Waspada, Kriminal Marak

Jum'at, 10 Juli 2015 - 08:21 WIB
Waspada, Kriminal Marak
Waspada, Kriminal Marak
A A A
PALEMBANG - Mendekati hari raya Idul Fitri 1436 H tindak kriminalitas di Sumsel meningkat.

Kurun waktu 24 jam terakhir setidaknya terjadi beberapa tindak ke jahatan di beberapa daerah mulai dari pen curian, pembegalan hingga pembunuhan. Tindak kriminal yang menonjol seperti kasus dugaan perampokan disertai pem bunuhan yang menewaskan anggota Paskibraka Sumsel 2014, Rahman Dela,18. Alumni SMA 2 Palembang ini ditemukan tewas bersimbah darah di rumah orangtua angkatnya di Lorong Beringin, Jalan Sukabangun 2, Kelurahan Sukajaya, Sukarami Palembang, kemarin.

Korban per tama kali ditemukan ibu ang katnya Masito,52, dengan kondisiterge letakdi kamardenganlukale bamdikepala dan tusukan di leher, sekitar pukul 10.00WIBkemarin. “Paginya saya pamit kerja dan saat rapat perasaan tidak enak dan pulang. Sampai di rumah melihat isi rumah sedikit berantakan dan setelah cek di kamarnya, saya terkejut lihat Della sudah tak bernyawa,” ujar Masito, yang bekerja sebagai Kasi Kependudukan BKKBN.

Hingga saat ini, aparat Polsekta Sukarami masih melakukan penyelidikan guna mencari motif pembunuhan tersebut. Di Pagaralam juga terjadi tin dak kriminal meresahkan yang dilakukan pelaku begal. Korbanya Mulyono, 47, tukang ojek, warga Sidorejo, Pagaralam Selatan, Pagaralam yang harus dirawat intensif di rumah sakit daerah setempat. Pelaku yang ber pura-pura menjadi pe numpang meminta diantarkan ke suatu tempat, dan ketika melintas di Jalan Husly Marik, Kelurahan Beringin Jaya, Pagaralam Utara yang sepi, pelaku menusuk pinggang korban setelah terlebih dahulu mengusap muka korban dengan air cabai.

Pe laku berhasil membawa ka bur motor HondaBeat milikkor ban. Di Kabupaten Muratara, juga terjadi tindakan kejahatan yang cukup sadis dengan tujuan menguasai harta benda milik korban. Minggu (5/7), warga Desa Maur Baru, Kecamatan Ru pit digemparkan dengan penemuan mayat ABG dengan kondisi tubuh penuh luka tusuk dan benturan benda tumpul, di Simpang Empat desa setempat.

Setelah dilakukan pemeriksaan intensif oleh aparat kepolisian diketahui mayat terbut ber na - ma YI,13, warga Desa Simpang Nibung, Rawas Ulu. YI tewas di tangan kakak kelasnya EO,16, warga Desa Remban, Kecamatan Rupit yang ditangkap di rumahnya Rabu (8/7). Dari hasil penyelidikan diketahui, tersangka EO sengaja mengajak tem annya membunuh YI untuk mengambil sepeda motor baru korban, yang kemudian dijual seharga Rp4 juta. Kapolres Kabupaaten Mura, AKBP Nurhadi Handayani mengatakan tersangka diketahui dari pemeriksaan saksi yang me lihat korban bersama tersangka sebelum kematian.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan melibatkan keluarga, akhirnya EO mengaku membunuh korban bersama rekannya bernisial ST (DPO). “Korban merupakan adik kelas tersangka SMP di Rupit dan sudah dikenal tersangka. Tersangka nekat membunuh korban karena ingin memiliki sepeda mo tor,” jelas Kapolres KORAN SINDO PALEMBANG saat menggelar kasus tersebut di ruang Unit Pidum Mapolres Musi Rawas, kemarin.

Sementara di Muaraenim, Kepala Desa Baturaja, Kecamatan Rambang Dangku Lamus piron,53, harus mendatangi SPKT Polres Muaraenim kemarin siang, karena uang anggaran dana desa (ADD) senilai Rp295 juta yang baru diambil dari Bank Sumsel Babel cabang Muaraenim raib. Menurut laporan kor ban di Mapolres, saat itu diri nya bersama sejumlah perangkat desa dalam perjalanan pulang setelah mencairkan dana untuk pembangunan desa tersebut.

Namun jelang tiba di TKP di Pasar Mambo, Pangkal Jembatan Enim 1, mereka menepi karena salah satu ban mobil kempes. Setelah menggantikan ban dan hendak melanjutkan perjalanan, mereka baru menyadari tas berisi uang di bawah dashboard sebelah kanan sudah tidak ada lagi. “Saya menduga kami sudah dibuntuti sejak dari bank dan pelaku dengan sengaja memasang ranjau paku, karena bentuk pakunya sangat berbeda dengan paku paku yang biasa digunakan,” jelasnya.

Kapolres Muaraenim, AKBP Nur yanto menyesalkan kejadian tersebut dan menganggap korban lalai tidak meminta pengawalan pihak keamanan. “Untuk mengurangi resiko, kita minta pengambilan uang itu dilakukan secara kolektif oleh beberapa desa dan dikawal oleh petugas Polsek, atas kejadian ini akan terus kita kembangkan untuk mengungkap para pelakunya,” jelasnya.

Operasi Ketupat 2015 Terjunkan 5.000 Personel

Sementara itu, untuk menjaga kelancaran arus mudik dan menjaga Kamtibmas jelang hing ga pasca Lebaran, sebanyak 5.000 personel diterjunkan pada operasi ketupat 2015. Kapolda Sumsel Irjen Pol Iza Fadri mengatakan, 5.000 personel tersebut terdiri dari berbagai instansi terkait seperti TNI, Polri, Dishub dan lainnya. “Tahun ini kita persiapkan 5.000 personil yang terdiri dari berbagai instansi terkait seperti Polri, TIN, Satlantas, Pol PP, Dishub, Pramuka dan lainnya,” ujar nya dalam apel gelar pa sukan operasi ketupat 2015 di Griya AgungPalembang, kemarin.

Ribuan personel tersebut di - persiapkan dan disebar ke titiktitik rawan macet dan rawan kecelakaan di Provinsi Sumsel. “Kita sudah melakukan rapat koordinasi agar setiap jalur ini polres masing-masing setempat menarik pos ketempat jalur itu seperti jalur timur, Polres Pangkalan Balai yang fokus di Jalan Raya Betung tersebut,” katanya. Gubernur Sumsel Alex Noer din yang memimpin apel tersebut secara simbolis memulai operasi ketupat dengan penyematan pita kepada perwakilan polisi militer, Patwal, Dishub dan Pol PP. “Setiap tahun kita lakukan untuk menunjukkan bahwa Polri dan instansi terkait siap menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik,” ujar Alex Noerdin.

Alex menegaskan, tradisi mudik Lebaran adalah agenda tahunan masyarakat yang berimplikasi menjadi beberapa kelompok besar yang memobilitas massa yang pada waktu bersamaan dapat berdampak pa da peningkatan potensi gangguan Kamtibnas. “Agar tidak terjadi potensi gangguan Kamtibnas kita gelar operasi ketupat, masyarakat pun dapat mudik dengan aman dan nyaman,” tuturnya.

Alex mengharapkan, operasi ketupat tahun ini dapat memenuhi target yang telah ditentukan yaitu kelancaran lalu lintas terutama pada jalur yang berada di titik rawan. “Selain itu agar angka korban kecelakaan yang meninggal dunia berkurang, jumlah pelanggaran lalu lintas yang menggunakan sepeda motor berkurang dan dapat ditekan, terciptanya kondisi Kamtibnas yang kondusif ditandai dengan kriminalitas yang menurun dan dapat dikendalikan,” ungkapnya.

Bubun k/yayan d/ hengky ca/irham sp/ retno palupi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7835 seconds (0.1#10.140)