Furnitur Mulai Tambah Pasokan Barang

Kamis, 11 Juni 2015 - 08:37 WIB
Furnitur Mulai Tambah Pasokan Barang
Furnitur Mulai Tambah Pasokan Barang
A A A
PALEMBANG - Bisnis furniture dan mebel mulai mengantisipasi dengan menambah produk si barang-barang, untuk mengakomodir demand masyarakat menuju hari raya nanti.

Setidaknya, penambahan dilakukan tiga hingga empat kali untuk masing-masing jenis furnitur yang mereka jual. Jelita Furnitur misalnya, ter paksa memperbanyak lemari dan kursi kayu jati asal Jepara. Mengingat, berdasarkan pengalaman Ramadan dan Idul Fitri sebelumnya, permintaan terhadap produk ini cukup tinggi. “Kursi ukiran motif burung garuda yang paling banyak.

Kita pernah menjual hingga 25 unit untuk musim Lebaran tahun lalu. Untuk saat ini, kita terpaksa menambah pasokan. Tentunya kita benar-benar memanfaatkan momen Lebaran ini,” kata Masgamaly, pemilik Jelita Furnitur. Usaha yang berlokasi di Jalan Kolonel Haji Barlian ini, mematok target penjualan hingga 50 unit untuk Lebaran ini.

Rasa optimistis ini muncul, mengingat transaksi penjualan pada produk kursi ini sudah mulai berjalan. “Jelang Ramadan ini setidaknya satu unit kursi bisa terjual. Harganya juga beragam, mulai dari Rp1 juta hingga Rp20 juta. Tergantung ukiran dan volume besarnya,” ujar dia. Hal serupa juga diakui Listini Faryana, pemilik usaha Jantjik Furnitur di Pasar 16 Ilir Palembang.

Menurutnya, kondisi cuaca yang tak menentu ini sangat memengaruhi harga jual produk mebel di Palembang. Dia menilai, kerusakan terhadap produk terpaksa menjadi tanggung jawab mereka selama proses distribusi dari daerah asal ke Palembang. “Kalau lecet atau rusak terpaksa kita perbaiki sendiri.

Kondisi kayu jati memang tidak mudah rusak, tapi bisa saja catnya terkelupas selama berada di kapal. Terpaksa kita mengeluarkan biaya ekstra untuk perbaikan. Imbasnya, harga di tingkat konsumen terpaksa kita naikkan lagi,” keluhnya. Listini menambahkan, harga produksi furnitur jenis kursi, meja, dan lemari tetap stabil meski harga kebutuhan pokok terus merangsek naik.

Kenaikan harga baru terjadi, jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali naik, mengingat berdampak pada ongkos distribusi barang. “Mudah-mudahan, tidak ada kenaikan BBM dalam waktu dekat ini. Sebab, ini sama saja kita dengan gambling. Kita ambil dulu barang dengan jumlah dari biasanya. Biasanya men dekati Lebaran baru mulai terjadi peningkatan pembelian meja dan kursi ini,” pungkasnya.

Andhiko tungga alam
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7812 seconds (0.1#10.140)