60 UMKM Semarakkan Expo Potensi Daerah ala Danurejan
A
A
A
Ada yang berbeda di sepanjang Jalan Hayam Wuruk, Danurejan, Kota Yogyakarta. Saban sore, warga tumpah ruah berdatangan ke lokasi ini. Tidak saja untuk menghabiskan sore hari jelang magrib, namun warga sekaligus berbelanja untuk kebutuhan khususnya takjil. Ini bagian dari program yang dijalankan Kecamatan Danurejan.
Kecamatan ini memang punya cara sendiri mengekspos potensi daerah. Geliat ekonomi Ramadan dimanfaatkan dengan baik untuk mengekspos seluruh potensi yang dimiliki. Potensi-potensi itu dikemas dalam sebuah gelaran Danurejan Expo. Antusiasme masyarakat untuk ambil bagian dalam kegiatan ini pun cukup besar. Lihat saja, 60 UMKM yang tersebar di wilayah Danurejan turut ambil bagian.
Produk yang dihasilkan tentu saja cukup beragam, mulai kuliner, kerajinan, dan masih banyak jenis usaha lain. Berlangsung sejak 8 Juli lalu, Danurejan Expo masih akan berlangsung hingga 12 Juli besok. Mengingatevent digelar di Bulan Ramadan, maka waktu buka expoturut disesuaikan, yakni mulai pukul 15.00–18.00 WIB.
Strategi ini cukup jitu menarik minat pengunjung untuk mendatangi lokasi expo. Selain melihat aneka produk kerajinan yang dipamerkan, pengunjung sekaligus mencari aneka penganan untuk berbuka. Sehingga, dengan mendatangi satu lokasi saja, dua kegiatan bisa di-lakukan di lokasi yang berada di sepanjang Jalan Hayam Wuruk ini. Sangat praktis.
Budi Santoso, Camat Danurejan mengakui, event ini cukup efektif untuk mengekspos potensi UMKM yang ada di wilayahnya. Lewat eventini pula, pemerintah kecamatan berupaya membangkitkan kreativitas warga. Tujuan akhirnya tentu saja membangkitkan perekonomian dan mempercepat kesejahteraan.
“Kami berharap tentu saja agar acara ini mampu membangkitkan perekonomian sekaligus meningkatkan kreativitas warga Danurejan,” ucap Budi. Harapan ini diamini Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya. Dia pun berharap expoini mampu menggeliatkan perekonomian warga Danurejan.
Tak cuma itu, Aman juga ingin expo menjadi ajang silaturahmi bagi warga. “Expoini jangan sampai hanya sebatas simbol ekonomi tapi juga simbol interaksi sosial masyarakat, juga bisa menyemarakkan atmosfer Ramadan,” katanya.
Bagi Danurejan, event ini adalah yang kedua kalinya. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini kecamatan berperan sebagai penanggung jawab kegiatan. Padahal sebelumnya, tanggung jawab ada di tangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Diseprindagkoptan) Kota Yogyakarta.
Selain menampilkan berbagai produk kuliner dan kerajinan dari 60 UMKM di wilayah Danurejan, agar lebih semarak, acara ini juga diisi berbagai lomba seperti lomba mewarnai, fashion show anak, dan yel-yel TPA. Sebagai bentuk dari promosi, disediakan pula berbagai doorprizemenarik bagi pengunjung yang melakukan transaksi sejumlah Rp5.000 atau kelipatannya.
SODIK
Yogyakarta
Kecamatan ini memang punya cara sendiri mengekspos potensi daerah. Geliat ekonomi Ramadan dimanfaatkan dengan baik untuk mengekspos seluruh potensi yang dimiliki. Potensi-potensi itu dikemas dalam sebuah gelaran Danurejan Expo. Antusiasme masyarakat untuk ambil bagian dalam kegiatan ini pun cukup besar. Lihat saja, 60 UMKM yang tersebar di wilayah Danurejan turut ambil bagian.
Produk yang dihasilkan tentu saja cukup beragam, mulai kuliner, kerajinan, dan masih banyak jenis usaha lain. Berlangsung sejak 8 Juli lalu, Danurejan Expo masih akan berlangsung hingga 12 Juli besok. Mengingatevent digelar di Bulan Ramadan, maka waktu buka expoturut disesuaikan, yakni mulai pukul 15.00–18.00 WIB.
Strategi ini cukup jitu menarik minat pengunjung untuk mendatangi lokasi expo. Selain melihat aneka produk kerajinan yang dipamerkan, pengunjung sekaligus mencari aneka penganan untuk berbuka. Sehingga, dengan mendatangi satu lokasi saja, dua kegiatan bisa di-lakukan di lokasi yang berada di sepanjang Jalan Hayam Wuruk ini. Sangat praktis.
Budi Santoso, Camat Danurejan mengakui, event ini cukup efektif untuk mengekspos potensi UMKM yang ada di wilayahnya. Lewat eventini pula, pemerintah kecamatan berupaya membangkitkan kreativitas warga. Tujuan akhirnya tentu saja membangkitkan perekonomian dan mempercepat kesejahteraan.
“Kami berharap tentu saja agar acara ini mampu membangkitkan perekonomian sekaligus meningkatkan kreativitas warga Danurejan,” ucap Budi. Harapan ini diamini Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya. Dia pun berharap expoini mampu menggeliatkan perekonomian warga Danurejan.
Tak cuma itu, Aman juga ingin expo menjadi ajang silaturahmi bagi warga. “Expoini jangan sampai hanya sebatas simbol ekonomi tapi juga simbol interaksi sosial masyarakat, juga bisa menyemarakkan atmosfer Ramadan,” katanya.
Bagi Danurejan, event ini adalah yang kedua kalinya. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini kecamatan berperan sebagai penanggung jawab kegiatan. Padahal sebelumnya, tanggung jawab ada di tangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Diseprindagkoptan) Kota Yogyakarta.
Selain menampilkan berbagai produk kuliner dan kerajinan dari 60 UMKM di wilayah Danurejan, agar lebih semarak, acara ini juga diisi berbagai lomba seperti lomba mewarnai, fashion show anak, dan yel-yel TPA. Sebagai bentuk dari promosi, disediakan pula berbagai doorprizemenarik bagi pengunjung yang melakukan transaksi sejumlah Rp5.000 atau kelipatannya.
SODIK
Yogyakarta
(bbg)