PDIP Gotong Royong Menangkan Pilkada
A
A
A
PALEMBANG - DPD PDI Perjuangan (PDIP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan dapat menang di tujuh kabupaten yang melaksanakan pilkada pada akhir tahun akan datang.
Dengan menekankan prin sip gotong royong, hingga pa ra kader dan simpatisan dapat lebih militant mewujudkan kemenangan tersebut. Hal itu dikatakan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel, Giri Ramanda Kiemas usai memimpin upacara peringatan hari lahirnya Pancasila di kantor DPD PDIP Sumsel. Menurut Giri, prinsip gotong royong tersebut di laksanakan dalam artian bersa ma-sama saling berbagi dan men dukung, untuk mewujudkan cita-cita bersama.
De ngan me ninggalkan kepentingan indi vidualisme untuk me wu judkan kepentingan bersama. ”Dalam prinsip budaya gotong royong, tidak mengenal individua lis. Gotong royong artinya saling membantu, bagaimana yang kurang dibantu oleh yang le bih, kemudian yang berlebih membantu orang-orang yang kekurangan,” kata Giri.
Menurut dia, prinsip partai tersebut sebenarnya belaku sama,baik di daerah yang menggelar pilkada atau yang tidak meng gelarnya. “Para kader harus membantu daerah yang meng gelar pilkada, mulai dari me nyumbangkan sumber daya manusia, materi, tenaga dan pikiran,” jelas dia.
Dituturkannya, saat ini PDIP tengah mempersiapkan rencana survei calon kepala daerah yang akan diusung. Di perkirakan akhir Juni, PDIP sudah mengumumkan calon bupatiwakil bupati yang akan diusung tersebut. ”Awal Juni ini, kita akan melakukan survei, hal ini un tuk melihat siapa calon yang memiliki kapabilitas untuk memenangkan pilkada, dan juga kita ingin memastikan hasil survei ini, dalam waktu satu bulan kedepan, tidak jauh berbeda hasilnya,” kata Ketua DPRD Sumsel ini.
Senada dikatakan wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Robby Paruhita. Menurut dia, prinsip gotong royong se benarnya merupakan prinsip marhaenisme, yang meng usung kebersamaan. Seiring dengan pe ringatan hari ulang tahun Pancasila 1 Juni, maka ca lon yang akan diusung harus me miliki persamaaan ideologi de ngan PDIP dan bersedia men jalankan programprogram da ri Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. “Selain itu, calon juga ha rus berkeinginan kuat untuk membangun masyara katnya, bu kan hanya sekadaringin men jadi kepala daerah kemudian menyusahkan rakyat,” kata Robby.
Untuk diketahui, DPD PDIP Sum sel, kemarin mengggelar upacara peringatan hari lahirnya (Harlah) Pancasila di ha laman kantor DPD PDIP Sumsel. Upacara dipimpin Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Giri Ramanda N Kiemas selaku ins pektur upacara dan Ketua DPRD Palem bang Darmawan selaku komandan upacara.
Sementara itu terpisah, DPC PDIP Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berjanji akan menyam paikan usulan kepada pemer intah pusat terkait penetapan 1 Juni yang merupakan hari lahirnya Pancasila menjadi hari besar nasional.
“1 Juni yang men jadi hari lahir Pancasila meru pakan fi lo so fi besar negara kita, dimana Pancasila meru pakan ideologi bangsa yang harus diper tahankan dan dijalankan. Jadi, sudah seharusnya 1 Juni diperingati sebagai hari besar na sional dan dilaksanakan upacara, kita usul kan itu ke pemerintah,” ujar Ke tua DPC PDIP Mu ba Bam bang Karyanto kemarin.
Dalam kehidupan saat ini lan jut dia, nilai-nilai yang terkan dung di dalam seluruh sila su dah banyak ditinggalkan masya rakat, dimana pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sudah luntur, sehingga banyak menimbulkan dampak negatif di dalam kehidupan.
Muhammad uzair/ Amarullah diansyah
Dengan menekankan prin sip gotong royong, hingga pa ra kader dan simpatisan dapat lebih militant mewujudkan kemenangan tersebut. Hal itu dikatakan Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel, Giri Ramanda Kiemas usai memimpin upacara peringatan hari lahirnya Pancasila di kantor DPD PDIP Sumsel. Menurut Giri, prinsip gotong royong tersebut di laksanakan dalam artian bersa ma-sama saling berbagi dan men dukung, untuk mewujudkan cita-cita bersama.
De ngan me ninggalkan kepentingan indi vidualisme untuk me wu judkan kepentingan bersama. ”Dalam prinsip budaya gotong royong, tidak mengenal individua lis. Gotong royong artinya saling membantu, bagaimana yang kurang dibantu oleh yang le bih, kemudian yang berlebih membantu orang-orang yang kekurangan,” kata Giri.
Menurut dia, prinsip partai tersebut sebenarnya belaku sama,baik di daerah yang menggelar pilkada atau yang tidak meng gelarnya. “Para kader harus membantu daerah yang meng gelar pilkada, mulai dari me nyumbangkan sumber daya manusia, materi, tenaga dan pikiran,” jelas dia.
Dituturkannya, saat ini PDIP tengah mempersiapkan rencana survei calon kepala daerah yang akan diusung. Di perkirakan akhir Juni, PDIP sudah mengumumkan calon bupatiwakil bupati yang akan diusung tersebut. ”Awal Juni ini, kita akan melakukan survei, hal ini un tuk melihat siapa calon yang memiliki kapabilitas untuk memenangkan pilkada, dan juga kita ingin memastikan hasil survei ini, dalam waktu satu bulan kedepan, tidak jauh berbeda hasilnya,” kata Ketua DPRD Sumsel ini.
Senada dikatakan wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Robby Paruhita. Menurut dia, prinsip gotong royong se benarnya merupakan prinsip marhaenisme, yang meng usung kebersamaan. Seiring dengan pe ringatan hari ulang tahun Pancasila 1 Juni, maka ca lon yang akan diusung harus me miliki persamaaan ideologi de ngan PDIP dan bersedia men jalankan programprogram da ri Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. “Selain itu, calon juga ha rus berkeinginan kuat untuk membangun masyara katnya, bu kan hanya sekadaringin men jadi kepala daerah kemudian menyusahkan rakyat,” kata Robby.
Untuk diketahui, DPD PDIP Sum sel, kemarin mengggelar upacara peringatan hari lahirnya (Harlah) Pancasila di ha laman kantor DPD PDIP Sumsel. Upacara dipimpin Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Giri Ramanda N Kiemas selaku ins pektur upacara dan Ketua DPRD Palem bang Darmawan selaku komandan upacara.
Sementara itu terpisah, DPC PDIP Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berjanji akan menyam paikan usulan kepada pemer intah pusat terkait penetapan 1 Juni yang merupakan hari lahirnya Pancasila menjadi hari besar nasional.
“1 Juni yang men jadi hari lahir Pancasila meru pakan fi lo so fi besar negara kita, dimana Pancasila meru pakan ideologi bangsa yang harus diper tahankan dan dijalankan. Jadi, sudah seharusnya 1 Juni diperingati sebagai hari besar na sional dan dilaksanakan upacara, kita usul kan itu ke pemerintah,” ujar Ke tua DPC PDIP Mu ba Bam bang Karyanto kemarin.
Dalam kehidupan saat ini lan jut dia, nilai-nilai yang terkan dung di dalam seluruh sila su dah banyak ditinggalkan masya rakat, dimana pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sudah luntur, sehingga banyak menimbulkan dampak negatif di dalam kehidupan.
Muhammad uzair/ Amarullah diansyah
(ftr)