Awas! Jalur Selatan Rawan

Jum'at, 10 Juli 2015 - 07:01 WIB
Awas! Jalur Selatan Rawan
Awas! Jalur Selatan Rawan
A A A
TASIKMALAYA - Arus mudik dan balik Lebaran 2015 tak lama lagi berlangsung. Jutaan pemudik diprediksi akan memadati jalur pantai utara (pantura), tengah, dan selatan Jawa Barat.

Seperti tahun-tahun sebelum nya, jalur selatan, Sumedang, Ga rut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar menjadi alternatif para pemudik menuju kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kendati ada jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) jalur selatan tetap akan diminati pe mudik. Berdasarkan pantauan KO RAN SINDO dilapangan, jalur selatan belum siap 100% untuk dilintasi pemudik. Se lain kon disi jalan yang ber ke lokkelok, me nanjak, juga se jum lah fa si li tas belum memadai.

Seperti jalur selatan di Kabupaten Tasikmalaya melalui Sa - lawu hingga Singaparna sangat minim penerangan jalan umum (PJU) sehingga memba ha ya kan para pemudik. “Kami akui di sana minim sekali PJU,” ung kap Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum seusai upacara gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2015 di Mapolres Tasikmalaya, kemarin. Jalur mudik yang paling men desak dipasangi PJU yakni dari Tanjowaringin, Salawu, hing ga Mangunreja. Di sini terda pat 20 titik rawan kecelakaan karena kondisinya gelap gulita saat malam.

Saat ini, di jalur Salawu baru terpasang 50 PJU dari kebutuhan 100 PJU. Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Tasikmalaya Andi Ruswandi, pihaknya tak bisa berbuat banyak karena mengandalkan anggaran dari Pemprov Jabar. Dishub mengajukan pemasangan PJU tenaga surya (solar cel) dengan anggaran Rp17 juta-Rp21 juta per titik. PJU solar cel telah terpasang di tanjakan Gentong, Kecamatan Kadipaten. Tapi saat ini, hampir 20 PJU di Gentong padam akibat perangkatnya hilang dicuri. Sementara itu, Polres Tasikmalaya akan memasang se jumlah close circuit television(CCTV) guna memantau arus kendaraan di kawasan rawan ke ma cet an, kecelakaan, dan krimi na li tas, seperti Alun-alun Singa par na dan Jalan Kudang.

Selain itu, agar tindakan cepat mengurai kemacetan dapat dilakukan, Pol res menyiagakan dua per so nel polisi setiap 50 meter. “Kami upayakan pemasangan CCTV di beberapa titik. Tidak semua tem pat (dipasangi CCTV) ka rena terbatas anggaran,” kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Sus nadi. Selain itu, ujar Kapolres, pihaknya juga akan melakukan rekayasa jalan di Jalan Muktamar- Cipasung-Ciseda-Bojong koneng-Rancamaya. “Pengalih an arus ini dilaksanakan bila mana terjadi kemacetan,” ujar Kapolres.

Wado Jalur Tengkorak

Para pemudik yang akan melintasi Kabupaten Sumedang, diimbau berhati-hati saat melaju di jalur tengah, seperti sekitar Pabrik Kahatex, belokan Cikuda, jalan raya Ciromed, Cadas Pangeran, Nyalindung, Paseh, hingga Cijelag, Tomo. Polres Sumedang mengiden ti fi - kasi titik-titik ini rawan kecelakaan dan kemacetan.

“Di Sumedang terdapat beberapa jalur rawan kece la kaan lalu lintas yang perlu diwas padai para pemudik, seperti di sekitar Pabrik Kahatex, belokan Ci kuda, Ciromed, Cadas Pangeran, Nyalindung, Paseh, hingga Cijelag, Tomo,” kata Kasat lantas Polres Sumedang AKP Zainul Arifin. Sedangkan di jalur alternatif penghubung Sumedang-Tasikma laya, ungkap Kasatlantas, jalur yang perlu diwaspadai adalah di Wado, Sumedang. Selain ja lan berkelok-kelok dan menanjak, jalur ini juga minim PJU.

Sedakar untuk diketahui, di Jalan Raya Nyalindung beberapa tahun lalu, merenggut delapan nyawa satu keluarga tewas setelah terlibat tabrakan de ngan sebuah truk. Jalur Wado juga pernah merenggut 13 korban jiwa sekaligus, saat bus yang ditumpangi pemudik terjun ke jurang di tanjakan Cae, Kecamatan Wado. Sementara itu, pantauan KORAN SINDOdi jalur mudik Garut, arus lalu lintas pada H-8 kemarin, masih lengang, terutama di jalur Leles-Malangbong.

Arus kendaraan terpantau ramai lancar. Kasat Lantas Polres Garut AKP Firman Syafrul memprediksi, pemudik baru akan melintasi wilayah Kabupaten Garut pada Jumat 10 Juli 2015 atau Sabtu 11 Juli 2015. Sebab, Jumat merupakan hari libur gelombang pertama bagi para pegawai swasta. Guna mengantisipasi kemacetan parah, Polres Garut melarang truk besar melintas di jalur selatan Garut Limbangan-Malangbong hingga Kadungora. Namun, truk pengangkut BBM dan sembako tetap diizinkan me lintas.

Untuk itu, Polres menyiapkan 32 titik kantung parkir bagi truk-truk yang dilarang melintas itu. Larangan serupa diterapkan Polres Ciamis. Truk-truk besar, selain pengangkut BBM dan sem bako dilarang melintas. Hingga kemarin, arus lalu lintas masih lengang, belum ada peningkatan signifikan arus mudik di wilayah Ciamis.

Sedangkan kawasan Nagreg di prediksi akan mengalami stag nasi kemacetan kendaraan pemudik. Pasalnya, di kawasan ini betonisasi baru setengah jadi yakni yang menuju Bandung dan sekitarnya. Sementara, jalur alternatif Cijapati tak bisa digunakan untuk menampung arus mudik lantaran jembatan di Kampung Pintuan, Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, yang ambruk beberapa waktu lalu, belum dibangun per manen.

Jabar Siap Hadapi Arus Mudik 2015

Gubernur Jabar Ahmad Her - yawan optimistis Jabar siap menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2015. Aher mengklaim, perbaikan jalur mudik di Jabar hampir selesai dan siap dilalui para pemudik. Selain itu, pengamanan pun telah disiapkan secara matang oleh Polda Jabar, didukung TNI, Pemda, dan organisasi kemasyarakatan.

“Perbaikan jalan memang terlambat lantaran menunggu dana dari pusat. Namun, perbaikan jalan saat ini tengah dikebut agar selesai sebelum arus mudik berlangsung. Perbaikan jalur pantura hampir selesai,” kata Aher seusai upacara kesiapan Operasi Pekat Lodaya 2015 di Lapangan Gasibu, kemarin. Menurut Aher, kehadiran jalan Tol Cipali diharapkan dapat mengurai kemacetan khususnya di jalur pantura. “Dengan hitungan matematis, Tol Cipali bisa mengurai kemacetan karena di utara nanti akan ada dua jalur yakni pantura dan Cipali,” tutur Aher.

Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto mengungkapkan, tepat pukul 00.00 WIB, hari ini, 31.912 personel yang terlibat dalam Operasi Ketupat Lodaya 2015, siap bertugas meng - amankan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Operasi Ke - tu pat Lodaya 2015 dilaksanakan selama 16 hari, dari 10 Juli hingga 25 Juli. Sebanyak 31.912 itu merupakan gabungan yang terdiri atas, Polda Jabar 20.107 orang, TNI 3.390, Pemda 6.125, Damkar, Satpol PP, Dishub, Dinkes dan organisasi masyarakat 2.280. “Mereka disiagakan di 299 pos pengamanan, 33 pos pelayanan, dan tiga pos pusat yang berada di Cikopo, Nagreg, dan Kanci,” kata Moechgiyarto.

Khusus di Tol Cipali, ungkap Kapolda, Polda Jabar akan menerjunkan sejumlah personel dengan mobil patroli yang berpa troli dan terus menyalakan lampu rotator untuk mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan pemudik. Satu mobil patroli ini akan diisi oleh dua anggota Lantas dan dua Brimob Polda Jabar ber senjata lengkap. Setiap mobil patroli akan berpatroli dalam radius 10 km di bahu jalan. Selain itu, Polda Jabar juga menyiagakan pengamanan di rest area Tol Cipali.

“Jadi bila pemudik melajukan kendaraannya, minimal dia akan mengurangi kecepatan,” ungkap Kapolda. Moechgiyarto memprediksi arus mudik tahun ini mening - kat sekitar 1,9% atau dua juta kendaraan dibanding tahun lalu. Peningkatan ini terjadi pada hampir setiap moda transportasi baik darat, laut, maupun udara. Sedangkan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-7 Lebaran. Sedangkan puncak arus balik pada H+3.

Diketahui, sejak diresmikan Presiden Jokowi pada Sabtu 13 Juni 2015 lalu hingga kini, Tol Cipali sepanjang 116,7 km ini sudah menelan 12 korban jiwa, 12 luka berat, dan 48 luka ri - ngan. Total kerugian materi men capai Rp577 juta. “Kebanyakan kecelakaan disebabkan oleh faktor humman error,” tandas Moechgiyarto. Polda Jabar pun akan melakukan sistem kanalisasi bagi kendaraan bermotor sepanjang 53 kilometer di jalur pantura.

“Di jalur pantura kami akan kanalisasi untuk sepeda motor dari Karawang sampai Cikalong,” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto. Nanti, ujar Kapolda, dalam perjalanan itu, Polda Jabar pun akan menyiapkan empat titik check point tempat peristirahatan bagi para pemudik bermotor. Keempat check point itu berada di Bekasi, Subang, Indramayu, dan Brebes. “Hal ini dilakukan guna meng ntisipasi kecelakaan pemudik bermotor di jalur pantura. Tahun lalu, angka kecelakaan paling banyak dialami pemudik yang mengendarai sepeda motor,” ujar Kapolda.

Di jalur selatan, Polda Jabar juga mendirikan pos pelayanan, tempat istirahat, bengkel, layan an kesehatan, musala, dan masjid. “Intinya kami siap mengamankan arus mudik dan ba - lik Lebaran 2015. Per hari ini per sonel sudah menempati pos nya masing-masing,” tutur Moechgiyarto. General Manager PT Jasa Marga Cabang Palikanci Teddy Rosady mengatakan, dengan beroperasinya Tol Cipali di prediksi akan meningkatkan volume kendaraan di Tol Palimanan- Kanci (Palikanci) hingga 27% atau sekitar 451.111 unit. Pening katan arus lalu lintas pada mudik Idul Fitri 1436 Hijriah diprediksi terjadi pada H-3 atau Selasa (14/7).

Sementara puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 hingga H-1 lebaran 2015. Untuk meminimalisasi antrean di Tol Palikanci, Jasa Marga akan mengubah mekanisme transaksi dari dua kali men jadi hanya sekali. Untuk arus mudik, pembayaran dilaku kan di gerbang Tol Ciperna Utama. “Untuk arus balik, pembayaran dilakukan di gerbang Tol Plumbon 4,” kata Teddy.

Selama arus mudik dan balik ini, biaya masuk Tol Palikanci akan didiskon hingga 35% sesuai aturan pemerintah. Diskon diberlakukan mulai 7 Juli pukul 00.00 WIB hingga 22 Juli 2015 pukul 24.00. Jasa Marga juga menambah gardu transaksi dari lima titik menjadi 23 titik mulai H-7 hingga H+7. Ke-23 gardu tersebut masing-masing terdiri dari sembilan gardu induk, tujuh gardu tendem, dan tujuh titik jemput bola.

Nanang kuswara/ aam aminullah/ fani ferdiansyah/ anthika asmara/ agie permadi/ erika lia/ mg-11
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6083 seconds (0.1#10.140)