Polisi Antisipasi Peredaran Upal

Kamis, 11 Juni 2015 - 08:35 WIB
Polisi Antisipasi Peredaran...
Polisi Antisipasi Peredaran Upal
A A A
MAJALENGKA - Polres Majalengka mengantisipasi peredaran uang palsu (upal) yang kerap ramai terjadi mendekati bulan suci Ramadan sekaligus jelang Hari Raya Idul Fitri.

Peredaran upal ini biasanya untuk pecahan seratus ribu dan lima puluh ribu rupiah. Kapolres Majalengka AKBP AKBP Yudhi Sulistianto Wahid me ngatakan, kendati belum ada laporan terkait adanya upal yang beredar di wilayah hukum Polres Majalengka. Namun pihaknya menyampaikan kepada seluruh Babinkamtibmas agar memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan wasapada terhadap kemungkinan adanya upal jelang Ramadan dan Lebaran.

Jajaran Polres Majalengka berjanji akan berupaya keras mengantisipasi peredaran upal tersebut. “Masyarakat diharapkan pro-aktif dengan kepolisian untuk segera melapor jika menemukan uang palsu. Aparat kepolisian akan berusaha mengantisipasi sedini mungkin adanya peredaran upal diwilayah hukum Polres Majalengka,” tuturnya.

Pihaknya juga sedang gencar mengantisipasi berbagai bentuk penyakit masyarakat (pe kat), seperti penggelaran kekuatan, premanisme, prostitusi, peredaran miras dan perjudian. Sementara itu, sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Majalengka berharap, agar pemerintah pusat menetapkan awal Ramadan dan Lebaran di Tanah Air secara serempak tan paada yang mendahului.

“Saya dapat informasi dimedia jika Pak Menteri Agama tengah berusaha mencari titik temu agar awal Ramadan dan Lebaran, harinya sama. Keinginan itu harapan masyarakat Majalengka, khususnya umat muslim sejak lama,” kata Pimpinan Pondok Pesantren At-Tadzkir Desa Pasangrahan, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Di din Misbahudin, kemarin.

Menurut dia, dalam upaya penyatuan itu dinilai harus di lakukan sungguh-sungguh dan ber pedoman pada prinsip saling menghormati serta menghargai. Mengingat sebagian kalangan, penetapan awal Ramadan dan Lebaran dianggap sebagai sesuatu yang prinsipil dalam aja ran agama.

Karena itu, pendapat semua pihak harus diakomodir sedemikian rupa demi mencari solusi terbaik yang menguntungkan ke pentingan umat. “Saya dengar, Kemenag sedang mengagendakan ijtima lintas ormas. Mudah-mudahan ke giatan itu bisa menghasilkan rumusan-rumusan baru dalam penetapan awal Ramadan dan lebaran,” ucapnya.

Ade nurjanah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9856 seconds (0.1#10.140)