Nikahkan Putra Presiden, Kado Terindah Jelang Pensiun
A
A
A
SOLO - Ketua KUA Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Mukhtarodji mengaku sebelumnya tak memiliki firasat apapun bila dirinya akan menikahkan putra orang nomor satu di negeri ini.
Justru sebaliknya, detik-detik menjelang pernikahan putra pertama Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, (27) dengan Selvi Ananda, (26) pada 11 Juni 2015 nanti, Mukhtarodji mengaku sangat deg-degan sampai tidak bisa tidur.
Bagaimana tidak, Mukhtarodji mengaku tugas yang diembannya kali ini sangat berat. Pasalnya, saat dirinya nanti menggenggam tangan Gibran Rakabumi Raka, saat ijab kabul, akan dilihat ribuan pasang mata masyarakat Indonesia.
Meski begitu, Mukhtarodji mengatakan bila tugasnya menikahkan putra presiden merupakan kado terindah bagi dirinya menjelang pensiun.
"Kalau menikahkan itu memang sudah tugas dan kewajiban saya. Tapi ini berbeda. Yang saya nikahkan itu putra dari Presiden Republik Indonesia. Jujur, saya mengaku deg-degan. Bahkan belakangan ini mendekati hari H, saya tidak bisa tidur," papar Mukhtarodji kepada Okezone, Kamis (4/6/2015).
Dia memang mengaku pernah memiliki impian untuk bisa menikahkan putra presiden. Apalagi, saat pernikahan putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, petugas pencatat nikahnya memiliki nama yang sama dengan dirinya.
"Waktu putra Pak SBY menikah, penghulunya itu namannya sama dengan saya, Mukhtarodji. Karena itulah saya punya angan-angan bisa juga seperti Mukhtarodji itu yang menikahkan putra presiden. Tak tahunnya, keinginan saya pun terkabul,"ujarnya sambil tertawa.
Rasa groginya semakin bertambah saat di pernikahan Gibran dan Selvi, dirinya tak sekadar menikahkan keduannya. Namun Mukhtarodji diminta oleh pimpinannya untuk mempersiapkan tausiyah nikah usai menikahkan Gibran dan Selvi.
Awalnya, Mukhtarodji sempat menanyakan kebenaran informasi tersebut. Sebab, menurut kabar yang diterimanya, yang dia terima bila yang akan memberikan tausiyah nikah usai ijab kabul Gibran dan Selvi adalah Menteri Agama. Namun ternyata informasi tersebut salah.
Menurut Mukhtarodji, Menteri Agama akan memberikan ceramah bukan sesudah ijab kabul. Tetapi,saat resepsi pernikahan Gibran dan Selvi pada malam hari.
"Saya akan memberi ceramah hakekat membangun rumah tangga sesuai dengan tuntunan agama islam,"ujarnya.
Mukhtarodji mengatakan, ijab kabul akan dilaksanakan di Gedung Graha Saba. Selama prosesi ijab kabul yang dimulai pada pukul 09.00 WIB, dilakukan secara tertutup. Hanya keluarga presiden dan keluarga mempelai putri, termasuk para saksi.
Ijab kabul akan dilakukan dengan cara duduk dikursi. Dimana Gibran dan Selvi akan berhadapan dengan dirinya sebagai petugas pencatat nikah. Disamping kirinya, ada ayah kandung Selvi yang sudah menyerahkan mandat kepada dirinya sebagai wali nikah. Untuk para saksi masing-masing dari pihak keluarga.
Sedangkan Jokowi sendiri berada di belakang lokasi prosesi ijab kabul. Dimana sesudah ijab kabul selesai, kedua mempelai akan sungkem pada orang tua dan neneknya.
"Pak Jokowi meminta jalannya ijab kabul sakral dan hikmat tidak ada sorot lampu kamera. Keluarga sudah menunjuk satu orang untuk mendokumentasikan jalannya ijab kabul. Saat menyerahkan akte nikah, baru wartawan dipersilahkan masuk,"pungkasnya.
Justru sebaliknya, detik-detik menjelang pernikahan putra pertama Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, (27) dengan Selvi Ananda, (26) pada 11 Juni 2015 nanti, Mukhtarodji mengaku sangat deg-degan sampai tidak bisa tidur.
Bagaimana tidak, Mukhtarodji mengaku tugas yang diembannya kali ini sangat berat. Pasalnya, saat dirinya nanti menggenggam tangan Gibran Rakabumi Raka, saat ijab kabul, akan dilihat ribuan pasang mata masyarakat Indonesia.
Meski begitu, Mukhtarodji mengatakan bila tugasnya menikahkan putra presiden merupakan kado terindah bagi dirinya menjelang pensiun.
"Kalau menikahkan itu memang sudah tugas dan kewajiban saya. Tapi ini berbeda. Yang saya nikahkan itu putra dari Presiden Republik Indonesia. Jujur, saya mengaku deg-degan. Bahkan belakangan ini mendekati hari H, saya tidak bisa tidur," papar Mukhtarodji kepada Okezone, Kamis (4/6/2015).
Dia memang mengaku pernah memiliki impian untuk bisa menikahkan putra presiden. Apalagi, saat pernikahan putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, petugas pencatat nikahnya memiliki nama yang sama dengan dirinya.
"Waktu putra Pak SBY menikah, penghulunya itu namannya sama dengan saya, Mukhtarodji. Karena itulah saya punya angan-angan bisa juga seperti Mukhtarodji itu yang menikahkan putra presiden. Tak tahunnya, keinginan saya pun terkabul,"ujarnya sambil tertawa.
Rasa groginya semakin bertambah saat di pernikahan Gibran dan Selvi, dirinya tak sekadar menikahkan keduannya. Namun Mukhtarodji diminta oleh pimpinannya untuk mempersiapkan tausiyah nikah usai menikahkan Gibran dan Selvi.
Awalnya, Mukhtarodji sempat menanyakan kebenaran informasi tersebut. Sebab, menurut kabar yang diterimanya, yang dia terima bila yang akan memberikan tausiyah nikah usai ijab kabul Gibran dan Selvi adalah Menteri Agama. Namun ternyata informasi tersebut salah.
Menurut Mukhtarodji, Menteri Agama akan memberikan ceramah bukan sesudah ijab kabul. Tetapi,saat resepsi pernikahan Gibran dan Selvi pada malam hari.
"Saya akan memberi ceramah hakekat membangun rumah tangga sesuai dengan tuntunan agama islam,"ujarnya.
Mukhtarodji mengatakan, ijab kabul akan dilaksanakan di Gedung Graha Saba. Selama prosesi ijab kabul yang dimulai pada pukul 09.00 WIB, dilakukan secara tertutup. Hanya keluarga presiden dan keluarga mempelai putri, termasuk para saksi.
Ijab kabul akan dilakukan dengan cara duduk dikursi. Dimana Gibran dan Selvi akan berhadapan dengan dirinya sebagai petugas pencatat nikah. Disamping kirinya, ada ayah kandung Selvi yang sudah menyerahkan mandat kepada dirinya sebagai wali nikah. Untuk para saksi masing-masing dari pihak keluarga.
Sedangkan Jokowi sendiri berada di belakang lokasi prosesi ijab kabul. Dimana sesudah ijab kabul selesai, kedua mempelai akan sungkem pada orang tua dan neneknya.
"Pak Jokowi meminta jalannya ijab kabul sakral dan hikmat tidak ada sorot lampu kamera. Keluarga sudah menunjuk satu orang untuk mendokumentasikan jalannya ijab kabul. Saat menyerahkan akte nikah, baru wartawan dipersilahkan masuk,"pungkasnya.
(lis)