Tabrak Tebing, Dua Orang Luka Berat di Tol Cipali
A
A
A
SUBANG - Kecelakaan lalu lintas di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Kabupaten Subang, kembali terjadi kemarin.
Kali ini, kdaraan pikap Mitsubishi Futura hitam dengan nopol E 8114 MF mengalami kece la kaan tunggal setelah menabrak tebing tol di KM 86 Subang, sekitar pukul 12.30 WIB. “Dua orang luka berat dan harus dibawa ke RS Siloam Purwakarta,”ujar Perwira Unit (Panit) Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Cipali Ditlantas Polda Jabar, Iptu Heri P kepada KORANSIDO, kemarin.
Dia menyebutkan, kecelakaan tunggal ini diduga akibat supir kendaraan mengantuk. Ken daraan yang melaju kencang di jalur B (arah timur ke barat) itu tiba-tiba oleng ke kiri di KM 86 dan langsung menghantam tebing tol. “Bagian depan kendaraan ringsek. Diduga, sopirnya kelelahan dan mengantuk, sehingga kehilangan kendali,” ujar dia.
Bagi pengemudi yang me lintas di tol terpanjang di In do nesia ini perlu waspada. Sebab, kon disi jalan yang landai memer lukan konsentrasi tinggi bagi pengemudinya. Hilangnya konsentrasi akan menye babkan kecelakaan fatal yang dapat menghilangkan nyawa. Perlu diketahui, tol yang baru saja diresmikan Presiden In donesia Joko Widodo ini sudah banyak menelan korban. Lebih dari lima kecelakaan terjadi di tol sepanjang 116 kilo meter tersebut.
Berdasarkan data Pos Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Cipali Ditlan tas Polda Jabar, lima kecelaka an terjadi dalam satu hari pada Sabtu (20/6), lalu. Sebelum nya, pada Jumat (19/6), di ruas Tol Cipali juga terjadi sedikitnya delapan kecelakaan lalu lintas. Tiga kecelakaan dian taranya menelan tiga korban tewas dan beberapa lainnya men derita luka serius.
Sementara itu, pengamat trans portasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ofyar Z Tamin menilai, banyaknya kecelakaan di Tol Cipali karena jalur lurus di ja lan tol yang diklaim ter panjang di Indonesia. Kondisi ter sebut membuat para pengendara mudah kehilangan konsentrasi. “Kalau saya lihat, banyaknya kecelakaan ini disebabkan oleh jaringan jalannya sendiri. Jalan tol ini panjangnya sekitar 100 kilometer, jangan terlalu lama jalan lurus,” ujar Ofyar saat dihubungi tadi malam.
Ia bandingkan dengan kondisi jalur di Tol Cipularang. Jalan nya tidak monoton, terdapat tikungan dan tanjakan di jalan tol tersebut. Sementara di Tol Cipali jalannya cenderung landai dan banyak jalan lurusnya. “Meski bisa dibuat lurus, tapi baiknya para pengendara diberi sedikit kejuta berupa belokan supaya tidak mudah ngantuk,” katanya.
Kemudian penyebab lainnya menurut Ofyar adalah masih minimnya fasilitas jalan berupa rambu, median jalan dan belum adanya tempat beristirahat bagi para pengendara. Hal itu ia maklumi karena saat ini Tol Cipali masih dalam tahap uji coba. “Tapi ini harus jadi per hatian agar tidak semakin banyak korban,” ucapnya.
Ia juga menyarankan, di beberapa titik lapisan jalannya dibuat gelap atau diaspal. Jangan seluruhnya dilapisi beton yang dapat memantulkan sinar matahari dan menimbulkan halusinasi bagi pengendara.
“Jadi saya sarankan tempat-tempat jalan panjang dibuat rest area. Tempat-tempat tertentu dikasih lapisan hitam, dan paling pen ting rambu-rambu harus segera dilengkapi,” pungkasnya.
Usep husaeni/ Mochamad solehudin
Kali ini, kdaraan pikap Mitsubishi Futura hitam dengan nopol E 8114 MF mengalami kece la kaan tunggal setelah menabrak tebing tol di KM 86 Subang, sekitar pukul 12.30 WIB. “Dua orang luka berat dan harus dibawa ke RS Siloam Purwakarta,”ujar Perwira Unit (Panit) Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Cipali Ditlantas Polda Jabar, Iptu Heri P kepada KORANSIDO, kemarin.
Dia menyebutkan, kecelakaan tunggal ini diduga akibat supir kendaraan mengantuk. Ken daraan yang melaju kencang di jalur B (arah timur ke barat) itu tiba-tiba oleng ke kiri di KM 86 dan langsung menghantam tebing tol. “Bagian depan kendaraan ringsek. Diduga, sopirnya kelelahan dan mengantuk, sehingga kehilangan kendali,” ujar dia.
Bagi pengemudi yang me lintas di tol terpanjang di In do nesia ini perlu waspada. Sebab, kon disi jalan yang landai memer lukan konsentrasi tinggi bagi pengemudinya. Hilangnya konsentrasi akan menye babkan kecelakaan fatal yang dapat menghilangkan nyawa. Perlu diketahui, tol yang baru saja diresmikan Presiden In donesia Joko Widodo ini sudah banyak menelan korban. Lebih dari lima kecelakaan terjadi di tol sepanjang 116 kilo meter tersebut.
Berdasarkan data Pos Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Cipali Ditlan tas Polda Jabar, lima kecelaka an terjadi dalam satu hari pada Sabtu (20/6), lalu. Sebelum nya, pada Jumat (19/6), di ruas Tol Cipali juga terjadi sedikitnya delapan kecelakaan lalu lintas. Tiga kecelakaan dian taranya menelan tiga korban tewas dan beberapa lainnya men derita luka serius.
Sementara itu, pengamat trans portasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ofyar Z Tamin menilai, banyaknya kecelakaan di Tol Cipali karena jalur lurus di ja lan tol yang diklaim ter panjang di Indonesia. Kondisi ter sebut membuat para pengendara mudah kehilangan konsentrasi. “Kalau saya lihat, banyaknya kecelakaan ini disebabkan oleh jaringan jalannya sendiri. Jalan tol ini panjangnya sekitar 100 kilometer, jangan terlalu lama jalan lurus,” ujar Ofyar saat dihubungi tadi malam.
Ia bandingkan dengan kondisi jalur di Tol Cipularang. Jalan nya tidak monoton, terdapat tikungan dan tanjakan di jalan tol tersebut. Sementara di Tol Cipali jalannya cenderung landai dan banyak jalan lurusnya. “Meski bisa dibuat lurus, tapi baiknya para pengendara diberi sedikit kejuta berupa belokan supaya tidak mudah ngantuk,” katanya.
Kemudian penyebab lainnya menurut Ofyar adalah masih minimnya fasilitas jalan berupa rambu, median jalan dan belum adanya tempat beristirahat bagi para pengendara. Hal itu ia maklumi karena saat ini Tol Cipali masih dalam tahap uji coba. “Tapi ini harus jadi per hatian agar tidak semakin banyak korban,” ucapnya.
Ia juga menyarankan, di beberapa titik lapisan jalannya dibuat gelap atau diaspal. Jangan seluruhnya dilapisi beton yang dapat memantulkan sinar matahari dan menimbulkan halusinasi bagi pengendara.
“Jadi saya sarankan tempat-tempat jalan panjang dibuat rest area. Tempat-tempat tertentu dikasih lapisan hitam, dan paling pen ting rambu-rambu harus segera dilengkapi,” pungkasnya.
Usep husaeni/ Mochamad solehudin
(ftr)