Bagi Ilmu ke Sekolah dan Kampus

Minggu, 05 Juli 2015 - 10:15 WIB
Bagi Ilmu ke Sekolah dan Kampus
Bagi Ilmu ke Sekolah dan Kampus
A A A
Saat bangunan Panti Marhaen Semarang, Kamis (2/7), terdengar sayup-sayup lagu tarian tradisional Brasil.

Sementara ruangan bagian tengah, sekitar 10 orang saling berhadapan mengayunkan kedua kakinya sambil berputar membalikkan badan, tanpa mengenai sedikit pun tubuh dari rekan yang ada di hadapannya. Itu merupakan sekelompok remaja yang tengah berlatih capoera. Capoera adalah seni bela diri yang menggabungkan antara gerakan salto, tendangan, dan tarian ini masih cukup eksis.

Bela diri asal negeri Samba ini tidak hanya dimainkan oleh sekelompok pemuda, tapi sudah mulai merambah ke sekolah dan perguruan tinggi. Capoera muncul di Semarang sewaktu 2007. Jacobina Arte Semarang, merupakan satu dari dua klub capoera di Kota Lumpia, yang kini tetap setiap menularkan ilmu. Semula komunitas ini hanya bernama Capoera Amizade Semarang (CAS) dan belum memiliki konsep jelas. Mereka hanya ikut-ikutan gerakan capoera.

Lalu, mereka mencari sosok guru dan akhirnya bertemu Marcos Brandao Almeida melalui tayangan youtube . Mereka iseng-iseng kirim email ke akun Facebook Marcos. Surat yang dilayangkan itu pun direspons. Sejak saat itu Marcos Brandao Almeida menjadi guru di Jacobina Arte, metamorfosa dari CAS. Marcos ingin kotanya di Brasil bisa dikenal luas. Pada 2012 silam, Marcos yang memiliki nama beken Pit Bull ini berkesempatan berkunjung ke Kota Lumpia dan mengajarkan secara langsung kepada para penggemar capoera.

Pitt Bull menunjuk Emanuel Da Silva sebagai penanggung jawab, sekaligus memberikan sabuk kepadanya. “Teman saya banyak, tapi tidak mau ada yang di depan. Akhirnya saya yang maju dan menjadi penanggung jawab latihan,” ujar Da Silva baru-baru ini. Jacobine Arte tidak hanya belajar untuk diri sendiri. Mereka juga menyalurkan keahlian yang dimilikinya ke sekolah-sekolah, seperti di SMA Don Bosco, Sedes Septiente, dan kampus Universitad Diponegoro dan Universitas Negeri Semarang. Saat ini masih menjadi Pra-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Silva menuturkan, jumlah pelajar dan mahasiswa yang belajar tidak banyak, sekitar 60 orang. Mereka berlatih beberapa kali dalam sepekan. Khusus jalur umum, latihan biasa digelar di Panti Marhaen dan Stadion Tri Lomba Juang. “Jika masih kurang puas berlatih di sekolah, biasanya mereka meneruskan latihan di kelompok umum. Mereka yang sudah alumni, kami percaya jadi asisten pelatih,” ucapnya.

Bela diri capoera lebih banyak menggunakan gerakan kaki. Awal mulanya, dulu budak di Brasil dalam melakukan perlawanan dengan menggunakan kedua kakinya. Mereka tidak bisa menggunakan tangan karena dibelenggu. Untuk mengawali latihan capoera, dituntut sabar. Mereka harus memulai latihan dengan gerakan lambat. Ini perlu dikuasai untuk membuat tubuh lebih nyaman.

Seni bela diri ini akan lebih banyak menanamkan nilai-nilai edukatif. Jika diibaratkan dengan bela diri lainnya, taekwondo seperti tombak, karate seperti pedang, capoera ini seperti cambuk karena menggunakan tendangan memutar. “Bela diri ini lebih banyak bertahan. Kalau menyerang pun bisa, tapi jika sudah tahu tekniknya bisa membuat fatal lawan akan berpikir ulang.” katanya.

Salah satu siswa SMA Don Bosco, Ema, 17, mengaku tertarik ikut capoera karena ajakan dari temannya yang lebih dulu bergabung. “Kalau dibilang sulit sih tidak, saya bisa mengikuti. Cedera juga tidak pernah, tapi kalau kena tendang sering,” ucapnya. 

Arif Purniawan
Kota Semarang Sehat & Cantik Selama Puasa

Umat muslim tengah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan ini. Menahan lapar dan haus selama kurang lebih 12 jam akan berdampak pada tubuh. Puasa memiliki manfaat bagi kesehatan asal dijalankan dengan cara sehat.

Puasa berdampak bagi kesehatan karena tubuh menjalani proses detoksifikasi selama satu bulan. Detoksifikasi diartikan suatu proses mengeluarkan “racun” dari dalam tubuh. Pola makan yang tidak beraturan selama 11 bulan akan diatur kembali.

Proses ini berlangsung dalam bentuk diet, berpuasa, mengonsumsi makanan khusus atau tidak konsumsi makanan lemak dan lainnya. Tubuh akan mengalami “pembersihan” usus selama proses detoks. Sistem pencernaan memasuki istirahat sementara waktu. “Beragam manfaat kala menjalankan puasa dengan teratur seperti mengurangi risiko kanker, jantung, diabetes, tahan terhadap stres, menurunkan risiko mudah sakit, dan masih banyak lainnya,” ungkap Regional Marketing Manager Celebrity Fitness Rara Rachmawati.

Selama berpuasa tentu terjadi perubahan pola makan. Perubahan ini bisa membuat tubuh kaget sehingga mungkin saja timbul beberapa masalah. Masalah timbul antara lain bau mulut, dehidrasi, masalah kulit, lemas, dan lainnya. Meski demikian, persoalan tersebut bukan alasan untuk membatalkan puasa dan bisa diatasi. “Lakukan puasa dengan teratur untuk meminimalisir keluhan,” ujar Spesialis Kecantikan dari Natasha Skin Clinic Centre Semarang Dr Sunarto.

Misalkan, munculnya bau mulut. Hal ini merupakan keluhan wajar karena lambung kosong selama 12 jam sehingga meningkatkan massa bakteri. Kondisi tersebut menyebabkan muncul sensasi tidak sedap saat bicara. “Kebersihan gigi dan mulut tetap dijaga selama menjalankan ibadah puasa,” katanya. Cara mengatasi bau mulut, disarankan seusai sahur langsung menggosok gigi.

Sisa makanan akan hilang dan meminimalisasi bakteri di dalam mulut. Anda juga akan percaya diri dan nyaman selama beraktivitas sehari-hari. Dehidrasi atau kekurangan cairan juga lumrah dialami bagi mereka yang berpuasa. Puasa akan mengurangi pasukan air dan makanan sekaligus nutrisi bagi kulit. Kebutuhan cairan mempengaruhi kelembaban kulit sehingga menyebabkan kesehatan kulit seperti kulit lebih kering. Sebenarnya masalah ini bisa diatasi dengan minum cairan delapan gelas setiap hari. Tubuh akan otomatis mengatur jumlah cairan selama tercukupi. Cara menghindari dehidrasi bisa memperbanyak air dan serat pada waktu sahur dan buka puasa.

“Di tengah cuaca panas seperti sekarang pasokan air minimum delapan gelas sehari. Jika merasakan panas berlebihan bisa lebih dari delapan gelas maka akan lebih baik,” katanya. Kulit kering yang muncul selama puasa diatasi dengan perawatan tubuh dan wajah. Pemilik kulit kering memilih sabun yang tidak mengandung busa banyak. Kulit kering disarankan memilih moisturizer sehingga kelembaban tetap terjaga.

Saat menjalankan ibadah puasa, suhu tubuh akan meningkat disebabkan termoregulasi. Langkah menjaga tubuh agar tidak kedinginan bisa memilih air hangat saat mandi. Tujuannya untuk menstabilkan suhu tubuh. Hindari menggunakan air dingin agar tubuh tidak kedinginan.

Hendrati hapsari
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4901 seconds (0.1#10.140)