Evakuasi Besar-besaran Mulai Dilakukan Lagi

Jum'at, 05 Juni 2015 - 09:44 WIB
Evakuasi Besar-besaran...
Evakuasi Besar-besaran Mulai Dilakukan Lagi
A A A
KARO - Sebanyak 2.738 warga empat desa yang berada di radius 7 kilometer (km) sektoral awan panas di tenggara dan selatan Gunung Sinabung telah diungsikan ke Kabanjahe, kemarin.

Ribuan warga tersebut berasal dari Desa Berastepu, Tigapancur, Pintu Mbesi, Kecamatan Simpang Empat; dan Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung. Mereka ditempatkan ke empat titik pengungsian setelah aktivitas gunung teraktif di Sumatera itu meningkat. Status Sinabung pun dinaikkan dari Siaga (level III) menjadi Awas (level IV) sejak Selasa (2/6).

Masyarakat Desa Gurukinayan yang berjumlah 1.018 jiwa menempati posko pengungsian Losd Buah Desa Batukarang. Warga Desa Tiga Pancur sebanyak 953 jiwa menempati posko pengungsianParoki KhatolikKabanjahe; 492 warga Desa BerastepuditempatkandiGedungSerbaguna GBKP Simpang VI.

Adapun 275 warga Desa Pintu Mbesi sebelumnya ditempatkan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karo. Namun, sejak kemarin ditempatkan di Gereja Advent Sumbul. Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, sejak naiknya status Sinabung menjadi Awas, masa tanggap darurat diberlakukan mulai 4 Juni-6 Juli 2015. Mereka kini sedang mendata anak sekolah pengungsi agar proses belajar-mengajar tidak terkendala.

Selain itu, untuk pengamanan desa-desa yang ditinggal warganya yang mengungsi, akan dijaga aparat TNI/Polri dan masyarakat agar harta benda yang ditinggal tidak dijarah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Jhonson Tarigan mengatakan, telah mendirikan dapur umum di tiap-tiap posko pengungsian dan mencukupi kebutuhan dasar pengungsi.

“Kami masih terus melakukan pendataan untuk memudahkan penanganan pengungsi,” katanya. Hingga kemarin, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Jalan Tiras Bangun, Gang Kayu Bakar, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, menyebutkan, kegempaan Gunung Sinabung masih tergolong tinggi. “Untuk hari ini (kemarin) tidak ada terjadi guguran awan panas.

Namun, terjadi satu kali erupsi pada pukul 08.17 WIB dengan ketinggian 500 meter, dan arah angin bergerak dominan ke barat. Dari pukul 00.00-18.00 WIB terekam 88 kali gempa guguran, sembilan kali low freqwency (LF), tiga kali hybrid , satu kali vulkanik dalam (VA) dan tremor secara terus menerus dengan amplitudo 0,5-2 milimeter,” papar petugas PPGA, Arief. Masyarakat diimbaunya agar mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG, yaitu tidak memasuki radius 7 km sektor awan panas dan belahan selatantenggara Gunung Sinabung.

Sinabung Harus Jadi Bencana Nasional

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho mengatakan, penanganan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung tetap menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dan Pemerintah Provinsi( Pemprov) Sumut. Tapi, status Awas Sinabung kali ini mengindikasikan bencana ini membutuhkan penanganan yang lebih besar dan komprehensif.

Pemprov tetap melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Bencana Sinabung terkait penanganan warga yang kembali diungsikan ke lokasi aman. “Kondisi ini sudah pasti tidak menyenangkan bagi masyarakat Karo. Tapi kami harap, masyarakat bisa bersabar dan tetap kuat menghadapi musibah ini,” katanya di kantornya, kemarin.

Menurut dia, penanganan korban erupsi tetap dikendalikan Satgas Bencana dan pemerintah daerah. Termasuk soal penyediaan lokasi pengungsian yang layak, kebutuhan logistik dan penanganan pascatrauma, terutama bagi warga yang rentan seperti kaum ibu, lansia, dan anak-anak. Pemerintah daerah akan berupaya untuk menangani warga pengungsi sebaik-baiknya.

Kondisi Gunung Sinabung yang kembali berstatus Awas ini mengindikasikan musibah ini belum akan berakhir. Artinya, masyarakat Karo mem-butuhkan penanganan yang lebih maksimal lagi dari pemerintah. “Kami sudah mengajukan agar bencana ini jadi bencana nasional. Masalah ini juga sudah diketahui DPR. Kami minta, segera jadikan musibah ini sebagai bencana nasional,” bebernya.

Disebutkan dia, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Keluarga Besar Karo Institut Teknologi Bandung (KBK-ITB), juga sudah menyampaikan akan mendorong status bencana nasional Sinabung. “Benar korban jiwa tidak besar, tapi erupsi Sinabung ini sudah lima tahun berjalan. Masyarakat Karo sudah sangat menderita beberapa tahun ini. Harus ada penanganan yang menyeluruh untuk mereka,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, dengan status Awas (level IV), PVMBG sudah merekomendasi sejumlah hal pengendalian bencana kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo. Menurut dia, masyarakat dan pengunjung tidak diperkenankan mendaki dan melakukan aktivitas di dalam radius lima kilometer untuk sektor tenggara Sinabung.

Sebab, daerah itu merupakan bukaan lembah aliran lava dan awan panas. Selanjutnya, masyarakat yang berada di radius 7 km sektor selatan- tenggara yang tinggal di Pasar Pinter Guru Kinayan-Simpang Sibintun/ Perjuman Batukejan; Jembatan Lau Benuken Tiga Pancur; Desa Tiga Pancur-Perjumaan Tigabogor; Desa Pintu Mbesi; diminta untuk dievakuasi ke lokasi aman.

Sebab, sektor tersebut juga merupakan bukaan aliran lava dan awan panas. PVMBG juga merekomendasikan, apabila terjadi rentetan kejadian awan panas yang berpotensi diikuti erupsi letusan, masyarakat di Desa Jeraya, Mardinding, Sukanalu, Sigarang- garang, Kutagugung, dan Lau Kawar, harus dievakuasi ke tempat yang aman.

Termasuk masyarakat yang tinggal di luar radius 3 km dari kawah Gunung Sinabung, namun berada di depan bukaan kawah, di antaranya Desa Gurukinayan, Kuta Tonggal, Berastepu, Gamber dan Dusun Sibintun. Ini dimaksudkan agar terhindar dari ancaman guguran lava dan awan panas.

Warga juga diimbau mengikuti rekomendasi yang telah disampaikan kepada Pemkab Karo. Armen mengakui ancaman guguran material yang kini menggantung di puncak kawah Sinabung atau kubah lava. Selain kegempaan yang masih tinggi, ancaman guguran kubah lava sangat berbahaya apabila jatuh sekaligus. Dia memperkirakan ada sekitar tiga juta kubik lava yang menggantung. Apabila terjadi guguran awan panas, dikhawatirkan ikut memicu terjadinya guguran kubah lava.

Riza pinem/ fakhrur rozi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2617 seconds (0.1#10.140)