Cuaca Ekstrem, Suhu Panas di Medan Capai 37 Derajat Celcius
A
A
A
MEDAN - Suhu panas ekstrem selama bulan puasa bakal dirasakan warga Medan, Sumatera Utara, hingga awal Juli mendatang. Hawa panas luar biasa mulai terjadi dalam sepekan terakhir, yakni mencapai 36 dan 37 derajat celcius.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga agar mengurangi aktivitas di luar rumah, pasalnya suhu panas yang terjadi bertepatan pada bulan puasa sudah masuk kategori ekstrem.
Selama sepekan terakir, suhu udara naik level dari suhu normal di bulan Juni, yakni 32 dan 33 derajat, menjadi 36 derajat celcius lebih. Kondisi perubahan iklim ini diakibatkan adanya perubahan deklinasi matahari secara periodik.
Deklinasi merupakan lintasan sudut antara matahari dan khatulistiwa. Deklinasi bertambah dan berkurang secara periodik sesuai dengan rotasi bumi. Saat ini, posisi matahari tengah berada tepat di atas Sumatera bagian utara.
Suhu panas juga dipengaruhi oleh pergerakan angin muson barat daya yang cenderung menyebar sehingga sinar matahari tidak lagi terhalangi pembentukan awan. Fenomena ini juga diperparah datangnya musim kemarau, serta pemanasan perkotaan.
Pihak BMKG menyatakan, untuk di Kota Medan, suhu panas mencapai 36,6 derajat. Kondisi ini termasuk ekstrem dan penyebabnya sejauh pantauan diperanguhi musim kemarau, juga karena pemanasan perkotaan.
Warga Kota Medan khususnya yang menjalani ibadah puasa diharapkan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, dan jika berbuka agar banyak mengkonsumsi air putih.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan warga agar mengurangi aktivitas di luar rumah, pasalnya suhu panas yang terjadi bertepatan pada bulan puasa sudah masuk kategori ekstrem.
Selama sepekan terakir, suhu udara naik level dari suhu normal di bulan Juni, yakni 32 dan 33 derajat, menjadi 36 derajat celcius lebih. Kondisi perubahan iklim ini diakibatkan adanya perubahan deklinasi matahari secara periodik.
Deklinasi merupakan lintasan sudut antara matahari dan khatulistiwa. Deklinasi bertambah dan berkurang secara periodik sesuai dengan rotasi bumi. Saat ini, posisi matahari tengah berada tepat di atas Sumatera bagian utara.
Suhu panas juga dipengaruhi oleh pergerakan angin muson barat daya yang cenderung menyebar sehingga sinar matahari tidak lagi terhalangi pembentukan awan. Fenomena ini juga diperparah datangnya musim kemarau, serta pemanasan perkotaan.
Pihak BMKG menyatakan, untuk di Kota Medan, suhu panas mencapai 36,6 derajat. Kondisi ini termasuk ekstrem dan penyebabnya sejauh pantauan diperanguhi musim kemarau, juga karena pemanasan perkotaan.
Warga Kota Medan khususnya yang menjalani ibadah puasa diharapkan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, dan jika berbuka agar banyak mengkonsumsi air putih.
(san)