Besi PJU Bahayakan Pengguna Jalan
A
A
A
SUBANG - Puluhan pondasi besi untuk pemasangan tiang pe nerangan jalan umum (PJU) di sepanjang trotoar Jalan Letjen S Parman, Kota Subang, dikeluhkan warga.
Pasalnya, besi pondasi yang ber jumlah empat buah di setiap titik PJU, dengan panjang masing-masing mencapai 20 sentimeter itu, dibiarkan terbuka tanpa penutup. Sehingga, sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama para pejalan kaki.
“Paling bahaya kalau malam hari, kondisinya cukup gelap, kh a watirnya besi-besi itu menusuk orang, apalagi ukurannya cukup panjang. Sementara tro toar ini banyak dilewati orang-orang,”keluh Ratna, 35, warga Kecamatan Subang, kepada KORAN SINDOkemarin. Menurutnya, besi-besi pondasi PJU tersebut seharusnya di tutup untuk mencegah membahayakan para pengguna ja lan.
Sebab, disamping batang be sinya besar, juga berukuran pan jang. “Kalau dibiarkan terbuka, itu rawan menusuk atau bi kin orang tersandung. Ha rusnya, pelaksana pekerjaan (kontrak tor) pemasangan PJU ini, me nutup besi-besi itu selama ke giatan berlangsung. Kan nutup nya bisa pakai kardus, batu, atau benda-benda lain, supaya gak nyelakain orang,”paparnya.
Kepala Bidang Permukiman Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Subang, Feri Afiat membenarkan, di sepanjang trotoar Jalan Let jen S Parman sedang ber lang sung pekerjaan pembuatan tiang PJU. Namun, dia mengaku be lum mengetahui proses pe ker jaan di lapangan. “Saya be lum tahu kalau proses pe nger jaannya seperti itu. Nanti saya coba hubungi pelaksana pe ker jaannya,”kata Feri saat di hu bungi.
Dia menegaskan, akan secepatnya memerintahkan pelaksana proyek untuk memerbaiki pekerjaan dan menutup besibesi pondasi tiang, agar tidak membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Usep husaeni
Pasalnya, besi pondasi yang ber jumlah empat buah di setiap titik PJU, dengan panjang masing-masing mencapai 20 sentimeter itu, dibiarkan terbuka tanpa penutup. Sehingga, sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama para pejalan kaki.
“Paling bahaya kalau malam hari, kondisinya cukup gelap, kh a watirnya besi-besi itu menusuk orang, apalagi ukurannya cukup panjang. Sementara tro toar ini banyak dilewati orang-orang,”keluh Ratna, 35, warga Kecamatan Subang, kepada KORAN SINDOkemarin. Menurutnya, besi-besi pondasi PJU tersebut seharusnya di tutup untuk mencegah membahayakan para pengguna ja lan.
Sebab, disamping batang be sinya besar, juga berukuran pan jang. “Kalau dibiarkan terbuka, itu rawan menusuk atau bi kin orang tersandung. Ha rusnya, pelaksana pekerjaan (kontrak tor) pemasangan PJU ini, me nutup besi-besi itu selama ke giatan berlangsung. Kan nutup nya bisa pakai kardus, batu, atau benda-benda lain, supaya gak nyelakain orang,”paparnya.
Kepala Bidang Permukiman Dinas Tata Ruang Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Subang, Feri Afiat membenarkan, di sepanjang trotoar Jalan Let jen S Parman sedang ber lang sung pekerjaan pembuatan tiang PJU. Namun, dia mengaku be lum mengetahui proses pe ker jaan di lapangan. “Saya be lum tahu kalau proses pe nger jaannya seperti itu. Nanti saya coba hubungi pelaksana pe ker jaannya,”kata Feri saat di hu bungi.
Dia menegaskan, akan secepatnya memerintahkan pelaksana proyek untuk memerbaiki pekerjaan dan menutup besibesi pondasi tiang, agar tidak membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Usep husaeni
(ftr)