Operasi Pasar Digelar Serentak di 7 Provinsi

Selasa, 16 Juni 2015 - 09:07 WIB
Operasi Pasar Digelar...
Operasi Pasar Digelar Serentak di 7 Provinsi
A A A
BANDUNG - Stok pangan untuk masyarakat Indonesia menghadapi Ramadan dan Lebaran tahun ini dipastikan aman.

Beberapa komoditas seperti beras, gula, minyak curah, bawah merah, cabai, dan lain-lain, tersedia dalam jumlah cukup. Kepastian itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat selepas peluncuran operasi pasar se-Indonesia di Gudang Bulog Cimindi, Jalan Mahar Mar tanegara, Kelurahan Leuwi Gajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, kemarin.

OP diluncurkan Presiden secara serentak di sejumlah kota besar di Indonesia, antara lain, Bandung, Jawa Barat; Medan, Sumatera Utara; Palembang, Su ma tera Selatan; DKI Jakarta; Semarang, Jawa Tengah; Sura baya, Jawa Timur; dan Makas sar, Sulawesi Selatan.

Pemerintah menyediakan be ras sebanyak 300.000 ton. Jumlah itu, 250.000 ton beras raskin dan 50.000 ton untuk OP. Sementara untuk gula pasir, pemerintah memasok sebanyak 25.000 ton. Beras untuk OP dijual dengan harga Rp8.200/kg, sedangkan gula Rp10.900/kg.

Dalam acara itu, Jokowi didampingi Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Divisi Regional Bulog Jabar Afandi MM, dan Wali Kota Cimahi Atty Suharti. Jokowi menegaskan, pemerintah akan menindak tegas pedagang yang ‘mempermainkan’ harga pangan. “Masyarakat tidak perlu khawatir terjadi ke kurangan pasokan. Harga jual relatif lebih stabil. Saat kondisi seperti ini, saya ingatkan, jangan per nah bermain-main soal harga jual. Jika berani, kami kejar dan saya sikat,” tegas Jokowi.

Menurut Presiden, ketahanan pangan merupakan sebuah misi yang tidak dapat ditawar apa pun. Untuk itu, pada era kepemimpinannya, pemerintah bertekad untuk menciptakan swasembada pangan. “Pemerintah wajib memenuhi dan menyediakan kebutuhan masyarakat. Kalau ada kenaikan harga yang tak wajar, kami segera melakukan berbagai langkah strategis, yaitu penyuplaian, baik oleh Bulog, Kementerian Perdagangan, maupun Kementerian Pertanian,” ujar Presiden.

Untuk itu, tandas Jokowi, pe merintah mengajak seluruh elemen dan komponen masyara kat untuk melakukan hal yang terbaik berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan pangan. Selain itu, pihaknya juga si gap melakukan upa ya antisipasi gejolak harga men jelang Ramadan dan Idul Fitri 2015.

Kepala Divisi Regional Bulog Jabar Alip Afandi MM menuturkan, stok beras yang ada di Kompleks Gudang Bulog Cimahi ini untuk memenuhi kebutuhan Kota/Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Sedangkan, Jabar memiliki total 45 kompleks gudang Bulog. Bulog, kata Alip, setiap bulan menyalurkan 6.000 ton beras untuk wikayah Jawa Barat.

Stok beras saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan ke depan. “Apalagi nanti ada panen lagi, stok akan bertambah terus,” ungkap Alip. Stok beras Jabar, ujar dia, dihasilkan dari beberapa daerah produsen, seperti, daerah di kawasan pantura, Kabupaten Ciamis, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Subang. “Tapi pantura tetap jadi andalan kami,” ujar dia.

Sementara itu, Bupati Sukabumi Sukmawijaya pun menjamin stok sembako di sejumlah pasar tradisional aman untuk memenuhi kebutuhan warga selama Ramadan. “Warga tidak perlu khawatir sebab ketersediaan sembako dan pasokan sejumlah komoditas di pasaran sa ngat aman untuk memenuhi kebutuhan warga selama bulan puasa maupun Lebaran,” kata Sukmawijaya saat sidak di Pasar Cisaat kemarin.

Sementara itu, Direktur Utama Bulog Djarot Kusu ma yakti menyatakan, menyambut Rama dan dan Idul Fitri, Bulog menyiapkan 250.000 ton beras dan 50.000 ton gula. Tidak hanya itu, Bulog juga menyediakan bawang merah 50-100 ton per hari. Berdasarkan data, ketersediaan beras di Indonesia dalam kondisi aman.

Data menun jukkan, volume beras men capai 1,4 juta ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 6 bu lan mendatang. “Perum Bulog bertanggung jawab untuk OP beras, sedang kan PT PPI (Per usahaan Perda gangan Indonesia) ber tang gung jawab untuk OP gula,” kata Djarot.

OP di wilayah Bandung Raya, dilaksanakan di 15 pasar tradisional, yakni, enam pasar di Kota Bandung, empat di Ka bupaten Bandung, dua di Kabu paten Bandung Barat, dan dua di Kota Cimahi ini. Selama Ramadan, pasokan beras OP sebanyak 120 ton, gula pasir 20 ton dan bawang merah 10 ton.

Di Kota Bandung, OP digelar di enam pasar kemarin. “Ada enam lokasi, yaitu Pasar Kiara condong, Astanaanyar, Sederhana, Cihaurgelis, Ujung Berung, dan Palasari,” kata Dirut PD Pasar Bermartabat Rinal Siswadi. Operasi pa sar ini hanya dilakukan satu hari. Dalam operasi pasar mu rah ini hanya ada tiga komoditas yang dijual, beras, gula pasir, dan bawang merah. Ketiga komo ditas ini dijual di bawah standar harga pasar.

Dia mencontohkan untuk beras dijual dengan harga Rp8.200/kg. Sementara untuk gula pasir dijual dengan harga Rp10.900/kg serta untuk bawang merah dijual dengan dengan harga Rp17.000/kg. “Bawang merah dijual dengan harga Rp17.000/kg,” tutur dia.

Harga Stabil

Tiga hari menjelang Ramadan, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat di beberapa pasar tradisional Kota Bandung relatif stabil. Kemarin, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Ban dung bersama Dinas Kope rasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), serta Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menggelar sidak ke pasar tradisional dan modern.

Pasar Astananyar, Jalan Astanaanyar menjadi lokasi per tama yang didatangi oleh tim. Petugas menanyakan harga se tiap komoditas ke pada peda gang. Harga beras di pasar itu ber ada di kisaran Rp8.400-Rp11.500 per kg. Bawang merah Rp32.000/kg. Daging sapi Rp90.000-95.000/kg, serta untuk daging ayam Rp32.000/kg.

“Alham dulillah komoditas pangan menjelang Ramadan relatif sta bil. Tidak ada peningkatan,” kata Elly. Dalam sidak itu pula, selain me lakukan monitoring harga juga dilakukan pengujian terhadap sejumlah komoditas pangan.

Hal ini dilakukan untuk memastikan mutu dari komoditas yang dijual aman untuk dikonsumsi. Untuk beras dilakukan uji kadar air dan uji klorin. Sementara untuk daging ayam dan daging sapi dilakukan uji boraks dan untuk ikan laut dan ikan teri dilakukan uji formalin.

Fauzan/ nur azis/ Dian rosadi/ Toni kamajaya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0773 seconds (0.1#10.140)