Lapak Pedagang Diperjualbelikan

Selasa, 02 Juni 2015 - 07:51 WIB
Lapak Pedagang Diperjualbelikan
Lapak Pedagang Diperjualbelikan
A A A
SEMARANG - Ratusan lapak sementara pedagang korban kebakaran Pasar Johar di kawasan Jalan Agus Salim Kota Semarang diduga diperjualbelikan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Akibat ulah kotor itu, ratusan pedagang korban kebakaran hingga saat ini belum memperoleh lapak. Dugaan itu diungkapkan pedagang yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Pasar Johar. Anggota Aliansi Pedagang Pasar Johar Mudasir mengungkapkan, lapak-lapak itu dijual Rp3 juta hingga Rp7 juta. “Jumlahnya seratus (lapak) lebih,” ujar Mudasir dalam diskusi Prime Topic dengan tema “Revitalisasi Pasar Johar dan Pemberdayaan Pedagang” di lobi DPRD Kota Semarang kemarin.

Dia berharap ada upaya investigasi dari pemerintah kota terkait aksi jual-beli lapak tersebut. Sebab, oknum itu jelas tak memiliki wewenang mengatur soal lapak. “Harus ada panduan pembagian lapak sehingga tak ada premanisme,” ucap Mudasir. Selain jual beli lapak, ada pula oknum yang memeras tarif parkir Rp50.000 per hari.

Hal ini menimbulkan pertanyaan di manakah peran pemkot melindungi pedagang. Mudasir juga berharap pemkot fokus dulu menangani pedagang sebelum membahas revitalisasi Pasar Johar. Sebab, dari 6.000an pedagang masih banyak yang stres karena barang dagangannya habis terbakar. “Jika buru-buru bahas revitalisasi, kami malah curiga Pasar Johar terbakar karena listrik,” katanya.

Pedagang lain, Budiyanto, mengatakan penempatan pedagang di lapak sementara masih belum selesai meski pemkot mengklaim sudah. Misalnya, pedagang pertokoan yang jumlahnya 140 orang, baru 116 pedagang yang mendapat lapak. Itu pun lapak dibangun dengan biaya sendiri.

Pedagang korban kebakaran PasarJohar, Imam, mengusulkan agar ada kejelasan akses transportasi bagi pedagang dan pembeli jika nanti menempati tempat penampungan se-mentara di lahan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). “Karena kalau tidak, kami sebagai pedagang bisa mengalami penurunan omzet. Mengingat minimnya sarana transportasi ke wilayah itu,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Asisten Administrasi Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Kota Semarang Ayu Entys mengatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan jual-beli lapak itu. “Serahkan namanya. Akan kami tindak lanjuti. Kami tetap akan menginvestigasi atas laporan ini. Kalau terbukti, kami akan seret ke ranah hukum,” tandasnya.

Ayu pernah mendapat laporan pungutan Rp650.000 dari pedagang. Namun setelah ditindaklanjuti, ternyata yang memungut kelompok pedagang sendiri. Oknum itu sudah dimintai pernyataan tidak akan mengulangi. “Kita akan cek, siapa yang belum dapat lapak. Juga adanya penarikan parkir Rp50.000,” kata Ayu.

Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Agung Budi Margono, recovery pedagang Pasar Johar memang harus lebih diutamakan. Soal dugaan jual-beli lapak, pemkot bisa mengoptimalkan keberadaan posko bersama di dekat Johar. Petugas yang ada di posko harus memastikan kondisi jual-beli itu tidak terjadi.

M abduh
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)