Biaya Haji Diturunkan, Warga Garut Ucap Syukur
A
A
A
GARUT - Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyambut baik keputusan Presiden Jokowi menurunkan ongkos ibadah haji. Warga berharap, penurunan ongkos ibadah haji ini bisa tetap dipertahankan.
“Kalau ada penurunan pasti hal yang bagus. Karena kalau dibandingkan dengan negara lain, ongkos haji Indonesia terbilang mahal, karena lemahnya kurs rupiah di mata dolar Amerika,” kata Jajang Nurjaman (43), Kamis (28/5/2015).
Warga Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul ini menambahkan, penerapan ongkos haji yang lebih murah USD502 dari sebelumnya dapat menghemat pengeluaran para calon jemaah. Jajang sendiri telah terdaftar sebagai calon haji asal Garut.
“Para jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini bisa lebih hemat dalam mengeluarkan biaya untuk ongkos haji. Semoga beberapa tahun berikutnya juga sama, tidak ada kenaikan," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut Usep Saepudin Muhtar mengatakan, pemerintah telah menjamin kualitas layanan bagi para jamaah saat ongkos haji diturunkan.
“Pemerintah telah mengeluarkan keputusan, diturunkannya biaya ongkos haji ini tidak berimbas pada penurunan kualitas layanan. Malah sebaliknya, meningkat. Salah satu contohnya untuk katering, ditambah menjadi untuk 15 hari,” ucapnya.
Di 2015 ini, jumlah kuota jemaah haji Garut tercatat sebanyak 1.444 orang. Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menandatangani Perpres Nomor 64 Tahun 2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Ongkos biaya haji diturunkan sebesar USD502, dari USD3.219 menjadi USD2.717. Presiden menjelaskan penurunan biaya ibadah haji ini berkat upaya penghematan yang berhasil dilakukan.
“Kalau ada penurunan pasti hal yang bagus. Karena kalau dibandingkan dengan negara lain, ongkos haji Indonesia terbilang mahal, karena lemahnya kurs rupiah di mata dolar Amerika,” kata Jajang Nurjaman (43), Kamis (28/5/2015).
Warga Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul ini menambahkan, penerapan ongkos haji yang lebih murah USD502 dari sebelumnya dapat menghemat pengeluaran para calon jemaah. Jajang sendiri telah terdaftar sebagai calon haji asal Garut.
“Para jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini bisa lebih hemat dalam mengeluarkan biaya untuk ongkos haji. Semoga beberapa tahun berikutnya juga sama, tidak ada kenaikan," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut Usep Saepudin Muhtar mengatakan, pemerintah telah menjamin kualitas layanan bagi para jamaah saat ongkos haji diturunkan.
“Pemerintah telah mengeluarkan keputusan, diturunkannya biaya ongkos haji ini tidak berimbas pada penurunan kualitas layanan. Malah sebaliknya, meningkat. Salah satu contohnya untuk katering, ditambah menjadi untuk 15 hari,” ucapnya.
Di 2015 ini, jumlah kuota jemaah haji Garut tercatat sebanyak 1.444 orang. Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menandatangani Perpres Nomor 64 Tahun 2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Ongkos biaya haji diturunkan sebesar USD502, dari USD3.219 menjadi USD2.717. Presiden menjelaskan penurunan biaya ibadah haji ini berkat upaya penghematan yang berhasil dilakukan.
(san)