Hati-hati Pasar Tumpah dan Jalan Sempit
A
A
A
GROBOGAN - Jalur tengah Semarang- Grobogan menjadi salah satu jalur mudik untuk menuju daerah-daerah, yakni Grobogan, Blora, dan juga menjadi salah satu jalur alternatif Jawa Timur, seperti Ngawi, Kediri, Bojonegoro, dan daerah-daerah lain di Jawa Timur.
Melalui jalur tengah tersebut pemudik saat ini dimanjakan dengan kondisi jalan yang mulus. Hanya pemudik perlu mewaspadai sejumlah titik pasar tumpah dan juga kondisi jalan relatif sempit. Berdasarkan pantauan, pasar tumpah berpotensi terjadi di Pasar Mranggen, Kabupaten Demak.
Meskipun Pasar Mranggen sudah dibongkar dan pindah di sisi selatan atau 100 meter dari lokasi pasar lama, namun masih banyak pedagang kaki lima berjualan di pinggir jalan raya. Hal ini membuat Jalan Raya Mranggen menjadi semakin sempit dan sering terjadi kemacetan panjang. Ditambah lagi, di lokasi itu sering digunakan untuk putar balik kendaraan sepeda motor.
Kemacetan di Pasar Mranggen biasa terjadi sampai dengan Pasar Ganefo yang berjarak kurang lebih 500 meter. Kemacetan di Pasar Ganefo karena banyak pedagang sayuran yang sampai ke pinggir jalan. Selain itu, kemacetan juga disebabkan kurang tertibnya pengguna jajan pada saat perlintasan KA di lokasi tersebut ditutup.
Kemacetan di Mranggen biasanya terjadi pada pukul 06.30 pagi hingga pukul 08.00 dan pada pukul 15.30 hingga 19.00 WIB. Keluar dari Mranggen, pemudik harus waspada dengan potensi kemacetan di depan Pabrik Arisa, Karangawen. Di lokasi itu pada jam pulang kerja biasa cukup rumit. Kemudian di depan Pasar Karangawen, pemudik juga perlu hati-hati karena sering terjadi kemacetan panjang.
Setelah keluar dari Mranggen dan Karangawen, pemudik akan langsung memasuki Kabupaten Grobogan. Dimulai dari Tegowanu, kemudian Gubug, Godong, Penawangan, dan masuk Kota Purwodadi. Sepanjang jalur ini relatif tidak ada kemacetan, semua jalan sudah dibeton. Pembetonan yang sebelumnya dilakukan saat ini sudah selesai sehingga perjalanan akan lancar.
Kemacetan hanya akan terjadi di depan Pasar Godong karena banyak bus yang berhenti di pinggir jalan. Namun, ada beberapa titik jalan yang bergelombang dan aspal jalan mengelupas, seperti di daerah Godong. Karena itu, pemudik khususnya pengguna sepeda motor perlu juga meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, pemudik harus berhati-hati karena sepanjang jalan tersebut ruas jalannya bisa dikatakan sempit karena setiap ruas hanya bisa untuk satu kendaraan. Selepas keluar dari Kota Purwodadi, pemudik yang hendak menuju Blora dan Jawa Timur bisa langsung menyusuri Jalan Purwodadi-Blora.
Sepanjang jalan kondisi juga relatif baik. Pemudik yang hendak menuju Cepu dan Bojonegoro sesampainya di Wirosari bisa mengambil ke arah Sulursari. Jalur ini menjadi jalur alternatif jaraknya juga lebih dekat ketimbang harus melalui Blora.
Andik sismanto
Melalui jalur tengah tersebut pemudik saat ini dimanjakan dengan kondisi jalan yang mulus. Hanya pemudik perlu mewaspadai sejumlah titik pasar tumpah dan juga kondisi jalan relatif sempit. Berdasarkan pantauan, pasar tumpah berpotensi terjadi di Pasar Mranggen, Kabupaten Demak.
Meskipun Pasar Mranggen sudah dibongkar dan pindah di sisi selatan atau 100 meter dari lokasi pasar lama, namun masih banyak pedagang kaki lima berjualan di pinggir jalan raya. Hal ini membuat Jalan Raya Mranggen menjadi semakin sempit dan sering terjadi kemacetan panjang. Ditambah lagi, di lokasi itu sering digunakan untuk putar balik kendaraan sepeda motor.
Kemacetan di Pasar Mranggen biasa terjadi sampai dengan Pasar Ganefo yang berjarak kurang lebih 500 meter. Kemacetan di Pasar Ganefo karena banyak pedagang sayuran yang sampai ke pinggir jalan. Selain itu, kemacetan juga disebabkan kurang tertibnya pengguna jajan pada saat perlintasan KA di lokasi tersebut ditutup.
Kemacetan di Mranggen biasanya terjadi pada pukul 06.30 pagi hingga pukul 08.00 dan pada pukul 15.30 hingga 19.00 WIB. Keluar dari Mranggen, pemudik harus waspada dengan potensi kemacetan di depan Pabrik Arisa, Karangawen. Di lokasi itu pada jam pulang kerja biasa cukup rumit. Kemudian di depan Pasar Karangawen, pemudik juga perlu hati-hati karena sering terjadi kemacetan panjang.
Setelah keluar dari Mranggen dan Karangawen, pemudik akan langsung memasuki Kabupaten Grobogan. Dimulai dari Tegowanu, kemudian Gubug, Godong, Penawangan, dan masuk Kota Purwodadi. Sepanjang jalur ini relatif tidak ada kemacetan, semua jalan sudah dibeton. Pembetonan yang sebelumnya dilakukan saat ini sudah selesai sehingga perjalanan akan lancar.
Kemacetan hanya akan terjadi di depan Pasar Godong karena banyak bus yang berhenti di pinggir jalan. Namun, ada beberapa titik jalan yang bergelombang dan aspal jalan mengelupas, seperti di daerah Godong. Karena itu, pemudik khususnya pengguna sepeda motor perlu juga meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, pemudik harus berhati-hati karena sepanjang jalan tersebut ruas jalannya bisa dikatakan sempit karena setiap ruas hanya bisa untuk satu kendaraan. Selepas keluar dari Kota Purwodadi, pemudik yang hendak menuju Blora dan Jawa Timur bisa langsung menyusuri Jalan Purwodadi-Blora.
Sepanjang jalan kondisi juga relatif baik. Pemudik yang hendak menuju Cepu dan Bojonegoro sesampainya di Wirosari bisa mengambil ke arah Sulursari. Jalur ini menjadi jalur alternatif jaraknya juga lebih dekat ketimbang harus melalui Blora.
Andik sismanto
(ftr)