Awan Panas Meluncur Sejauh 1,5 Km
A
A
A
KARO - Gunung Sinabung yang kini menyandang status Awas (level IV) masih terus bergejolak. Kemarin, gunung berapi teraktif di Sumatera itu meluncurkan satu kali awan panas guguran pada pukul 11.29 WIB.
Adapun jarak luncur awan panas sejauh 1,5 kilometer (km) mengarah ke selatan, dengan ketinggian kolom debu 700 meter mengarah ke barat, seiring arah pergerakan angin. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, PVMBG, Derry menyebutkan, pantauan mereka, hingga pukul 22.00 WIB tidak terjadi erupsi. Hanya terjadi satu kali luncuran awan panas.
“Untuk aktivitas kegempaan, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada gempa guguran. Di mana sejak pukul 00.00-18.00 WIB tercatat sebanyak 148 kali gempa guguran. Selainitu, gempa low frequency juga mengalami peningkatan hingga 31 kali kejadian. Gempa hybrid tujuh kali, satu kali gempa tektonik jauh, dan tremor secara terus-menerus dengan amplitudo 0,5-2 milimeter dominan 0,5 milimeter,” paparnya kepada KORAN SINDO MEDAN, kemarin.
Mereka masih terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) pascadinaikkannya status Sinabung menjadi Awas.
Sementara hingga Jumat (5/6), berdasarkan data yang dihimpun dari Media Center Tanggap Darurat Sinabung, jumlah pengungsi sebanyak 2.738 jiwa dari empat desa, yakni Desa Berastepu; Tigapancur; Pintu Mbesi, Kecamatan Simpang Empat; dan Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung diungsikan ke empat titik pengungsian.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Jhonson Tarigan mengatakan, masyarakat Desa Gurukinayan berjumlah 1.018 jiwa menempati posko pengungsian Losd Buah Desa Batukarang, Desa Tiga Pancur 953 jiwa menempati posko pengungsian Paroki Khatolik Kabanjahe, Desa Berastepu berjumlah 492 jiwa ditempatkan di Gedung Serbaguna BGKP Simpang VI, dan Desa Pintu Mbesi sebanyak 275 jiwa ditempatkan di Gereja Advent Sumbul. Khusus anak sekolah, 310 pelajar SD, 165 SMP, dan 101 SMA/Sederajat.
Riza pinem
Adapun jarak luncur awan panas sejauh 1,5 kilometer (km) mengarah ke selatan, dengan ketinggian kolom debu 700 meter mengarah ke barat, seiring arah pergerakan angin. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, PVMBG, Derry menyebutkan, pantauan mereka, hingga pukul 22.00 WIB tidak terjadi erupsi. Hanya terjadi satu kali luncuran awan panas.
“Untuk aktivitas kegempaan, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada gempa guguran. Di mana sejak pukul 00.00-18.00 WIB tercatat sebanyak 148 kali gempa guguran. Selainitu, gempa low frequency juga mengalami peningkatan hingga 31 kali kejadian. Gempa hybrid tujuh kali, satu kali gempa tektonik jauh, dan tremor secara terus-menerus dengan amplitudo 0,5-2 milimeter dominan 0,5 milimeter,” paparnya kepada KORAN SINDO MEDAN, kemarin.
Mereka masih terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) pascadinaikkannya status Sinabung menjadi Awas.
Sementara hingga Jumat (5/6), berdasarkan data yang dihimpun dari Media Center Tanggap Darurat Sinabung, jumlah pengungsi sebanyak 2.738 jiwa dari empat desa, yakni Desa Berastepu; Tigapancur; Pintu Mbesi, Kecamatan Simpang Empat; dan Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung diungsikan ke empat titik pengungsian.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Jhonson Tarigan mengatakan, masyarakat Desa Gurukinayan berjumlah 1.018 jiwa menempati posko pengungsian Losd Buah Desa Batukarang, Desa Tiga Pancur 953 jiwa menempati posko pengungsian Paroki Khatolik Kabanjahe, Desa Berastepu berjumlah 492 jiwa ditempatkan di Gedung Serbaguna BGKP Simpang VI, dan Desa Pintu Mbesi sebanyak 275 jiwa ditempatkan di Gereja Advent Sumbul. Khusus anak sekolah, 310 pelajar SD, 165 SMP, dan 101 SMA/Sederajat.
Riza pinem
(ftr)