Awan Panas Meluncur Sejauh 3 Km

Sabtu, 13 Juni 2015 - 10:45 WIB
Awan Panas Meluncur Sejauh 3 Km
Awan Panas Meluncur Sejauh 3 Km
A A A
KARO - Awan panas guguran kembali meluncur kencang sejauh 3 kilometer (km) arah selatan lereng Gunung Sinabung, kemarin sekitar pukul 10.42 WIB.

Kolom debu juga membumbung 500 meter bergerak ke arah timur seiring pergerakan angin. Menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Derry menyebutkan, awan panas guguran itu tidak berpengaruh terhadap jutaan kubik kubah lava yang menggantung di puncak kawah akibat erupsi baru-baru ini.

“Secara visual kami amati kubah lava masih menggantung. Tidak ada pengaruh terhadap runtuhnya kubah lava akibat awan panas guguran kemarin,” ujarnya kepada wartawan di kantornya kemarin. Hingga saat ini aktivitas kegempaan Gunung Sinabung masih tergolong tinggi. Gempa guguran mengalami peningkatan cukup signifikan diikuti gempa frekuensi rendah, hybrid, vulkanik, dan tremor terus-menerus. Status gunung setinggi 2.460 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini masih pada level tertinggi, yakni Awas (level IV).

PVMBG juga tak henti mengimbau masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan sejak meningkatnya status Sinabung, terutama menjauhi jalur sektoral awan panas, yaitu selatan-tenggara. Sementara berdasarkan data yang diperoleh KORAN SINDO MEDAN dari Media Center Penanganan Bencana Gunung Sinabung di pendopo rumah dinas Bupati Karo, Jalan Veteran Kabanjahe, warga yang menempati posko pengungsian berjumlah 2.539 jiwa atau 811 kepala keluarga (KK).

Mereka ditempatkan di empat titik posko terpisah. Para pengungsi tersebut berasal dari empat desa, yakni Desa Gurukinayan, ditempatkan di Posko Losd Buah Desa Batukarang; Desa Berastepu ditempatkan di Posko Gedung Serba Guna GBKP; Desa Tiga Pancur ditempatkan di Posko Paroki Katolik Kabanjahe; dan Desa Pintu Mbesi ditempatkan di posko Gedung KNPI Kabanjahe.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Jhonson Tarigan mengatakan, kebutuhan logistik pengungsi masih terpenuhi. Di setiap posko pengungsian juga sudah disediakan pos kesehatan. “Saat ini yang menjadi kendala masih ada warga pengungsi yang masuk ke zona larangan untuk melihat lahan pertaniannya. Namun begitu, kami terus memantau dan mengimbau kepada masyarakat tersebut agar mematuhi rekomendasi guna menghindari hal-hal tidak diinginkan,” ujar Jhonson.

Dia juga meminta warga agar mengamankan air bersih dari pencemaran abu vulkanik akibat erupsi Gunung Sinabung yang terjadi setiap saat. Bila terkontaminasi dengan zat besi dan belerang akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Air yang tercemar debu gunung berapi bisa menimbulkan berbagai penyakit, di antaranya diare, gatal-gatal, dan iritasi mata.

Warga harus ekstra hati-hati bila menggunakan air sungai dan jangan sampai yang tercemar dengan debu vulkanik atau lahar dingin. “Hal ini harus tetap diwaspadai dan dihindari warga sehingga dapat terhindar dari ancaman penyakit,” kata Jhonson.

Riza pinem/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3606 seconds (0.1#10.140)