Masuk SDN 1 Bantul Bayar Rp1 Juta

Senin, 29 Juni 2015 - 14:33 WIB
Masuk SDN 1 Bantul Bayar...
Masuk SDN 1 Bantul Bayar Rp1 Juta
A A A
BANTUL - Sejumlah wali murid siswa baru Sekolah Daerah (SD) Negeri 1 Bantul mengeluhkan pungutan iuran masuk sebesar Rp1 juta. Sebab, setahu wali murid masuk ke SD Negeri favorit itu tak membayar alias gratis.

Salah seorang wali murid mengatakan, uang tersebut dimaksudkan untuk membayar gedung sekolah. Hal ini diinfokan oleh Dewan Sekolah dan Kepala Sekolah dalam pertemuan dengan para wali murid.

“Awalnya ditawarkan Rp2 juta, tetapi disepakati Rp1 juta. Sebetulnya wali murid keberatan,” katanya, Senin (29/6/2015).

Usut punya usut, berdasarkan penuturan dari Dewan Sekolah, munculnya sumbangan tersebut karena kekurangan ruang kelas. Dia mengungkapkan, pada penerimaan siswa baru yang lalu peminat SDN 1 Bantul melebihi kapasitas ruang yang ada.

Sehingga pihak sekolah sempat menolak siswa yang berniat mendaftar ke sekolah tersebut. Lantas wali murid siswa yang tidak diterima tersebut mengadu ke Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) dan pihak Dinas memanggil kepala sekolah.

Dikdas memerintahkan kepada sekolah untuk tidak menolak siswa yang ingin mendaftar di sekolah tersebut. Akhirnya sekolah menerima siswa lebih banyak dari kapasitas. “Nah awalnya hanya tiga kelas, sekarang jadi empat kelas,” paparnya.

Karena jumlah siswa melebihi kapasitas, maka pihak sekolah otomatis kekurangan ruang belajar mengajar. Oleh karena itu, Dewan Sekolah berinisiatif mengumpulkan wali murid dan munculah pungutan Rp1 juta.

Selain uang Rp1 juta, pihak sekolah juga menambahkan biaya Rp80 ribu untuk seragam olahraga dan Rp50 ribu setiap bulan untuk ekstra kurikuler. Ketika pertemuan tersebut, wali murid diminta menandatangani surat perjanjian.

Sebelumnya, sudah muncul angka Rp1 juta dan Rp2 juta melalui Dewan Sekolah dan wali murid diperintahkan mengisi surat kesanggupan tersebut. Di samping Dewan Sekolah, pertemuan tersebut juga dihadiri kepala sekolah.

“Uang Rp1 juta tersebut bisa dicicil setahun, tetapi ada wali murid yang sudah lunas membayarnya. Pungutan itu legal enggak sih? Karena setahu saya kalau sekolah negeri itu gratis,” tanyanya.

Ketika dikonfirmasi, Kepala SDN 1 Bantul Umi Fatonah membenarkan perihal iuran Rp1 juta tersebut. Hanya saja, dia mengelak kalau disebut pungutan, sebab uang tersebut sifatnya sukarela.

Pihak sekolah tidak akan mempermasalahkan jika ada wali murid yang tidak membayarnya. Sehingga dia meminta kepada awak media untuk tidak memberitakannya.

Dia juga tidak menampik jika pihaknya mengalami kekurangan ruangan, karena siswa yang mendaftar lebih banyak dibanding dengan kapasitas yang ada. Namun, dia berencana menggeser ruang perpustakaan saat ini menjadi ruang kelas.

"Uang sumbangan tersebut bukan untuk membangun kelas baru, tetapi untuk mengecor atap ruangan untuk nantinya dibangun lantai dua. Nah Dewan Sekolah lantas berinisiatif sumbangan tersebut,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)