Pakai Batu Akik, Guru SMKN Labuang Jotos Siswa

Jum'at, 29 Mei 2015 - 20:06 WIB
Pakai Batu Akik, Guru...
Pakai Batu Akik, Guru SMKN Labuang Jotos Siswa
A A A
POLEWALI - Siswa Kelas 2 SMKN Labuang bernama Dadang (15), menjadi korban penganiayaan guru di sekolahnya. Dia ditendang dan dipukul pada bagian wajahnya dengan batu akik di hadapan siswa lainnya.

Akibat penganiayaan itu, Danang menderita luka di bagian pinggang dan bibir yang diketahui bernama Muhammad Rusli. Saat ditemui di rumahnya, Dadang mengaku dinaiaya guru itu saat pelajaran sedang berlangsung, pada Kamis 28 Mei 2015.

Dadang menceritakan, tindak kekerasan yang dialaminya berawal ketika dia hendak mengambil pulpen miliknya yang dipinjamkan kepada salah seorang adik kelasnya yang saat itu akan mengikuti ujian semester kenaikan kelas.

Tetapi, Dadang bukannya mendapatkan pulpen miliknya. Dadang justru mendapat teguran keras dari gurunya yang saat itu mengawasi jalannya pelaksanaan ujian.

"Pak guru langsung marah dan mengusir saya keluar dari ruangan. Selain itu, pak guru juga mengatakan kalau ke sekolah harusnya saya bawa pulpen sendiri, bukannya meminjam pulpen orang lain," cerita Dadang, Jumat (29/5/2015).

Ditambahkan dia, setelah beberapa saat, salah seorang teman Dadang muncul dan langsung mendorong pintu kelas yang saat itu dijaga Muhammad Rusli selaku guru pengawas ujian.

Karena kesal dan merasa dipermainkan, sang guru pun langsung menghampiri Dadang dan menendang pingganggnya, disusul hadiah tonjokan pada bagian bibir dengan kepalan tinju yang menggunakan batu akik.

Sementara teman Dadang yang saat itu mendorong pintu kelas langsung melarikan diri. Keluarga yang tidak terima perlakuan guru tersebut langsung melapor ke polisi. Dadang juga telah melakukan visum di puskesmas setempat.

Sementara itu, oknum guru yang dilaporkan saat hendak ditemui pasca kejadian tidak hadir di sekolah untuk melaksanakan tugasnya. Wakasek Sarana dan Prasarana sekaligus Guru Bimbingan Konseling (BK) Rudi juga memilih tutup mulut.

Dia bahkan mengaku tidak tahu menahu terkait masalah ini, walaupun sebelumnya telah berkunjung ke rumah Dadang, untuk meminta maaf atas tindakan yang telah dilakukan salah seorang guru di sekolahnya.

Terpisah, Kepala SMK Labuang Mahmud mengaku belum mengetahui secara pasti duduk persoalan tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru terhadap murid di sekolahnya.

"Kalau laporan awal yang saya terima, tindakan itu dilakukan guru karena terpancing dengan sikap Dadang yang seolah menantang saat diberi teguran," pungkasnya.

Meski demikian, Mahmud mengaku akan tetap melakukan klarifikasi terhadap kedua belah pihak untuk mencari tahu duduk persoalan sebenarnya yang mengakibatkan terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru terhadap siswanya ini.

"Masalah ini akan tetap ditindak lanjuti bahkan telah saya laporkan kepada kepala dinas pendidikan. Karena, bagaimanapun juga, memang tidak seharusnya guru melakukan kekerasan menghadapi siswa," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2493 seconds (0.1#10.140)