Polisi Waspadai Pintu Masuk-Keluar DIY
A
A
A
YOGYAKARTA - Kapolda DIY Kombes Pol Erwin Trianto mengungkapkan pintu masuk dan keluar DIY menjadi fokus yang perlu diwaspadai pada arus mudik dan balik Lebaran 2015.
Titik masuk dan keluar tersebut dianggap sebagaikawasankemacetan lalu lintas. Kapolda mengatakan, beberapa titik yang diwaspadai antara lain Prambanan dan Gamping. “Kedua titik ini sering terjadi kemacetan,” katanya dalam jumpa pers persiapan Lebaran 2015 di Kepa-tihan Yogyakarta, kemarin. Kepolisian menyiapkan dua skenario untuk pengaturan lalu lintas selama Lebaran 2015.
“Di titik-titik yang telah dipetakan dilakukan rekayasa agar lalu lintas lancar. Berikutnya dilakukan pengalihan arus melalui jalur-jalur alternatif,” ungkap Erwin. Polda DIY pada Operasi Ketupat 2015 ini menyiapkan 32 pos penjagaan di wilayah DIY. Jumlah personel yang diterjunkan mencapai 2.600 petugas. Selain bertugas berjaga di jalur utama maupun alternatif mudik-balik, petugas juga disiagakandijalur- jalurmenujuobjek wisata. “Petugas juga diterjun di objek wisata seperti Pantai Parangtritis,” ujarnya.
Erwin menegaskan, perlintasan rel kereta api juga menjadi salah satu prioritas kewaspadaan, khususnya perlintasan yang belum dijaga. Dari pantauan Polda DIY bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta, tercatat ada 59 perlintasan kereta tidak dijaga maupun liar. “Yang dikhawatirkan perilaku masyarakat yang kurang hati-hati saat menyeberang,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Dishubkominfo DIY meminta para pemudik maupun yang melintas di wilayah DIY, terutama di Kota Yogyakarta, bisa memanfaatkan media sosial untuk memantau kepadatan lalu lintas. Kondisi lalu lintas bisa dipantau melalui Twitter. Pemudik bisa melihat kondisi lalu lintas di simpang jalan melalui Area Traffic Control System (ATCS). Kepala Dishubkominfo DIY Sigit Haryanto mengatakan, di DIY sudah terpasang 46 ATCS di simpang jalan yang bisa dipantau melalui Twitter di @ATCSDIYJOGJA.
“Hal ini bisa membantu pemudik menghindari titik-titik kemacetan,” ujar Sigit. Mantan Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY ini mengungkapkan, ATCS yang terpasang tersebut sebagian besar memang berada di jalur utama DIY. Posko ATCS di Kantor Dishubkominfo DIY ini beroperasi mulai pukul 06.00-22.00 WIB. Mesin ATCS perlu istirahat.
Sigit menambahkan, melalui ATCS, pihaknya juga bisa mengontrol arus lalu lintas. Seperti penambahan lama waktu lampu hijau jika terjadi kepadatan lalu lintas di simpang jalan. Meskipun begitu, diakuinya jika kepadatan kendaraan sudah terlalu panjang, pihaknya akan menyerahkan kepada petugas pengatur lalu lintas di jalan untuk pengaturan manual. Sigit juga meminta para pemudik di wilayah DIY bisa mengakses peta lalu lintas di wilayah DIY secara real time 24 jam, dengan mengakses. “Update 24 jam,” katanya.
Terpisah, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul menyiapkan belasan jalur alternatif guna mengurai kemacetan lalu lintas pada musim Lebaran ini. Untuk memperjelas jalur alternatif tersebut, puluhan rambu portabel telah disiapkan. Kepala Dishub Bantul Suwito mengatakan, beberapa jalur alternatif akan memiliki peran vital yaitu, jalur Simpang Tiga Kadirojo, Srandakan-Palbapang, Banyakan, hingga jalur Imogiri sampai Mangunan.
Jalur-jalur itu akan memiliki tingkat kepadatan sama dengan jalur utama karena kondisij alannya mendukung. “Kami juga berupaya memfungsikan JJLS dengan membelokkan pemudik di Jembatan Sungai Progo di Srandakan,” ujarnya, kemarin.
Ridwan anshori/ erfanto linangkung
Titik masuk dan keluar tersebut dianggap sebagaikawasankemacetan lalu lintas. Kapolda mengatakan, beberapa titik yang diwaspadai antara lain Prambanan dan Gamping. “Kedua titik ini sering terjadi kemacetan,” katanya dalam jumpa pers persiapan Lebaran 2015 di Kepa-tihan Yogyakarta, kemarin. Kepolisian menyiapkan dua skenario untuk pengaturan lalu lintas selama Lebaran 2015.
“Di titik-titik yang telah dipetakan dilakukan rekayasa agar lalu lintas lancar. Berikutnya dilakukan pengalihan arus melalui jalur-jalur alternatif,” ungkap Erwin. Polda DIY pada Operasi Ketupat 2015 ini menyiapkan 32 pos penjagaan di wilayah DIY. Jumlah personel yang diterjunkan mencapai 2.600 petugas. Selain bertugas berjaga di jalur utama maupun alternatif mudik-balik, petugas juga disiagakandijalur- jalurmenujuobjek wisata. “Petugas juga diterjun di objek wisata seperti Pantai Parangtritis,” ujarnya.
Erwin menegaskan, perlintasan rel kereta api juga menjadi salah satu prioritas kewaspadaan, khususnya perlintasan yang belum dijaga. Dari pantauan Polda DIY bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta, tercatat ada 59 perlintasan kereta tidak dijaga maupun liar. “Yang dikhawatirkan perilaku masyarakat yang kurang hati-hati saat menyeberang,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Dishubkominfo DIY meminta para pemudik maupun yang melintas di wilayah DIY, terutama di Kota Yogyakarta, bisa memanfaatkan media sosial untuk memantau kepadatan lalu lintas. Kondisi lalu lintas bisa dipantau melalui Twitter. Pemudik bisa melihat kondisi lalu lintas di simpang jalan melalui Area Traffic Control System (ATCS). Kepala Dishubkominfo DIY Sigit Haryanto mengatakan, di DIY sudah terpasang 46 ATCS di simpang jalan yang bisa dipantau melalui Twitter di @ATCSDIYJOGJA.
“Hal ini bisa membantu pemudik menghindari titik-titik kemacetan,” ujar Sigit. Mantan Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY ini mengungkapkan, ATCS yang terpasang tersebut sebagian besar memang berada di jalur utama DIY. Posko ATCS di Kantor Dishubkominfo DIY ini beroperasi mulai pukul 06.00-22.00 WIB. Mesin ATCS perlu istirahat.
Sigit menambahkan, melalui ATCS, pihaknya juga bisa mengontrol arus lalu lintas. Seperti penambahan lama waktu lampu hijau jika terjadi kepadatan lalu lintas di simpang jalan. Meskipun begitu, diakuinya jika kepadatan kendaraan sudah terlalu panjang, pihaknya akan menyerahkan kepada petugas pengatur lalu lintas di jalan untuk pengaturan manual. Sigit juga meminta para pemudik di wilayah DIY bisa mengakses peta lalu lintas di wilayah DIY secara real time 24 jam, dengan mengakses. “Update 24 jam,” katanya.
Terpisah, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bantul menyiapkan belasan jalur alternatif guna mengurai kemacetan lalu lintas pada musim Lebaran ini. Untuk memperjelas jalur alternatif tersebut, puluhan rambu portabel telah disiapkan. Kepala Dishub Bantul Suwito mengatakan, beberapa jalur alternatif akan memiliki peran vital yaitu, jalur Simpang Tiga Kadirojo, Srandakan-Palbapang, Banyakan, hingga jalur Imogiri sampai Mangunan.
Jalur-jalur itu akan memiliki tingkat kepadatan sama dengan jalur utama karena kondisij alannya mendukung. “Kami juga berupaya memfungsikan JJLS dengan membelokkan pemudik di Jembatan Sungai Progo di Srandakan,” ujarnya, kemarin.
Ridwan anshori/ erfanto linangkung
(ars)