Puncak Arus Mudik Malam Nanti

Selasa, 14 Juli 2015 - 11:42 WIB
Puncak Arus Mudik Malam Nanti
Puncak Arus Mudik Malam Nanti
A A A
BANDUNG - Puncak arus mudik di Jawa Barat diprediksi terjadi hari ini (Selasa 14/7) atau malam nanti. Pergerakan kendaraan sejak H-4 kemarin terus mengalami peningkatan seperti di terminal, stasiun, dan bandara yang sudah dipadati pemudik.

Prediksi tersebut didasari ke cen derungan kedatangan pemudik asal Jakarta dan wilayah sekitarnya di Terminal Leuwipanjang, Cicaheum, Bandar Udara Husein Sastranegara, dan kendaraan yang melintas di jalur tengah, selatan, dan utara. “Untuk puncak kedatangan pemudik diprediksi terjadi besok hari (hari ini).

Namun peningkatan jumlah pendatang dari Jakarta sudah mulai terasa sejak H-7 Lebaran,” ungkap Kepala Terminal Leuwipanjang Erick Sudjana. Erick menyebutkan, jumlah bus yang datang dan berangkat pada musim mudik saat ini juga memperlihatkan peningkatan, walaupun tak terlalu signifikan atau masih di bawah 10%. Armada yang diberangkatkan pada H-4 (Senin, 13/7) mencapai 740 bus dengan lebih dari 15.000 penumpang.

“Ada peningkatan sedikit, tapi setiap harinya selalu ada penambahan tak jauh dari angka tadi,” ujarnya. Di Terminal Cicaheum, sejak H-7 hingga H-5 Lebaran setidaknya sudah tercatat belasan ribu pemudik asal Bandung yang hendak pergi ke berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada H-7 sebanyak 3.330 penumpang dengan menggunakan 251 bus, H-6 4.294 penumpang menggunakan 272 bus, dan H-5 5.937 penumpang menggunakan 269 bus.

“Bila dikalkulasikan selama tiga hari itu, setidaknya 13.561 penumpang telah berangkat dari Cicaheum menggunakan 793 bus,” ujar Kepala Terminal Cicaheum Abdul Haris. Pantauan di tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kemarin, arus mudik terus mengalami peningkatan. Hampir 80% pemudik dari Jakarta menuju kotakota besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur menggunakan jalur ruas tol terpanjang di Indonesia yang bulan lalu baru diresmikan itu.

Tol Cipali menjadi perlintasan pavorit para pemudik, baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. “Pemudik dengan arah yang sama yang keluar gerbang tol Cikampek ke jalur arteri pantura terpantau normal dan nyaris tidak ada kepa dat an. Di perkirakan pemudik arah Jateng dan Jatim untuk kali ini hampir 80%-nya menggunakan tolCipali,” ujar Kasat Lantas Polres Pur wakarta AKP Azis Sari fudin.

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menghadapi kepadatan arus mudik diruas tol Cipali adalah apabila terjadi ke padatan dan mengekor sampai Km 72, maka arus lalu lintas dialihkan dari Km 72 melalui gerbang tol Cikampek, Simpang Cikopo, dan Simpang Mutiara, serta Jomin. Apabila jalur pantura padat, maka arus lalu lintas di Simpang Cikopo akan di alihkan melalui Simpang Sadang, Cibatu-Gerbang Tol Kalijati.

Kemudian, apabila tol Cipali padat, pantura padat, dan jalur tengah Sadang Cibatu padat sehingga mengakibatkan kepadatan di dalam tol hingga Km 62, maka arus lalu lintas di Km 66 akan dialihkan melalui tol Sadang dan tol Ciganea (Jati luhur). Selanjutnya bisa melalui Sadang-Cibatu-Gerbang Tol Kalijati.

“Cara bertindak terakhir ada lah apabila Gerbang Tol Sadang dan Gerbang Tol Ciganea (Jatiluhur) sudah padat, maka arus lalu lintas akan dialihkan melalui tol Purbaleunyi. Kemudian apabila arus yang melalui tol Cipali sudah lancar dan jalur pantura sudah lancar, maka arus lalu lintas di Km 66 akan dibuka kembali. Begitu juga di Gerbang Tol Sadang dan Tol Jati luhur akan dibuka,” tuturnya.

Kepadatan di Cipali berbanding terbalik di jalur pantura yang tidak terjadi antrean ken - daraan seperti tahun-tahun sebelumnya. Arus kendaraan yang melintas di jalur pantura Indramayu masih masih terlihat ramai lancar dan belum terjadi penumpukan. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten In dramayu, rata-rata kendaraan roda dua yang melintas antara 2.400 hingga 2.500 per jam.

“Prediksinya puncak arus mudik akan terjadi pada Selasa besok hingga Rabu pagi,” kata Kepala Dishubkominfo Kabupaten Indramayu Joko Hartawan. Joko mengakui arus kendaraan yang melintas di jalur utama pantura mengalami penurunan antara 30-40% dibandingkan 2014 lalu.

“Tol Cipali cukup mempengaruhi jumlah kendaraan yang melintas di jalur pantura. Penurunan kendaraan cukup drastis,” kata dia. Kondisi ramai lancar juga ter pantau di jalur pantura Cirebon. Belum tampak kemacetan ber arti, bahkan relatif lebih lengang dibanding sehari sebelumnya. Di pantura, pemudik yang menggunakan sepeda motor masih mendominasi.

Lancarnya arus lalu lintas membuat para pengendara rata-rata memacu kecepatannya di atas 60 km per jam. Sementara kendaraan roda empat, meski jumlahnya tak banyak, rata-rata bisa memacu kecepatannya di atas 40 km/ jam. Di antara kendaraan roda empat yang melintasi pantura, kebanyakan merupakan mobil warga lokal yang beraktivitas. Selain pantura, jalur alternatif pun relatif lengang.

Wakorlantas Mabes Polri Brigjen Sambudi saat meninjau di jalur pantura Cirebon kemarin, menyebutkan dibanding Sabtu dan Minggu, arus lalu lintas di jalur pantura dan tol kemarin tak begitu ramai. “Tadi saya memantau arus lalu lintas mulai dari Indramayu, Cirebon, hingga Jawa Tengah lancar tan pahambatan,” katanya. Pantauan di tol Cipali wilayah Cirebon pun relatif lebih lengang.

Mobil bisa melaju dengan kecepatan di atas 100 km/jam melebih kecepatan yang dianjurkan. Antrean di gerbang tol Cipali pun tidak panjang. Sementara itu, meski hingga kemarin dipadati para pemudik yang tiba dari arah Jakarta, jumlah pemudik yang turun di Stasiun Kejaksan Cirebon tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu.

Selain dari Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, tak sedikit di antara pemudik yang berasal dari Kabupaten Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Manager Corporate Communication PT KAI Daop 3 Cirebon Supriyanto mengatakan, jumlah penumpang kereta yang turun di Stasiun Kejaksan Cirebon pada H-7 atau Jumat (10/7) mencapai 5.893 orang.

Jumlah itu terus meningkat pada H-6 atau Sabtu (11/7) sebanyak 6.331 orang dan H-5 atau Minggu (12/7) mencapai 6.194 orang. “Kalau dijumlah mencapai 18.418 orang. Puncak kedatangan pemudik di Stasiun Kejaksan Cirebon diperkirakan pada H-3 atau Selasa (14/7),” ujarnya.

Di jalur selatan, pergerakan kendaraan terus meningkat. Meski begitu, menurut petugas AKP Eko Munarianto menga takan, situasi Nagreg dari mulai H-5 hingga kemarin masih terhitung normal dan lancar. “Belum ada kepadatan-kepadatan yang mengarah ke jalur Nagreg, namun memang ada peningkatan tapi tidak terlalu signifikan,” kata Eko. Pihaknya memprediksi puncak mudik akan ter jadi pada malam tadi diNagreg.

Ribuan pemudik dari sejumlah daerah mulai berdatangan di Terminal Guntur Garut. Para pemudik yang datang meng gunakan bus didominasi dari kawasan Jabodetabek. Sejak pagi hingga siang ini, jumlah pemudik yang tiba di terminal mencapai lebih dari 2.500 orang. Kepala Seksi Terminal Guntur Sofyan menyebutkan, jumlah total kedatangan penumpang sejak Jumat lalu hingga kemarin mencapai 11.750 orang.

“Jumlah kedatangan sebanyak 11.750 orang itu melibatkan 552 unit bus. Untuk hari ini sampai siang tadi (kemarin), kedatangan penumpang sebanyak 2.500 orang,” kata Sofyan. Diperkirakan lonjakan pemudik yang datang ke terminal akan meningkat hingga dua hari jelang Lebaran.

Heru muthahari/ didin jalaludin/ tomi indra/ erika lia/ nurazis/ fani ferdiansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4483 seconds (0.1#10.140)