Gagal Seleksi Kades, Mobil Mukodi Dilempar Bom Molotov
A
A
A
PROBOLINGGO - Aksi teror menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 8 Juli 2015 mendatang kembali terjadi.
Setelah beberapa waktu lalu terjadi aksi pelemparan bom ikan (bondet) di rumah ketua panitia Pilkades, kali ini terjadi pada rumah Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) Penambangan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.
Sebuah mobil yang terparkir di garasi rumah dilempar bom molotov orang tak dikenal. Mobil tersebut milik Mukodi (36), seorang Bacakades yang tidak lolos seleksi.
Peristiwa yang terjadi pada Kamis (25/6/2015) dinihari, sempat memantik perhatian warga setempat. Warga yang tengah bersiap makan sahur dikejutkan dengan jeritan istri korban yang mengetahui mobilnya terbakar.
Mobil Innova Nopol B 1995 UQL yang baru beli sebulan lalu itu dibakar dua orang tak dikenal. Para pelaku yang mengendarai sepeda motor tersebut, langsung melarikan diri setelah melakukan aksi teror tersebut.
Meski tak ada korban jiwa, namun kejadian tersebut membuat keluarga Mukodi trauma.
"Ada dua orang yang berhenti di depan rumah. Mereka melemparkan botol berisi bensin yang dibakar mengenai mobil dan terbakar," kata Mukodi.
Beruntung, lemparan bom molotov tersebut tidak merembet dan membakar habis mobil dan rumahnya. Karena ia dibantu tetangganya bisa segera memadamkan kobaran api.
Menurut pengajar di MA Zainul Hasan Genggong, teror tersebut erat kaitannya dengan proses Pilkades yang tengah berlangsung. Meski gagal dalam seleksi Pilkades, ia menduga ada pihak lain yang masih menyimpan dendam padanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Roy Prawiro Sastro, mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait aksi teror tersebut.
Pihaknya enggan berspekulasi tentang motif yang berkaitan dengan meningkatnya suhu politik menjelang Pilkades.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi untuk mengungkap pelaku dan mengetahui motifnya. Kami akan meningkatkan patroli untuk menjaga ketentraman masyarakat," kata Roy Prawiro Sastro.
Setelah beberapa waktu lalu terjadi aksi pelemparan bom ikan (bondet) di rumah ketua panitia Pilkades, kali ini terjadi pada rumah Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) Penambangan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.
Sebuah mobil yang terparkir di garasi rumah dilempar bom molotov orang tak dikenal. Mobil tersebut milik Mukodi (36), seorang Bacakades yang tidak lolos seleksi.
Peristiwa yang terjadi pada Kamis (25/6/2015) dinihari, sempat memantik perhatian warga setempat. Warga yang tengah bersiap makan sahur dikejutkan dengan jeritan istri korban yang mengetahui mobilnya terbakar.
Mobil Innova Nopol B 1995 UQL yang baru beli sebulan lalu itu dibakar dua orang tak dikenal. Para pelaku yang mengendarai sepeda motor tersebut, langsung melarikan diri setelah melakukan aksi teror tersebut.
Meski tak ada korban jiwa, namun kejadian tersebut membuat keluarga Mukodi trauma.
"Ada dua orang yang berhenti di depan rumah. Mereka melemparkan botol berisi bensin yang dibakar mengenai mobil dan terbakar," kata Mukodi.
Beruntung, lemparan bom molotov tersebut tidak merembet dan membakar habis mobil dan rumahnya. Karena ia dibantu tetangganya bisa segera memadamkan kobaran api.
Menurut pengajar di MA Zainul Hasan Genggong, teror tersebut erat kaitannya dengan proses Pilkades yang tengah berlangsung. Meski gagal dalam seleksi Pilkades, ia menduga ada pihak lain yang masih menyimpan dendam padanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Roy Prawiro Sastro, mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait aksi teror tersebut.
Pihaknya enggan berspekulasi tentang motif yang berkaitan dengan meningkatnya suhu politik menjelang Pilkades.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi untuk mengungkap pelaku dan mengetahui motifnya. Kami akan meningkatkan patroli untuk menjaga ketentraman masyarakat," kata Roy Prawiro Sastro.
(nag)