Telepon Terakhir Pratu Sepri Doni kepada Ibunya
A
A
A
PADANG - Pratu Sepri Doni merupakan salah korban pesawat Hercules yang jatuh di Medan. Sebelum kejadian nahas itu, dia sempat menelpon ibunya Marlis (52) yang tinggal di Pasia Dama, Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kota Padang, Sumatera Barat.
“Dia mengontak ibu pada pukul 10.00 WIB pagi tadi. Saat itu dia di Medan. Dia hanya bilang sama ibu bahwa dia mau berangkat ke Tanjung Pinang,” ucap Mardino, kakak sulung korban, Rabu (1/7/2015).
Keluarga di Padang, baru tahu informasi Pratu Sepri Doni menjadi korban pesawat jatuh itu setelah istri korban menelpon keluarga di Padang pukul 20.00 WIB.
“Istrinya menelpon kami mengabarkan bahwa suaminya Pratu Sepri Doni salah satu korban pesawat tersebut, sambil menelpon sambil menangis,” terang Mardino.
Mendengar informasi tersebut, keluarga langsung mendirikan tenda dan mengadakan doa tahlilan bersama kerabat lain di rumah orangtua korban. “Pratu Sepri Doni merupakan adik saya. Dia nomor dua dari empat bersaudara,” terangnya.
Kata Mardoni, adek iparnya ini mendapat informasi awal bawa suaminya itu menjadi korban dari televisi, kemudian dia mencek ke Lanud di Pekanbaru tempat suaminya bertugas baru tiga bulan itu. “Ternyata benar, disitulah dia menelpon kami,” katanya.
Mendengar kabar tersebut, Ayah korban Darman (60) langsung berangkat ke rumah dinas korban di Pekanbaru, pada pukul 20.00 WIB. “Ayah sudah berangkat ke rumah adik saya di Pekanbaru, kami pasrah saja menerimanya,” tutur Mardoni.
Padahal, tambahnya, almarhum ini ada rencananya mau pulang kampung ke Padang saat Lebaran bersama istri dan anaknya yang berusia lima bulan ini. “Tapia apa dikata, takdir berkehendak lain. Kami tidak bisa merayakan Idul Fitri bersama,” ungkapnya.
Pihak keluarga di Padang, sudah melakukan konfirmasi di Lanud Tabing Padang. Pihak Lanud mengatakan, keluarga diminta tunggu dulu, dan kalau sudah selesai identifikasi, pihak keluarga baru dikabarkan.
“Saat ditemukan, jasad adik saya masih utuh dalam pesawat dan sudah dimasukan dalam peti. Selanjut akan diindetifikasi. Kami sedang menunggu kabar selanjutnya,” terangnya.
Pratu Sepri Doni yang berusia 28 tahun merupakan alumni SMK Kartika Padang. Dia tamat sekolah pada tahun 2008, kemudian melamar menjadi anggota TNI AU, dan langsung diterima dan bertugas di Malang.
“Baru tiga bulan ini dia bertugas di Pekanbaru, rencananya ke Tanjung Pinang itu untuk tugas luar saja,” pungkasnya.
“Dia mengontak ibu pada pukul 10.00 WIB pagi tadi. Saat itu dia di Medan. Dia hanya bilang sama ibu bahwa dia mau berangkat ke Tanjung Pinang,” ucap Mardino, kakak sulung korban, Rabu (1/7/2015).
Keluarga di Padang, baru tahu informasi Pratu Sepri Doni menjadi korban pesawat jatuh itu setelah istri korban menelpon keluarga di Padang pukul 20.00 WIB.
“Istrinya menelpon kami mengabarkan bahwa suaminya Pratu Sepri Doni salah satu korban pesawat tersebut, sambil menelpon sambil menangis,” terang Mardino.
Mendengar informasi tersebut, keluarga langsung mendirikan tenda dan mengadakan doa tahlilan bersama kerabat lain di rumah orangtua korban. “Pratu Sepri Doni merupakan adik saya. Dia nomor dua dari empat bersaudara,” terangnya.
Kata Mardoni, adek iparnya ini mendapat informasi awal bawa suaminya itu menjadi korban dari televisi, kemudian dia mencek ke Lanud di Pekanbaru tempat suaminya bertugas baru tiga bulan itu. “Ternyata benar, disitulah dia menelpon kami,” katanya.
Mendengar kabar tersebut, Ayah korban Darman (60) langsung berangkat ke rumah dinas korban di Pekanbaru, pada pukul 20.00 WIB. “Ayah sudah berangkat ke rumah adik saya di Pekanbaru, kami pasrah saja menerimanya,” tutur Mardoni.
Padahal, tambahnya, almarhum ini ada rencananya mau pulang kampung ke Padang saat Lebaran bersama istri dan anaknya yang berusia lima bulan ini. “Tapia apa dikata, takdir berkehendak lain. Kami tidak bisa merayakan Idul Fitri bersama,” ungkapnya.
Pihak keluarga di Padang, sudah melakukan konfirmasi di Lanud Tabing Padang. Pihak Lanud mengatakan, keluarga diminta tunggu dulu, dan kalau sudah selesai identifikasi, pihak keluarga baru dikabarkan.
“Saat ditemukan, jasad adik saya masih utuh dalam pesawat dan sudah dimasukan dalam peti. Selanjut akan diindetifikasi. Kami sedang menunggu kabar selanjutnya,” terangnya.
Pratu Sepri Doni yang berusia 28 tahun merupakan alumni SMK Kartika Padang. Dia tamat sekolah pada tahun 2008, kemudian melamar menjadi anggota TNI AU, dan langsung diterima dan bertugas di Malang.
“Baru tiga bulan ini dia bertugas di Pekanbaru, rencananya ke Tanjung Pinang itu untuk tugas luar saja,” pungkasnya.
(san)