71,8% Warga Puas Kinerja Emil-Oded

Jum'at, 26 Juni 2015 - 09:24 WIB
71,8% Warga Puas Kinerja Emil-Oded
71,8% Warga Puas Kinerja Emil-Oded
A A A
BANDUNG - Pusat Penelitian dan Pengembangan Dinamika Pembangunan (PPDP) Universitas Padjadjaran merilis hasil survei yang menyatakan kepuasan warga atas kinerja Pemerintah Kota Bandung di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil- Oded M Danial.

Hasil survei tersebut ber banding terbalik dengan hasil survei yang dirilis Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Un pad akhir Mei lalu. Di mana, PSPK menyimpulkan adanya pe nurunan tingkat keper caya an masyarakat terhadap duet kepemimpinan Ridwan Kamil dan Oded M Danial. Pada PPDP Unpad, survei dilakukan untuk mengukur kepuasan warga terhadap kinerja Pemkot Bandung.

Dari hasil survei yang dilakukan, secara umum dapat disimpulkan bahwa 71,8% warga merasa puas dengan kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil. 27,7% belum puas, dan 0,5 mengaku tidak tahu.

Kepala PPDP Unpad Rija Sudirja menjelaskan, survei yang dilakukan lembaganya merupakan kaji cepat. Pelaksanaan penelitian dilakukan 1-8 Ju ni 2015. “Tujuannya mengetahui persepsi masyarakat Bandung terhadap programprogram pemerintah kota,” ucapnya di Gedung Indonesia Meng gugat, Kota Bandung, kemarin.

Lebih lanjut, kata Rija, meto de yang dilakukan dalam survei dengan metode syste matic random sampling. Dengan tingkat kepercayaan 95%, dan margin error sebesar 6,93%. Sebanyak 200 warga dengan ber bagai latar belakang dan usia dijadikan sebagai sampel da lam penelitian tersebut Dijelaskan Rija dari berbagai masalah yang disurvei merupakan masalah klasik di kota Ban dung.

Seperti masalah kemacetan, sampah, air bersih. Namun dari berbagai poin yang disurvei permasalahan yang paling mendesak untuk dibenahi justru menyangkut harga ke butuhan pokok dengan prosentasi mencapai 50,5%. Semen tara masalah kemacetan dan sampah mendapat per sentase lebih kecil.

Dari survei tersebut, masyarakat juga menilai 52% masalah sampah dinyatakan berhasil dan banjir 45% berhasil. Sementara untuk kemacetan hanya 11% saja yang menyatakan berhasil. “Intinya secara keseluruhan sebagian besar responden merespons dengan baik pro g ram pemerintah. Sebagian besar warga juga cukup puas dengan kinerja pemerintah,” ujarnya.

Di tempat yang sama, pakar hukum tata negara Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan sedikit mengkritisi terkait hasil survei tersebut. Sejumlah poin yang dipaparkan bukanlah menjadi tugas atau kewenangan Pemkot Ban dung. Contohnya soal harga kebutuhan pokok dan kemace tan. “Itu bukan menjadi tugas pemerintah kota semata. Jadi ada beberapa hasil survei yang kurang relevan dan perlu pendalaman,” katanya.

Dia juga meminta Pemkot Bandung dapat menyikapi secara serius terhadap setiap survei. Namun, survei itu harus men jadi satu tolok ukur untuk menilai kinerja dari para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Bukan malah menjadi alat untuk meningkatkan popularitas.

Di lokasi berbeda, Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Unpad Muradi enggan menanggapi terkait hasil survei yang dilakukan PPDP Unpad. Jika memang ada perbedaan, dia menyerahkan semuanya kepada masyarakat. “Kalau berbeda biarkan publik yang lihat,” katanya.

Dia juga secara tegas, tetap yakin dan menjamin bahwa hasil survei yang dilakukannya sesuai fakta di lapangan. Jika masih banyak kekurangan faktanya memang seperti itu. Bahkan dia juga menjamin bahwa survei yang dilakukan telah sesuai dengan kaidah akademik. “Kami uji di lapangan, apa yang kami buat sudah sesuai kaidah akademik,” ujarnya.

Untuk itu, dia juga me nan - tang jika ada pihak yang me - ragukan penelitiannya untuk diuji bersama-sama di hadapan awak media. “Kalau kami masih teguh dengan pendapat kami. Kalau memang masih ragu kita uji secara akademik,” tandasnya. Harapan Warga Sementara itu, Andika, 23, salah seorang warga Kota Bandung menyatakan kinerja pemerintah saat ini sudah cukup baik.

Hanya saja kemacetan masih menjadi permasalahan utama yang perlu dibenahi. Infrastruktur jalan yang kurang memadai seperti flyover perlu ditambah. Warga Kota Bandung masih berharap banyak pada kinerja pemerintah yang sekarang tengah menjabat. Aflah, 21, seorang mahasiswa yang juga war ga Kota Bandung berharap kelak Kota kembang ini memiliki banyak ruang terbuka hijau dan hutan kota.

“Bandung dulu itu dingin, sekarang mulai panas karena banyak pohon yang ditebang. Saya berharap kelak Bandung akan menjadi lebih hijau,” tambahnya.

Mochamad solehudin/ Mg-12
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6276 seconds (0.1#10.140)