Pamerkan Konsep Hemat dan Ramah Lingkungan

Minggu, 05 Juli 2015 - 12:03 WIB
Pamerkan Konsep Hemat dan Ramah Lingkungan
Pamerkan Konsep Hemat dan Ramah Lingkungan
A A A
YOGYAKARTA - Technofest yang digelar manajemen A. Takrib Supermarket Elektronik saat Ra madan ini terasa lebih gereget. Mereka memunculkan display semacam ruangan berisi satu set perabotan elektronik yang mengusung konsep eco home living atau perangkat elektronik rumah tangga ramah lingkungan dan hemat energi.

Satu paket elektronik go green ini ditawarkan oleh A. Takrib dengan harga variatif yakni mulai Rp25 jutaan. ”Sepertinya ini baru pertama dalam sebuah pameran elektronik. Dan kami menjadi pionir dalam menyajikan konsep go green tersebut. Seg men yang ingin kami gaet di pen jualan paket spesial ini adalah segmen menengah ke atas yang mengerti tentang konsep ramah lingkungan,” papar Dirut A.

Takrib, Rochzi Guntoro, kemarin. Harganya bisa disesuaikan de ngan merek dan ukuran barang elektronik go green yang di - pe san. Ada sekitar 20 merek elektro nik mengikuti pameran Techno fest yang berlangsung di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta, tepatnya mulai 4–12 Juli 2015 ini.

Mulai perabotan rumah tangga kecil seperti seterikaan hingga produk televisi LED 85 inci tersedia di pameran ini. Menariknya, pameran yang mengusung tema “Lebaran Sale'bration” ini berhadiah umrah bagi pembelian minimal Rp2,5 juta yang berlaku kelipatannya. ”Pameran ini juga membe rikan berkah harga murah dengan diskon sampai 55%, cicilan 0%, dan bagi-bagi THR senilai total Rp88 juta.

Di pameran in juga dipamerkan produk Sony PS 4 dan ponsel Sony terbaru,” papar Rochzi. Acara pembukaan Tech no - fest kemarin ditandai dengan pemukulan beduk oleh Ustaz Harry Moekti yang juga memberi tausiah Ramadan. Mantan rocker ini mengisahkan bagaimana perja lanan hidupnya dari seorang entertain yang akrab dengan maksiat sampai tergerak hatinya men jadi ustaz sampai sekarang.

Berkat hidayah Allah SWT, Harry Moekti berubah haluan dari penyanyi menjadi ustaz pada Ramadan 1995 lampau. ”Tahun-tahun ini banyak artis yang meninggal karena gaya hidup per gaulan keartisannya. Saya takut sekali menjadi artis berikutnya yang mati pada waktu itu.

Saya kemudian memantapkan hati untuk bersungguh-sungguh dalam ibadah dan mendakwahkannya kepada orang lain sampai sekarang. Alhamdulillah, saya bahagia sekali menjadi seperti sekarang ini,” katanya.

Muh fauzi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6509 seconds (0.1#10.140)