Wisata Air, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam
A
A
A
BANDUNG - Dadang (50), hanya bisa pasrah saat melihat keponakannya Deffi Sopianti (7), tergolek lemas setelah sebelumnya tenggelam di kolam anak Karang Setra, Jalan Sinar Galih, pada Minggu 19 Juli 2015 sore.
Ia tak menyangka, liburan keluarga berakhir tragis dengan kematian keponakan tercintanya tersebut. Dadang mengisahkan saat itu masih dalam moment lebaran dimana keluarga berkumpul di kediamannya Jalan Baranang Siang RT04 /RW06.
Ajang kumpul keluarga itu dipergunakannya sebaik mungkin dengan pergi berlibur berwisata air. Dadang dan 14 orang anggota keluarga termasuk empat keponakannya memutuskan untuk pergi liburan ke Kolam Renang Karang Setra.
Deffi dan Dadang berboncengan dengan menggunakan motor untuk sampai ke lokasi. "Sekitar pukul 14.00 WIB kami mulai bersiap dan pergi ke Karang Setra, jam 15.00 WIB kami akhirnya sampai di sana," katanya.
Sesampainya di lokasi mereka berenang seperti biasa, bahkan sejam kemudian atau sekitar pukul 16.00 WIB mereka sempat beristirahat sejenak untuk makan di kantin sekitar lokasi.
Setelah makan, ke-empat ponakannya sepertinya belum puas bermain air, mereka pun mengajak Dadang untuk kembali terjun ke kolam anak.
"Padahal saya saat itu mau ganti baju, tapi gak jadi karena ponakan saya masih pengen berenang, mereka pengen naik ban yang mengambang di kolam. Setelah saya cuci tangan, saya pun mengikuti ketiga ponakan saya dan menaikan mereka ke ban, lalu mendorong lembut ban yang mereka tumpangi, sementara Deffi terpisah tapi masih di kolam yang sama," katanya.
Saat itu memang kondisi kolam renang sudah dalam keadaan sepi lantaran waktu sudah sore, para pengunjung sudah keluar dari kolam bersiap untuk pulang dan membubarkan diri.
"Kondisinya memang sudah sepi, banyak yang sudah pulang. Di kolam itu juga hanya ada saya dan ponakan-ponakan saya," katanya.
Saat di tengah kolam, lanjutnya, Dadang melihat seorang pengunjung yang berusaha memberi tahu dia sesuatu dengan menunjuk ke arah kolam.
"Ada ibu-ibu nunjuk ke arah kolam, awalnya saya tak mengerti maksudnya, dan baru sadar saat saya lihat kain di dalam air, saya lalu berenang mendekatinya, dan ternyata itu seorang anak," katanya.
Dadang belum menyadari jika anak yang tenggelam itu keponakannya, yang ada dalam benaknya hanya menyelamatkan anak itu keluar dari kolam.
"Awalnya saya belum menyadari kalo itu ponakan saya, karena saat itu saya langsung angkat tubuh anak itu keluar dari kolam, dan berteriak minta tolong ke orang sekitar. Akhirnya ada tukang sapu yang menolong anak tersebut dan melakukan pertolongan pertama, disitu saya sadar dan kaget kalo anak itu adalah ponakan saya," katanya.
Tubuh kecil yang sudah tergolek lemas itu pun akhirnya di bawa ke ruang medis Karang Setra.
"Di Karang Setra ada ruang medis dan dokternya juga, setelah di cek oleh mereka, memang jantungnya sudah gak berdetak. Bahkan pada saat pertolongan pertama, dari mulut ponakan saya keluar air dan nasi," ujarnya.
Ia tak menyangka, liburan keluarga berakhir tragis dengan kematian keponakan tercintanya tersebut. Dadang mengisahkan saat itu masih dalam moment lebaran dimana keluarga berkumpul di kediamannya Jalan Baranang Siang RT04 /RW06.
Ajang kumpul keluarga itu dipergunakannya sebaik mungkin dengan pergi berlibur berwisata air. Dadang dan 14 orang anggota keluarga termasuk empat keponakannya memutuskan untuk pergi liburan ke Kolam Renang Karang Setra.
Deffi dan Dadang berboncengan dengan menggunakan motor untuk sampai ke lokasi. "Sekitar pukul 14.00 WIB kami mulai bersiap dan pergi ke Karang Setra, jam 15.00 WIB kami akhirnya sampai di sana," katanya.
Sesampainya di lokasi mereka berenang seperti biasa, bahkan sejam kemudian atau sekitar pukul 16.00 WIB mereka sempat beristirahat sejenak untuk makan di kantin sekitar lokasi.
Setelah makan, ke-empat ponakannya sepertinya belum puas bermain air, mereka pun mengajak Dadang untuk kembali terjun ke kolam anak.
"Padahal saya saat itu mau ganti baju, tapi gak jadi karena ponakan saya masih pengen berenang, mereka pengen naik ban yang mengambang di kolam. Setelah saya cuci tangan, saya pun mengikuti ketiga ponakan saya dan menaikan mereka ke ban, lalu mendorong lembut ban yang mereka tumpangi, sementara Deffi terpisah tapi masih di kolam yang sama," katanya.
Saat itu memang kondisi kolam renang sudah dalam keadaan sepi lantaran waktu sudah sore, para pengunjung sudah keluar dari kolam bersiap untuk pulang dan membubarkan diri.
"Kondisinya memang sudah sepi, banyak yang sudah pulang. Di kolam itu juga hanya ada saya dan ponakan-ponakan saya," katanya.
Saat di tengah kolam, lanjutnya, Dadang melihat seorang pengunjung yang berusaha memberi tahu dia sesuatu dengan menunjuk ke arah kolam.
"Ada ibu-ibu nunjuk ke arah kolam, awalnya saya tak mengerti maksudnya, dan baru sadar saat saya lihat kain di dalam air, saya lalu berenang mendekatinya, dan ternyata itu seorang anak," katanya.
Dadang belum menyadari jika anak yang tenggelam itu keponakannya, yang ada dalam benaknya hanya menyelamatkan anak itu keluar dari kolam.
"Awalnya saya belum menyadari kalo itu ponakan saya, karena saat itu saya langsung angkat tubuh anak itu keluar dari kolam, dan berteriak minta tolong ke orang sekitar. Akhirnya ada tukang sapu yang menolong anak tersebut dan melakukan pertolongan pertama, disitu saya sadar dan kaget kalo anak itu adalah ponakan saya," katanya.
Tubuh kecil yang sudah tergolek lemas itu pun akhirnya di bawa ke ruang medis Karang Setra.
"Di Karang Setra ada ruang medis dan dokternya juga, setelah di cek oleh mereka, memang jantungnya sudah gak berdetak. Bahkan pada saat pertolongan pertama, dari mulut ponakan saya keluar air dan nasi," ujarnya.
(nag)