Puluhan Kera Liar Serang Pemukiman Warga
A
A
A
KARANGANYAR - Puluhan Kera Liar menyerang pemukiman warga yang berada di Desa Blumbang Kecamatan Tawangmangu Karangannyar. Binatang tersebut menghabisakan buah-buahan serta tanaman palawija milik warga desa.
Koordinator pemgendali lingkungan Desa Blumbang Subroto, menyebutkan puluhan kera tersebut menyerang pemukiman warga sejak beberapa hari terakhir. Kera-kera itu menyerang pemukiman karena diduga makanan di habitat aslinya di hutan dekat air terjun Grojogan Sewu telah habis.
Sehingga kera-kera tersebut kemudian berpindah dan menyerang pemukiman warga. Dalam serangan tersebut, buah-buahan yang ditanam di pemukiman warga banyak yang dicuri dan kemudian dimakan.
Tidak hanya itu kawanan kera juga menghabiskan sejumlah tanaman lain yang ada di pekarangan warga.
"Jumlahnya puluhan saat mereka membutuhkan makanan, mereka selalu datang," ucap Subroto.
Pihaknya menyebutkan sebelum menyerang pemukiman kera-kera itu sebelumnya telah menyerang areal tanam milik warga. Mereka mengambil tanaman yang bisa dimakan seperti wortel, ketela, umbi-unbian, serta sayuran-sayuran lain yang ditanam oleh warga.
Bahkan terkadang bekal makanan yang dibawa para petani ke ladang juga tidak luput dari pengelihatan mereka. Bekal makanan juga ikut diambil ketika sang pemilik sedang lengah saat mengurusi tanaman mereka.
Ia bersama warga lainnya mengaku sudah menghalau serangan kera tersebut dengan berbagai cara. Seperti mengusir secara manual dengan peralatan yang ada, hingga membawa senapan angin. Akan tetapi hal itu tidak membuat kera takut.
Bahkan kata dia saat kera diusir, beberapa saat kemudian kembali lagi dengan jumlah yang lebih banyak. "Mau dengan cara apalagi, kera-kera itu jumlahnya banyak dan sulit dihalau," tegasnya.
Koordinator pemgendali lingkungan Desa Blumbang Subroto, menyebutkan puluhan kera tersebut menyerang pemukiman warga sejak beberapa hari terakhir. Kera-kera itu menyerang pemukiman karena diduga makanan di habitat aslinya di hutan dekat air terjun Grojogan Sewu telah habis.
Sehingga kera-kera tersebut kemudian berpindah dan menyerang pemukiman warga. Dalam serangan tersebut, buah-buahan yang ditanam di pemukiman warga banyak yang dicuri dan kemudian dimakan.
Tidak hanya itu kawanan kera juga menghabiskan sejumlah tanaman lain yang ada di pekarangan warga.
"Jumlahnya puluhan saat mereka membutuhkan makanan, mereka selalu datang," ucap Subroto.
Pihaknya menyebutkan sebelum menyerang pemukiman kera-kera itu sebelumnya telah menyerang areal tanam milik warga. Mereka mengambil tanaman yang bisa dimakan seperti wortel, ketela, umbi-unbian, serta sayuran-sayuran lain yang ditanam oleh warga.
Bahkan terkadang bekal makanan yang dibawa para petani ke ladang juga tidak luput dari pengelihatan mereka. Bekal makanan juga ikut diambil ketika sang pemilik sedang lengah saat mengurusi tanaman mereka.
Ia bersama warga lainnya mengaku sudah menghalau serangan kera tersebut dengan berbagai cara. Seperti mengusir secara manual dengan peralatan yang ada, hingga membawa senapan angin. Akan tetapi hal itu tidak membuat kera takut.
Bahkan kata dia saat kera diusir, beberapa saat kemudian kembali lagi dengan jumlah yang lebih banyak. "Mau dengan cara apalagi, kera-kera itu jumlahnya banyak dan sulit dihalau," tegasnya.
(nag)