Ratusan Warga Berebut Sembako
A
A
A
BREBES - Ratusan warga menyerbu sembako di pasar murah Ramadan yang digelar Peme - rintah Kabupaten (Pemkab) Brebes kemarin.
Warga saling berebut untuk mendapatkan sembako hingga nyaris ricuh. Pasar murah yang digelar di Alun-alun Brebes tersebut di - mulai pukul 07.30 WIB. Warga yang sudah berdatangan sejak pagi langsung menyerbu begitu sudah diperbolehkan antre. Me reka saling berdesak-desakan dan berebut sehingga suasana di lokasi nyaris ricuh. Petugas yang melayani kewalahan dan berulang kali meminta warga untuk antre dan tertib.
Namun, sebagian besar warga tetap tak menggubris dan terus berebut minta dilayani. Bahkan, panitia yang membagikan kupon sampai dikejarkejar warga sehingga harus menyebar kupon yang dibawa ke udara. Selain diwarnai saling berebut, tak sedikit warga yang memegang kupon tapi tak kebagian padahal sudah lama mengantre. Itu karena adanya warga yang tidak memegang kupon tapi dapat membeli sembako.
“Saya pegang kupon tapi tetap susah kayak gini,” ujar salah seorang warga yang ikut antre. Salah seorang warga, Juwarti, 40, mengaku sudah antre sekitar satu jam sebelum bisa memperoleh paket sembako dengan harga Rp25.000 per paket. “Saya sebenarnya tidak pu - nya kupon, tapi bisa dapat tadi karena kenal dengan petugas yang melayani,” katanya. Paket sembako terdiri atas minyak goreng kemasan ukuran 500 mililiter, beras 1,5 kilogram, mi 2 bungkus, gula 1 kilogram, dan teh dua pak.
“Kalau harganya memang benar lebih murah dari harga di pasar,” kata Juwarti. Pasar murah digelar untuk meringankan beban masyarakat karena kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Lebaran. “Harga sembakonya tentu lebih murah. Harga aslinya bisa sampai Rp45.000,” ungkap Wakil Bupati Brebes Narjo kemarin. Pasar murah diselenggarakan pemkab dengan menggandeng sejumlah badan usaha milik daerah. Sembako yang disediakan sebanyak 3.500 paket.
“Paket sembako dan kuponnya yang menyiapkan dari instansi yang ikut. Jumlahnya berbedabeda tapi total 3.500,” katanya. Panitia sebenarnya menyediakan paket sembako cadangan untuk mengantisipasi warga yang membawa kupon dan tidak kebagian tapi jumlahnya terbatas. “Ke depan akan kita se diakan lebih banyak,” ujar Narjo.
Farid firdaus
Warga saling berebut untuk mendapatkan sembako hingga nyaris ricuh. Pasar murah yang digelar di Alun-alun Brebes tersebut di - mulai pukul 07.30 WIB. Warga yang sudah berdatangan sejak pagi langsung menyerbu begitu sudah diperbolehkan antre. Me reka saling berdesak-desakan dan berebut sehingga suasana di lokasi nyaris ricuh. Petugas yang melayani kewalahan dan berulang kali meminta warga untuk antre dan tertib.
Namun, sebagian besar warga tetap tak menggubris dan terus berebut minta dilayani. Bahkan, panitia yang membagikan kupon sampai dikejarkejar warga sehingga harus menyebar kupon yang dibawa ke udara. Selain diwarnai saling berebut, tak sedikit warga yang memegang kupon tapi tak kebagian padahal sudah lama mengantre. Itu karena adanya warga yang tidak memegang kupon tapi dapat membeli sembako.
“Saya pegang kupon tapi tetap susah kayak gini,” ujar salah seorang warga yang ikut antre. Salah seorang warga, Juwarti, 40, mengaku sudah antre sekitar satu jam sebelum bisa memperoleh paket sembako dengan harga Rp25.000 per paket. “Saya sebenarnya tidak pu - nya kupon, tapi bisa dapat tadi karena kenal dengan petugas yang melayani,” katanya. Paket sembako terdiri atas minyak goreng kemasan ukuran 500 mililiter, beras 1,5 kilogram, mi 2 bungkus, gula 1 kilogram, dan teh dua pak.
“Kalau harganya memang benar lebih murah dari harga di pasar,” kata Juwarti. Pasar murah digelar untuk meringankan beban masyarakat karena kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Lebaran. “Harga sembakonya tentu lebih murah. Harga aslinya bisa sampai Rp45.000,” ungkap Wakil Bupati Brebes Narjo kemarin. Pasar murah diselenggarakan pemkab dengan menggandeng sejumlah badan usaha milik daerah. Sembako yang disediakan sebanyak 3.500 paket.
“Paket sembako dan kuponnya yang menyiapkan dari instansi yang ikut. Jumlahnya berbedabeda tapi total 3.500,” katanya. Panitia sebenarnya menyediakan paket sembako cadangan untuk mengantisipasi warga yang membawa kupon dan tidak kebagian tapi jumlahnya terbatas. “Ke depan akan kita se diakan lebih banyak,” ujar Narjo.
Farid firdaus
(ars)