Pintu Gereja di Purworejo Dibakar, Polisi Minta Warga Tenang
A
A
A
SEMARANG - Polda Jawa Tengah mengimbau warga untuk tetap tenang dan saling menghormati antar umat beragama dan tidak terprovokasi menyusul insiden dugaan pembakaran pintu Gereja di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Informasi yang dihimpun, Gereja yang diduga pintunya sengaja dibakar orang tak dikenal itu adalah GKJ di RT01/RW01, Desa Tlepok Wetan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.
Ada juga secarik kertas putih ditulis dengan spidol hitam tebal ditempel di pojok kiri gereja. Isinya "Pesan Mujahid Atas Tragedi Papua, Bakar Gereja se Jawa".
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto, membenarkan insiden tersebut.
"Itu percobaan saja. Yang kena cuma pintunya," ungkapnya saat dihubungi via telepon seluler, Senin (20/7/2015).
Mengenai siapa pelaku dan apa motifnya, Liliek belum bisa memastikan. Petugas Polres Purworejo dan Polda Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan. Petugas sudah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Jangan diperbesarlah yang begitu-begitu. Itu percobaan saja. Yang jelas, kami menangani. Mencari siapa pelakunya," tambah Liliek.
Polisi sudah memeriksa saksi-saksi. Di antaranya, Kustantia Prabaningtyas (22), seorang karyawati warga sekitar, Eni Tri Mulatsih (48), guru SD hingga Pendeta setempat bernama Ibnu Prabowo.
Keterangan Pendeta Ibnu, sekira pukul 02.00 saat hendak ke kamar mandi mendapati kondisi lampu gereja tidak menyala.
Pukul 05.30, saksi Ibnu saat pulang olahraga pagi mencium aroma bensin dan melihat kondisi pintu depan gereja sudah terbakar.
Dia kemudian memberi tahu saksi-saksi lain tersebut. Lalu mendapati pintu sebelah barat gereja terbakar termasuk surat berisi ancaman tersebut.
Di TKP, selain secarik kertas berisi ancaman, juga ditemukan sisa percikan bensin, 7 batang korek kayu yang berada 5 di depan pintu depan Gerja dan 2 di depan pintu sebelah barat gereja. Didapati pula sisa arang dan abu bekas pintu terbakar.
"Betul (terjadi). Tapi kami masih bersyukur, karena kepedulian dan dukungan dari Polri, TNI dan masyarakat cukup besar serta korban materiil yang tidak besar. Mohon dukungan dan doanya," tulis Ibnu melalui pesan singkat.
Informasi yang dihimpun, Gereja yang diduga pintunya sengaja dibakar orang tak dikenal itu adalah GKJ di RT01/RW01, Desa Tlepok Wetan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.
Ada juga secarik kertas putih ditulis dengan spidol hitam tebal ditempel di pojok kiri gereja. Isinya "Pesan Mujahid Atas Tragedi Papua, Bakar Gereja se Jawa".
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol A Liliek Darmanto, membenarkan insiden tersebut.
"Itu percobaan saja. Yang kena cuma pintunya," ungkapnya saat dihubungi via telepon seluler, Senin (20/7/2015).
Mengenai siapa pelaku dan apa motifnya, Liliek belum bisa memastikan. Petugas Polres Purworejo dan Polda Jawa Tengah masih melakukan penyelidikan. Petugas sudah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Jangan diperbesarlah yang begitu-begitu. Itu percobaan saja. Yang jelas, kami menangani. Mencari siapa pelakunya," tambah Liliek.
Polisi sudah memeriksa saksi-saksi. Di antaranya, Kustantia Prabaningtyas (22), seorang karyawati warga sekitar, Eni Tri Mulatsih (48), guru SD hingga Pendeta setempat bernama Ibnu Prabowo.
Keterangan Pendeta Ibnu, sekira pukul 02.00 saat hendak ke kamar mandi mendapati kondisi lampu gereja tidak menyala.
Pukul 05.30, saksi Ibnu saat pulang olahraga pagi mencium aroma bensin dan melihat kondisi pintu depan gereja sudah terbakar.
Dia kemudian memberi tahu saksi-saksi lain tersebut. Lalu mendapati pintu sebelah barat gereja terbakar termasuk surat berisi ancaman tersebut.
Di TKP, selain secarik kertas berisi ancaman, juga ditemukan sisa percikan bensin, 7 batang korek kayu yang berada 5 di depan pintu depan Gerja dan 2 di depan pintu sebelah barat gereja. Didapati pula sisa arang dan abu bekas pintu terbakar.
"Betul (terjadi). Tapi kami masih bersyukur, karena kepedulian dan dukungan dari Polri, TNI dan masyarakat cukup besar serta korban materiil yang tidak besar. Mohon dukungan dan doanya," tulis Ibnu melalui pesan singkat.
(nag)