Drainase Masih Dikotori Sampah
A
A
A
MEDAN - Keinginan warga Kota Medan agar bebas dari banjir nampaknya jauh dari harapan. Pasalnya, sejumlah drainase masih dihiasi sampah yang membuat tumpat dan menimbulkan pendangkalan.
Ironisnya, kondisi ini sepertinya kurang mendapat perhatian Pemko Medan. Padahal, Wali Kota Medan, T Dzulmi Eldin, sedang menggalakkan program Medan Berhias (bersih, hijau, asri dan sehat) melalui kegiatan gotong royong bersama. Pantauan KORAN SINDO MEDAN , drainase yang banyak terlihat sampah terlihat di Jalan Sisingamangaraja, Jalan Guru Patimpus, Jalan Rah-madsyah, Jalan Yos Sudarso, Jalan Bromo, dan Jalan Letda Sujono.
Nur Hamidah, 27, warga Medan Kota, mengatakan, drainase yang kurang diperhatikan menyebabkan sejumlah ruas jalan menjadi langganan banjir. Menurutnya, sampah tersebut semakin menumpuk lantaran banyaknya drainase ditutup dengan semen.
Lemahnya pengawasan pemerintah dinilai menjadi penyebab persoalan ini. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan juga menjadikan salah satu penyebabnya. “Drainase sudah seperti tong sampah. Kalau drainasenya terbuka, sampah terlihat menumpuk. Apalagi di drainase yang kondisinya tertutup,” kata Nur kepada KORAN SINDO MEDAN, Senin (8/6).
Dia meminta wali kota Medan memerintahkan pihak kecamatan, Dinas PU, dan Dinas Kebersihan untuk memperbaiki atau membersihkan drainase. Jika tidak dilakukan, dikhawatirkan genangan air ketika hujan semakin parah. Kenyamanan masyarakat harus menjadi perhatian pemerintah, mengingat warga selama ini sudah rutin membayar pajak.
“Kalau tidak diperbaiki segara, kondisinya semakin parah. Masalah drainase yang ditutup dengan semen, itu harusnya ada aturannya. Bukan malah dibiarkan disemen secara permanen sepanjang jalan,” katanya. Keluhan yang sama disampaikan Syaipul Amri, 34, warga Medan Area. Dia mengatakan, permasalahan drainase sudah terjadi sejak lama.
Meskipun permasalahannya sudah sejak lama, hingga kini tidak kunjung diselesaikan. “Sudah lama itu (drainase banyak sampah) tapi tidak pernah diperhatikan. Saya sering melintas di Jalan Denai, sering banjir dan sampah di drainase itu sangat banyak,” katanya.
Irwan siregar
Ironisnya, kondisi ini sepertinya kurang mendapat perhatian Pemko Medan. Padahal, Wali Kota Medan, T Dzulmi Eldin, sedang menggalakkan program Medan Berhias (bersih, hijau, asri dan sehat) melalui kegiatan gotong royong bersama. Pantauan KORAN SINDO MEDAN , drainase yang banyak terlihat sampah terlihat di Jalan Sisingamangaraja, Jalan Guru Patimpus, Jalan Rah-madsyah, Jalan Yos Sudarso, Jalan Bromo, dan Jalan Letda Sujono.
Nur Hamidah, 27, warga Medan Kota, mengatakan, drainase yang kurang diperhatikan menyebabkan sejumlah ruas jalan menjadi langganan banjir. Menurutnya, sampah tersebut semakin menumpuk lantaran banyaknya drainase ditutup dengan semen.
Lemahnya pengawasan pemerintah dinilai menjadi penyebab persoalan ini. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan juga menjadikan salah satu penyebabnya. “Drainase sudah seperti tong sampah. Kalau drainasenya terbuka, sampah terlihat menumpuk. Apalagi di drainase yang kondisinya tertutup,” kata Nur kepada KORAN SINDO MEDAN, Senin (8/6).
Dia meminta wali kota Medan memerintahkan pihak kecamatan, Dinas PU, dan Dinas Kebersihan untuk memperbaiki atau membersihkan drainase. Jika tidak dilakukan, dikhawatirkan genangan air ketika hujan semakin parah. Kenyamanan masyarakat harus menjadi perhatian pemerintah, mengingat warga selama ini sudah rutin membayar pajak.
“Kalau tidak diperbaiki segara, kondisinya semakin parah. Masalah drainase yang ditutup dengan semen, itu harusnya ada aturannya. Bukan malah dibiarkan disemen secara permanen sepanjang jalan,” katanya. Keluhan yang sama disampaikan Syaipul Amri, 34, warga Medan Area. Dia mengatakan, permasalahan drainase sudah terjadi sejak lama.
Meskipun permasalahannya sudah sejak lama, hingga kini tidak kunjung diselesaikan. “Sudah lama itu (drainase banyak sampah) tapi tidak pernah diperhatikan. Saya sering melintas di Jalan Denai, sering banjir dan sampah di drainase itu sangat banyak,” katanya.
Irwan siregar
(ftr)