Lagi, Polisi Temukan Bercak Darah di Rumah Ibu Angkat Angeline
A
A
A
DENPASAR - Saat melakukan olah TKP di rumah ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe (Margareta), di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Denpasar, Bali, Tim Inafis Mabes Polri kembali menemukan sejumlah bercak darah.
Bercak darah itu ditemukan di depan pintu masuk rumah Margareta yang berada di bagian selatan. Selain itu, ditemukan beberapa titik bercak darah dari depan kamar Agus, tersangka pembunuhan Angeline, hingga lubang tempat Angeline dikubur.
"Awalnya lima orang yang diterjunkan oleh Mabes Polri. Namun hari ini Kepala Pusat Identifikasi atau Inafis Bareskrim Mabes Polri datang dan memimpin langsung," kata salah satu sumber di TKP yang enggan disebutkan namanya, Jumat (19/6/2015).
Sekitar tiga jam melakukan pemeriksaan atau olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kepala Pusat Inafis Bareskrim Mabes Polri Brigjen Bekti Suhartono menyatakan, Tim Inafis Mabes Polri datang ke Polda Bali guna memperkuat beberapa pengakuan dan kesaksian dengan lebih mengejar pembuktian melalui alat bukti yang ada di TKP dan lain sebagainya.
"Kami lebih ke alat bukti. Itu yang kita perjuangkan. Apa pun kemungkinannya akan kita kembangkan," ujarnya.
Meski menemukan sejumlah bercak darah, dia tidak mau merinci titik penemuan dan siapa pemilik darah itu. Dia mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan beberapa proses lagi untuk mengetahui lebih jelas darah itu.
Katanya, polisi belum bisa pastikan apakah bercak darah itu dari korban atau siapa saja yang ada di rumah tersebut. Sebab, di TKP juga terdapat sejumlah binatang.
"Kita temukan lagi bercak darah. Waktu lalu kan ada sejumlah binatang juga. Sehingga kita belum bisa pastikan. Kita masih melakukan pengetesan darah dengan teliti. Ke depan kita akan melakukan pemanggilan tim dari Laboratorium Mabes untuk membuktikan bercak darah terkait sejumlah darah yang sudah diamankan ini," pungkasnya.
Hingga saat ini pihak Polda Bali belum menemukan siapa sesungguhnya yang menjadi otak dari pembunuhan Angeline.
Bercak darah itu ditemukan di depan pintu masuk rumah Margareta yang berada di bagian selatan. Selain itu, ditemukan beberapa titik bercak darah dari depan kamar Agus, tersangka pembunuhan Angeline, hingga lubang tempat Angeline dikubur.
"Awalnya lima orang yang diterjunkan oleh Mabes Polri. Namun hari ini Kepala Pusat Identifikasi atau Inafis Bareskrim Mabes Polri datang dan memimpin langsung," kata salah satu sumber di TKP yang enggan disebutkan namanya, Jumat (19/6/2015).
Sekitar tiga jam melakukan pemeriksaan atau olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Kepala Pusat Inafis Bareskrim Mabes Polri Brigjen Bekti Suhartono menyatakan, Tim Inafis Mabes Polri datang ke Polda Bali guna memperkuat beberapa pengakuan dan kesaksian dengan lebih mengejar pembuktian melalui alat bukti yang ada di TKP dan lain sebagainya.
"Kami lebih ke alat bukti. Itu yang kita perjuangkan. Apa pun kemungkinannya akan kita kembangkan," ujarnya.
Meski menemukan sejumlah bercak darah, dia tidak mau merinci titik penemuan dan siapa pemilik darah itu. Dia mengatakan bahwa pihaknya harus melakukan beberapa proses lagi untuk mengetahui lebih jelas darah itu.
Katanya, polisi belum bisa pastikan apakah bercak darah itu dari korban atau siapa saja yang ada di rumah tersebut. Sebab, di TKP juga terdapat sejumlah binatang.
"Kita temukan lagi bercak darah. Waktu lalu kan ada sejumlah binatang juga. Sehingga kita belum bisa pastikan. Kita masih melakukan pengetesan darah dengan teliti. Ke depan kita akan melakukan pemanggilan tim dari Laboratorium Mabes untuk membuktikan bercak darah terkait sejumlah darah yang sudah diamankan ini," pungkasnya.
Hingga saat ini pihak Polda Bali belum menemukan siapa sesungguhnya yang menjadi otak dari pembunuhan Angeline.
(zik)