Berlebaran di Pengungsian

Senin, 20 Juli 2015 - 09:26 WIB
Berlebaran di Pengungsian
Berlebaran di Pengungsian
A A A
KARO - Sebanyak 1.175 kepala keluarga (KK) atau sekitar 5.000 jiwa umat muslim yang bermukim di lingkar Gunung Sinabung, Karo, bersyukur masih dapat merayakan Idul Fitri 1436 Hijriah walaupun berada di pengungsian.

Mereka tidak bisa berlebaran di rumah masing-masing karena desanya harus dikosongkan, mengingat aktivitas vulkanologi gunung api yang menyandang status Level IV (Awas) itu masih tinggi.

Berdasarkan pantauan KORAN SINDO MEDANdi sejumlah tempat penampungan, warga tampak antusias merayakan Idul Fitri walau dengan keadaan sangat terbatas. Meski sedih karena tidak bisa merayakan di kampung halaman, para pengungsi tetap mensyukuri berkah yang diberikan Allah SWT kepada mereka.

Seluruh pengungsi umat muslim melaksanakan salat ied bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0205/TK Letnan Kolonel (Letkol) Inf Asep Sukarna, perwira Polres Karo dan tokoh agama setempat di lapangan terbuka di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, yang menghadap langsung ke Gunung Sinabung, Jumat (17/7) pagi.

Setelah itu, seluruh pengungsi pun kembali ke posko masing- masing untuk bersilaturahmi dengan sesama pengungsi, baik yang beragama muslim maupun Kristen. Suasana mengharukan tampak jelas di posko pengungsian Losd Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rayat.

Saat para pengungsi saling bersalam-salaman memohon maaf, isak tangis pun pecah ketika seorang warga pengungsi melantunkan salawat rasul melalui pengeras suara. Deraian air mata dari para orang tua dan anak-anak pengungsi membuat suasana kian haru.

Dani Sembiring, 48, warga Desa Sigarang-Garang, Kecamatan Naman Teran, yang mengungsi di kamp penampungan Losd Desa Peceren, mengatakan, tetap mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan pada lebaran kali ini, meski tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dia berlebaran bersama keluarga di kampung halaman.

Dani yang sejak mengungsi bekerja sebagai buruh tani ini tidak sekalipun menyesali dan meratapi kondisi yang dihadapi bersama warga desanya. Mereka telah berulang kali mengungsi akibat dari ancaman Gunung Sinabung.

Keterpurukan ekonomi sudah jelas sangat dirasakan sejak lahan pertanian yang menjadi sumber penghasilan mereka tidak bisa ditanami lagi karena tertutup material debu vulkanik. “Meskipun begitu, saya tetap yakin Allah pasti punya rencana yang baik di balik bencana ini. Sebab, Allah tidak akan memberikan cobaan melampaui batas kesanggupan hambanya,”katanya.

Sementara itu, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Willy menyebutkan, telah terjadi empat kali luncuran awan panas guguran ke arah tenggara gunung dengan jarak luncur 1,5-3 kilometer (km). Sedangkan ketinggian kolom debu mencapai 1 km dan bergerak seiring dengan pergerakan angin ke arah timur – tenggara.

Dikatakan, aktivitas kegempaan Sinabung masih tergolong tinggi, dimana sejak pukul 00.00 WIB telah terjadi 29 kali gempa guguran, ermpat kali gempa low freqwency (LF), satu kali hybrid, dan tremor secara terus menerus dengan amplitudo 0,5-2 milimeter (mm).

PVMBG terus mengimbau masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan, terutama pada radius 7 km sektor selatan-tenggara gunung. Sementara untuk daerah yang terdampak debu masyarakat diimbau menggunakan masker.

Sementara itu, ribuan umat muslim Kota Medan dan sekitarnya melaksankan salat Ied di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (17/7). Dalam khutbahnya, Syafruddin yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut mengambil tema Fitrah dan Kesehatan untuk Kemandirian Umat Bangsa.

Dikatakan dia, setelah satu satu bulan penuh ditempah melalui puasa di Ramadan, semakin banyak amal ibadah dilaksanakan sehingga menjadikan manusia memiliki pribadi yang berkualitas dan bertakwa. Selain itu, menjadikan manusia mampu menciptakan suasana kondusif dan dekat satu sama lain.

Seusai salat, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Wakilnya Tengku Erry Nuradi beserta Wali Kota Medan Dzulmi Eldin bersalaman dengan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkungan Pemprov Sumut dan Pemko Medan.

Di Serdangbedagai (Sergai), Bupati Soekirman bersama seribuan warga mengelar salat Ied di lapangan bola kaki Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah. Seusai melaksanakan salat Ied, Bupati Soekirman menggelar open house di rumah dinas di Kompleks Kantor Bupati di Sei Rampah yang dihadiri PNS serta masyarakat umum dari dalam maupun luar daerah.

Soekirman berharap agar warga bersama jajaran Pemkab Sergai tetap kompakan dan memupuk kebersamaan. Sebab, kekompakan bagian penting dalam rangka menjaga kondisi Sergai yang kondusif sehingga pembangunan berjalan dengan lancar.

Adapun Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, wakilnya Zainuddin Mars, Kapolres AKBP M Edi Faryadi dan unsur muspida lainnya melakukan salat Ied bersama ribuan umat Islam di Lapangan segitiga Kota Lubukpakam, Jumat (17/7).

Setelah itu, Bupati dan Wakil Bupati mengadakan open hause di rumah dinas kompleks perkantoran Kabupaten Deliserdang di Lubukpakam, yang dihadir unsur pimpinan SKPD dan PNS, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda.

Riza pinem/Reza shahab/ M andi yusri/ Erdian wirajaya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0929 seconds (0.1#10.140)