi 43.674 unit kendaraan. Jumlah itu kemudian meningkat pada hari Minggu (19/7) menjadi 60.150 unit kendaraan,” katanya.
Farid firdaus/ prahayuda febrianto
Di Kota Tegal, kemacetan sudah terasa sejak selepas perempatan Maya sampai perbatasan Brebes. Badan jalan disesaki kendaraan pemudik dan kendaraan milik penduduk setempat. Laju kendaraan lebih sering tersendat dan hanya lancar selama beberapa saat, seperti di terlihat di Jalan Kapten Sudibyo dan Jalan Ciptomangunkusumo.
Di jalur pantura Brebes, kendaraan pemudik mulai merayap saat mendekati exit tol Banjaranyar, Brebes Timur, karena ada pengalihan arus lalu lintas ke ruas tol. Ruas tol darurat tersebut kemarin mulai dibuka untuk kendaraan pemudik sejak pukul 09.00 WIB. Sejumlah petugas kepolisian dan TNI disiagakan di lokasi mengarahkan kendaraan pemudik masuk ke tol. Selain di titik tersebut, kemacetan juga terpantau di Pasar Induk Brebes sampai Jalan Ahmad Yani atau sekitar satu kilometer.
Laju kendaraan tersendat selain karena aktivitas warga di pasar, juga banyak kendaraan pemudik yang berhenti untuk membeli oleh-oleh. Kepala Pos Pengamanan Exit Tol Banjarnyar, Iptu Tasdjuli mengatakan, kepadatan kendaraan mulai menunjukkan peningkatan sejak Minggu (19/9) malam. “Hari ini (kemarin) mulai kembali terlihat ada peningkatan sehingga ruas tol kami buka untuk memecah kepadatan kendaraan di jalur pantura,” kata Tasdjuli, kemarin.
Berbeda dengan saat arus mudik, pengaturan arus lalu lintas di exit tol tidak dilakukan dengan sistem buka-tutup karena kendaraan pemudik dari arah timur bisa langsung berbelok kiri ke arah tol. Sementara kendaraan roda dua maupun kendaraan lokal tetap diarahkan lurus ke arah dalam Kota Brebes. Ini menimbulkan sedikit keruwetan lalu lintas di sekitar exit tol sehingga lalu lintas tersendat. Dari exit tol sampai arah dalam tol hingga pukul 16.00 WIB, arus kendaraan belum menimbulkan penumpukan.
Kendaraan dapat melaju dengan kecepatan sampai 40 kilometer per jam sesuai yang dianjurkan karena tebalnya debu. “Kami gunakan petugas, rambu petunjuk, dan pengeras suara, untuk memberitahukan kepada pemudik ada pengalihan ke ruas tol sebagai jalur alternatif. Sedangkan pengendara yang mau ke Brebes atau Cirebon tetap boleh lurus,” kata Tasdjuli. Kepala Sat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas mengatakan, peningkatan kendaraan arus balik pada H+3 mencapai sekitar 5% dibandingkan hari sebelumnya.
“Hingga nanti malam dan besok (hari ini) kemungkinan peningkatan kendaraan masih akan terus terjadi. Tapi puncak kepadatan belum bisa kita prediksi,” kata Rendy, kemarin. Salah seorang pemudik, Harun, 38, menuturkan, arus lalu lintas sejak dari Pekalongan sampai Tegal masih lancar. Waktu tempuh hanya sekitar 80 menit. “Hanya tersendat di beberapa titik yang ada pasarnya,” kata pemudik yang menggunakan mobil pribadi ini. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Brebes, Mayang Sri Herbimo mengatakan, puncak arus balik diperkirakan akan terbagi karena perbedaan masuk kerja antara PNS dan pegawai swasta.
“Pemudik yang PNSsudahmulaiberangkathari ini (kemarin) dan puncaknya kemungkinan besok (hari ini) karenaRabu(22/7) sudahmulai masuk. Kalau swasta ada yang Senin (27) bersamaan dengan anak sekolah masuk sehingga puncak kepadatan tidak bersamaan,” ucapnya. Di ruas jalur selatan dan tengah, kepadatan kendaraan pemudik juga terpantau mulai mengalami peningkatan. Kendaraan pemudik yang melintas didominasi kendaraan roda dua. Selain kendaraan pemudik, kepadatan juga disebabkan masih banyak warga lokal yang berkendara untuk berwisata. Kapolsek Margasari AKP Sugeng Subagyo mengatakan, mulai H+3 ruas jalan sejak dari arah Klonengan, Prupuk, sampai Ketanggungan sudah dibuat satu arah.
“Sejak tadi pagi sudah dibuat one way karena kendaraan arus balik sudah mulai meningkat,” ujar Sugeng, kemarin. Peningkatan kepadatan kendaraan tersebut belum menimbulkan kemacetan. Kendaraan masih bisa melaju dengan kecepatan mencapai 50 km per jam. “Kondisi arus lalu lintas dari arah Purwokerto sejauh ini masih ramai lancar,” ujar Sugeng. Di jalur pantura ruas Pekalongan arus balik sudah mulai terlihat. Kemarin, peningkatan kendaraan arus balik mencapai 25% dibanding hari Minggu (19/7).
Kasatlantas Polresta Pekalongan, AKP Dwi Nugroho mengatakan secara umum lalu lintas masih normal. Titik kemacetan yang pada saat arus mudik berada di kawasan Taman Hiburan Rakyat, sekarang berpindah ke sekitar pertigaan Gudang Pusri Kota Pekalongan. “Sebab di pertigaan itu merupakan pertemuan kendaraan dari Jalan Wilis dandari KotaPekalonganmenuju Jakarta,” katanya.
Ketua Regu Posko Induk Mudik Dishubparbud Kota Pekalongan, Rozikin mengatakan, pada hari Senin kemarin, sudah terjadi lonjakan kendaraan dari arah SemarangmenujukeJakarta. “Jadi diperkirakan, puncak arus balik akan terjadi pada hari Selasa (21/7) besok. Sebab lonjakan kendaraan ke arah Jakarta sudah meningkat dibandingkan kemarin,” katanya.
Dijelaskannya, total kendaraan pukul 07.00-14.00 WIB dari arah Semarang ke Jakarta mencapai 23.768 unit kendaraan. Jumlah kendaraan pribadi 12.428 unit, sepeda motor 10.287 unit, dan bus 446 unit. Lonjakan kendaraan ke arah Jakarta mulai terasa di Kota Pekalongan sejak Sabtu( 18/7) kemarin.
“Kendaraan dari arah timur ke Jakarta yang semula terdapat 28.112 pada hari Lebaran, Jumat (17/7), kemudian meningkat pada hari Sabtu menjadi 43.674 unit kendaraan. Jumlah itu kemudian meningkat pada hari Minggu (19/7) menjadi 60.150 unit kendaraan,” katanya.
Farid firdaus/ prahayuda febrianto
(ars)