Jaga Asupan Makanan dan Olahraga Ringan

Minggu, 05 Juli 2015 - 10:16 WIB
Jaga Asupan Makanan dan Olahraga Ringan
Jaga Asupan Makanan dan Olahraga Ringan
A A A
POLA makan saat berbuka dan sahur perlu diperhatikan selama proses detoksifikasi. Menjaga kondisi fisik diharapkan tubuh memiliki stamina bagus saat menjalankan ibadah puasa.

Spesialis kecantikan dari Natasha Skin Clinic Centre Semarang Dr Sunarto mengungkapkan ada perbedaan komposisi pola makan saat sahur dan berbuka puasa. Komposisi makan berbeda saat sahur di pagi hari. Hindari mengonsumsi makanan manis berlebihan karena akan memicu gula darah naik. Otak merespons dan meneruskan proses hingga ke sel pembuluh darah. Selang beberapa jam sahur, tubuh akan lebih cepat lapar. Waktu sahur sebaiknya mengonsumsi serat tinggi sehingga otak tidak terlalu merespons dan tidak mempercepat proses di pembuluh darah.

Memilih makanan yang lama diserap di tubuh seperti puding, jelly, buah, dan sayur. Buah-buahan sangat tinggi unsur air dapat membantu tubuh membersihkan racun-racun. Sayuran pun membantu liver dalam proses detoksifikasi dan melindungi tubuh dari racun lingkungan yang berbahaya bagi tubuh. Menu buka puasa disarankan mengonsumsi minuman manis seperti konsumsi minuman manis atau kue bercita rasa manis. “Tujuannya untuk mengembalikan energi dan melanjutkan aktivitas,” katanya.

Makanan pembuka puasa tidak dianjurkan memilih gorengan. Gorengan adalah makanan tinggi lemak yang membuat perut cepat kenyang. Setelah seharian berpuasa, perut yang kosong akan kaget dengan makanan mengandung lemak tinggi. Ahli Gizi dari RSI Sultan Agung Semarang Aprilia Kusuma Rahmawati mengungkapkan, perut kondisi kosong dan tiba- tiba penuh maka kandungan oksigen akan meningkat 20%.

“Hal ini mengakibatkan tubuh merasa mengantuk dan perut merasakan mual. Mengonsumsi gorengan akan membuat lambung cepat terisi namun lambat dicerna,” ujar April. Minuman pembuka puasa sebaiknya sesuai suhu ruangan atau hangat. Perut akan beradaptasi kembali setelah satu hari beristirahat. Komposisi menu buka puasa harus mencakup karbohidrat, protein, dan air. Asupan cairan harus dipenuhi mulai buka puasa hingga menjelang imsak agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.

Pola makan bagus, cairan terpenuhi dan olahraga tidak boleh diabaikan. Olahraga meskipun ringan akan menjaga gerakan usus tetap teratur. “Program latihan yang terencana dikombinasikan dengan diet makanan sehat selama puasa Ramadhan ditujukan untuk mengganti jaringan- jaringan yang telah rusak, membuatnya dimudakan kembali atau diproduksi ulang secara teratur,” papar Regional Marketing Manager Celebrity Fitness Rara Rachmawati.

Olahraga tetap dilakukan namun waktu pelaksanaan dipindah sore atau malam hari. Olah fisik dilakukan sesuai kemampuan supaya tidak mengganggu ibadah puasa. Hindari pula aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat atau cairan. Olahraga yang bisa diterapkan selama puasa antara lain jogging , push up, jumping, biceps curl, plank.

“Proses memudakan secara lengkap menuju kondisi tampak muda penuh baik di dalam dan di luar dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan berlatih dengan program latihan yang terukur,” tandasnya.

Hendrati hapsari
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5555 seconds (0.1#10.140)