Pilkada Lampung, Peluang Incumbent Masih Besar
A
A
A
LAMPUNG - Direktur Eksekutif Indonesia Votes and Election Studies (Invest) Munatsir Mustaman mengatakan, sedikitnya ada empat bakal calon yang berpotensi memeriahkan perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bandar Lampung.
"Dalam survei Opini publik yang dilakukan Invest, terjaring empat tokoh Kota Bandar Lampung yang diprediksi calon kuat untuk maju dalam Pilkada Lampung mendatang," katanya, Senin (13/7/2015).
Ditambahkan dia, kempat tokoh tersebut adalah Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, Anggota DPRD Provinsi Lampung Maruly Hendra Utama, Hartarto Lojaya dari Partai Demokrat, dan Koordinator Komite Anti Korupsi (Koak) Lampung Muhammad Yunus.
"Muhammad Yunus maju sebagai calon independent," katanya.
Dilanjutkan dia, berdasarkan popularittasnya, Herman HN masih yang tertinggi, yakni 78,2 %, Hartarto Lojaya 72,3%, Maruly Hendra Utama 59,2%, dan Muhammad Yunus 34,3%.
"Populatitas yang tinggi dari Herman HN dikarenakan menjabat sebagi Wali Kota Bandar Lampung dan pernah mencalonkan diri sebagai Cagub Lampung. Sedangkan Hartarto Lojaya karena dua kalinya menjabat anggota DPRD Provinsi Lampung," jelasnya.
Sementara Maruli dan Muhamad Yunus, dikenal karena mantan aktivis. Sedang dari akseptabilitasnya, Herman HN keluar sebagai yang tertinggi dengan 29,3%, Hartarto Lojaya 26,2%, Maruly Hendra Utama 13,2%, dan Muhamad Yunus 7,2%.
"Berdasarkan jawaban spontan responden atas pertanyaan siapa yang akan dipilih jika Pemilihan Wali Kota dilakukan hari ini, maka pemenangnya adalah Hartarto Lojaya dengan 31,2%, dan Herman HN sebanyak 30,1%," ungkapnya.
Meski begitu, jumlah yang belum mantap dengan pilihannya masih cukup besar. Sehingga potensi Herman HN, Hartarto Lojaya dan Maruly Hendra Utama sangat terbuka untuk memenangkan pemilihan Wali Kota Bandar Lampung.
"Semua bergantung pada kerja tim sukses dan partai pengusung, dan perang opini di media yang bisa mempengaruhi pilihan rakyat terhadap calon," jelasnya.
Dalam surveinya, Invest mengambil responden atau sample dari jumlah populasi daftar pemilih tetap pada Pemilu 2014 sebesar 634.041 pemilih dengan 1.722 sample atau responden.
"Metode penaikan sample yang digunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 98% dan margin error 2,8%. Survei dilakukan sejak 27 Juni sampai 6 Juli 2015," pungkasnya.
"Dalam survei Opini publik yang dilakukan Invest, terjaring empat tokoh Kota Bandar Lampung yang diprediksi calon kuat untuk maju dalam Pilkada Lampung mendatang," katanya, Senin (13/7/2015).
Ditambahkan dia, kempat tokoh tersebut adalah Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, Anggota DPRD Provinsi Lampung Maruly Hendra Utama, Hartarto Lojaya dari Partai Demokrat, dan Koordinator Komite Anti Korupsi (Koak) Lampung Muhammad Yunus.
"Muhammad Yunus maju sebagai calon independent," katanya.
Dilanjutkan dia, berdasarkan popularittasnya, Herman HN masih yang tertinggi, yakni 78,2 %, Hartarto Lojaya 72,3%, Maruly Hendra Utama 59,2%, dan Muhammad Yunus 34,3%.
"Populatitas yang tinggi dari Herman HN dikarenakan menjabat sebagi Wali Kota Bandar Lampung dan pernah mencalonkan diri sebagai Cagub Lampung. Sedangkan Hartarto Lojaya karena dua kalinya menjabat anggota DPRD Provinsi Lampung," jelasnya.
Sementara Maruli dan Muhamad Yunus, dikenal karena mantan aktivis. Sedang dari akseptabilitasnya, Herman HN keluar sebagai yang tertinggi dengan 29,3%, Hartarto Lojaya 26,2%, Maruly Hendra Utama 13,2%, dan Muhamad Yunus 7,2%.
"Berdasarkan jawaban spontan responden atas pertanyaan siapa yang akan dipilih jika Pemilihan Wali Kota dilakukan hari ini, maka pemenangnya adalah Hartarto Lojaya dengan 31,2%, dan Herman HN sebanyak 30,1%," ungkapnya.
Meski begitu, jumlah yang belum mantap dengan pilihannya masih cukup besar. Sehingga potensi Herman HN, Hartarto Lojaya dan Maruly Hendra Utama sangat terbuka untuk memenangkan pemilihan Wali Kota Bandar Lampung.
"Semua bergantung pada kerja tim sukses dan partai pengusung, dan perang opini di media yang bisa mempengaruhi pilihan rakyat terhadap calon," jelasnya.
Dalam surveinya, Invest mengambil responden atau sample dari jumlah populasi daftar pemilih tetap pada Pemilu 2014 sebesar 634.041 pemilih dengan 1.722 sample atau responden.
"Metode penaikan sample yang digunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 98% dan margin error 2,8%. Survei dilakukan sejak 27 Juni sampai 6 Juli 2015," pungkasnya.
(san)