10 Tahun Jadi Germo, Buruh Pabrik Pelihara 8 PSK
A
A
A
BANDUNG - Pertemuan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK) dan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol, kepada para penghuni Lokalisasi Saritem, benar-benar dijadikan ajang mengeluh para germo.
Momon, salah seorang germo yang memiliki tujuh cucu ini mengaku, dirinya telah 10 tahun menjadi mucikari di Saritem. "Saya di sini jadi mucikari sejak 2005. Sebelumnya saya kerja di pabrik," cerita Momon, Jumat (29/5/2015).
Alasan kebutuhan ekonomi jadi yang dikedepankan Momon bekerja sebagai mucikari. Dari sana, dia mengaku memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai mucikari, Momon punya delapan Pekerja Seks Komersial (PSK).
Kini, delapan anak buahnya itu telah melarikan diri setelah ada penggerebekan oleh Polrestabes Bandung. "Berhubung ada penggerebekan, anak buah saya lari semua," ungkapnya.
Tak hanya kabur, anak buahnya juga disebut menggondol uang sebanyak Rp80 juta milik Momon. Entah untuk apa uang pinjaman itu. Yang jelas dia mengaku rugi besar akibat penutupan Saritem.
"Uang itu dari mana pak?" tanya Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK).
Momon lalu menjawab bahwa uang itu hasil pinjaman dari rentenir. Dia pun meminta solusi agar ke depan dia bisa mendapatkan pekerjaan jika harus berhenti sebagai mucikari.
Dia juga berharap uang itu bisa diganti oleh Pemkot Bandung atau pihak terkait lainnya. "Saya minta solusi untuk usaha, termasuk uang saya pak," pinta Momon.
RK pun mengatakan akan memberikan solusi bagi Momon. "Saya mau cari solusi. Bapak-ibu pegang omongan saya," pungkas RK.
Baca juga:
Germo Saritem Curhat ke Ridwan Kamil
Momon, salah seorang germo yang memiliki tujuh cucu ini mengaku, dirinya telah 10 tahun menjadi mucikari di Saritem. "Saya di sini jadi mucikari sejak 2005. Sebelumnya saya kerja di pabrik," cerita Momon, Jumat (29/5/2015).
Alasan kebutuhan ekonomi jadi yang dikedepankan Momon bekerja sebagai mucikari. Dari sana, dia mengaku memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai mucikari, Momon punya delapan Pekerja Seks Komersial (PSK).
Kini, delapan anak buahnya itu telah melarikan diri setelah ada penggerebekan oleh Polrestabes Bandung. "Berhubung ada penggerebekan, anak buah saya lari semua," ungkapnya.
Tak hanya kabur, anak buahnya juga disebut menggondol uang sebanyak Rp80 juta milik Momon. Entah untuk apa uang pinjaman itu. Yang jelas dia mengaku rugi besar akibat penutupan Saritem.
"Uang itu dari mana pak?" tanya Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK).
Momon lalu menjawab bahwa uang itu hasil pinjaman dari rentenir. Dia pun meminta solusi agar ke depan dia bisa mendapatkan pekerjaan jika harus berhenti sebagai mucikari.
Dia juga berharap uang itu bisa diganti oleh Pemkot Bandung atau pihak terkait lainnya. "Saya minta solusi untuk usaha, termasuk uang saya pak," pinta Momon.
RK pun mengatakan akan memberikan solusi bagi Momon. "Saya mau cari solusi. Bapak-ibu pegang omongan saya," pungkas RK.
Baca juga:
Germo Saritem Curhat ke Ridwan Kamil
(san)