Cari Solusi, Emil Temui Warga Saritem

Sabtu, 30 Mei 2015 - 07:43 WIB
Cari Solusi, Emil Temui Warga Saritem
Cari Solusi, Emil Temui Warga Saritem
A A A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjanji akan mencari solusi terbaik menyelesaikan persoalan di eks lokalisasi Saritem.

Pihaknya juga berjanji akan memberi bantuan kepada sejumlah warga yang mengalami kerugian aki bat penertiban yang dila kukan beberapa waktu lalu. “Yang penting taat aturan hukum. Selama bapak ibu KTP (kartu tanda penduduk) Bandung, bapak ibu itu kanyaah saya,” ucap Emil sapaan Ridwan Kamil, saat melakukan dialog dengan warga Saritem, Kelurah an Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, kema rin.

Diketahui, siang kemarin Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Kapolrestabes Kota Bandung, Kombes Pol Angesta Ro - mano Yoyol, meninjau eks lo kalisasi Saritem pascaoperasi besar-besaran beberapa waktu lalu. Pada kesempatan itu, kedua nya melakukan dialog dengan warga Saritem. Berabagai keluhan dari warga dan sejumlah mucikari disam paikan pada dialog tersebut.

Mereka pada umumnya me minta solusi terutama menge nai masalah ekonomi yang me reka hadapi. “Saya peda gang. Uang saya banyak di PSK-PSK (pekerja seks komersial). Saya jualan pa - kaian dan ma kan an. Mereka pada ngutang ke saya,” ucap salah seorang warga Siti Hasanah. Kemudian, salah seorang mucikari Momon, mengaku di bayang-bayangi utang yang cukup besar atas penertiban yang dilakukan itu. Delapan anak buahnya kabur dan meninggalkan utang mencapai Rp80 juta. “Ada penggerebekan, anak buah saya kabur. Ninggalin utang lumayan besar,” ucapnya.

Momon yang telah ber profesi sebagai mucikari sejak 2005 itu berharap Pemkot dapat mem beri solusi dan me merhatikan nasib dia dan warga lain nya. Karena dia mengaku bingung harus usaha apa lagi untuk biaya hidup sehari-hari. “Saya sebagai warga di sini juga meminta ada solusi dan perhati an, jangan hanya penertiban saja,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Ketua RW 09, Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir Masnu, awalnya jumlah peemukiman di kawasan tersebut sebanyak 75 rumah. Kemudian sejak 2007 hingga sekarang sudah ada 21 rumah yang dibebaskan Pemkot, sehingga tinggal tersisa 54 rumah. Untuk jumlah PSK, dia megungkapkan, pada 2007 silam tercatat ada 600 PSK yang mencari rupiah di kawasan Saritem.

Namun berdasarkan catatan per-Janurai 2015 tercatat ada 300 PSK dari 54 rumah tersebut. “Dari jumlah itu 30% berkategori besar, 70% penduduk asli berikut pedagang dan pekerja,” ungkapnya. Menanggapi hal itu, Emil men coba menawarkan sejumlah solusi kepada warga.

Mulai dari memberi bantuan modal usaha lewat program pinjaman kre dit Melati (Melawan Rentenir) , dan memberi bantuan kepada warga yang terkena dampak atas penertiban lokalisasi yang telah ditutup sejak 2007 lalu. “Saya mau cari solusi, syaratnya satu tidak boleh seperti ini lagi,” ujar Emil, yang langsung disambut sedikit penolakan dari warga.

Emil meminta kepada Ketua RT dan RW untuk mencatat sejumlah masalah yang muncul akibat adanya penertiban dan dilaporkan. “Tolong daftarkan ma salah masalah akibat penertiban. Dalam tujuh hari minta data masing-masing yang terdam pak. Setelah itu saya akan verifikasi, untuk mengecek kebe narannya,” ucap dia.

Dia berjanji akan mem perhatikan nasib warga Saritem. “Saya tidak akan mentolelir orang-orang yang bersenangsenang dan mengekploitasi. Saya akan membela warga saya. Karena disinyalir yang me langgar itu bukan orang Bandung. Yang di razia juga kebanyakan bukan orang Bandung,” pungkas nya.

Di lokasi yang sama, Kapolrestabes Kota Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol menyampaikan, sejauh ini telah ada enam mucikari yang ditahan. Ratusan PSK yang ter jaring telah diserahkan ke Pemkot Bandung untuk dilakukan sejumlah pendataan. Selain itu pihaknya juga tengah mengembangkan dan men cari para pemain besar yang ada di eks lokalisasi Saritem. “Namanya ada, kami sedang cari. Kami harus membuktikan siapa (yang membawa para PSK) ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Deddy Mizwar meminta Pemkot Bandung kosisten dalam menutup eks lokalisasi Saritem. “Barangkali belum (konsisten) bukan tidak,” kata Dedi kepada wartawan, di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, ke marin. Dia yakin, apabila pem kot konsisten, tempat pros titusi itu akan betul-betul tutup.

Mochamad solehudin/ Agie permadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7700 seconds (0.1#10.140)