Main Keras, Kubu Muba-Mura Nyaris Bentrok
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Pertemuan tim futsal Musi Banyuasin (Muba) versusMusi Rawas (Mura) di Lapangan futsal Next Lubuklinggau, kemarin, nyaris berakhir ado jotos.
Namun partai penentuan grup tersebut, dimenangi tim Muba dengan skor 4-2. Pantauan KORAN SINDO PALEMBANGdi lapangan, kejadian tersebut berawal dari kedua tim menunjukkan permainan keras yang lebih me ngarah ke kasar. Bukan hanya itu, pemain dari kedua kubu juga terpancing emosi dari provolasi penonton yang memadati venue futsal tersebut.
Puncaknya, ketika duel keras tersebut selesai, tim Mura kembali melakukan protes, hingga lapangan futsal tiba-tiba berubah tegang, bak ajang adu jotos. Apalagi kedua kubu sama-sama tersulut emosi dan tidak ada satu tim yang mengalah. Untunglah ketegangan tersebut hanya berlangsung sekitar 10 menit dan panitia segera membubarkan kerumunan orang yang masuk ke lapangan. ”Ya kami menerima kekalahan. Inikan hanya permainan. Namun yang kami protes, sepertinya wasit lebih berpihak ke Muba,” ungkap pelatih Mura, Doni Ramadan.
Sementara, pelatih Muba Ahmad Richard, cukup senang dengan keberhasilan anak asuhnya. Bahkan dia optimistis akan mengalahkan tuan rumah Lubuklinggau di fase semifinal nanti. ”Alhamdulilah, walaupun terjadi ketegangan, akhirnya semua bisa mengerti. Saya sudah minta anak-anak untuk melupakan kejadian ini dan akan tampil lebih maksi mal di semifinal nanti,” ujarnya.
Pada semifinal yang akan dimainkan besok, tim futsal Muba akan bertemu dengan tim Lubuklinggau, sedangkan semifinal kedua, tim Palembang menghadapi tim Pali.
Muhammad moeslim
Namun partai penentuan grup tersebut, dimenangi tim Muba dengan skor 4-2. Pantauan KORAN SINDO PALEMBANGdi lapangan, kejadian tersebut berawal dari kedua tim menunjukkan permainan keras yang lebih me ngarah ke kasar. Bukan hanya itu, pemain dari kedua kubu juga terpancing emosi dari provolasi penonton yang memadati venue futsal tersebut.
Puncaknya, ketika duel keras tersebut selesai, tim Mura kembali melakukan protes, hingga lapangan futsal tiba-tiba berubah tegang, bak ajang adu jotos. Apalagi kedua kubu sama-sama tersulut emosi dan tidak ada satu tim yang mengalah. Untunglah ketegangan tersebut hanya berlangsung sekitar 10 menit dan panitia segera membubarkan kerumunan orang yang masuk ke lapangan. ”Ya kami menerima kekalahan. Inikan hanya permainan. Namun yang kami protes, sepertinya wasit lebih berpihak ke Muba,” ungkap pelatih Mura, Doni Ramadan.
Sementara, pelatih Muba Ahmad Richard, cukup senang dengan keberhasilan anak asuhnya. Bahkan dia optimistis akan mengalahkan tuan rumah Lubuklinggau di fase semifinal nanti. ”Alhamdulilah, walaupun terjadi ketegangan, akhirnya semua bisa mengerti. Saya sudah minta anak-anak untuk melupakan kejadian ini dan akan tampil lebih maksi mal di semifinal nanti,” ujarnya.
Pada semifinal yang akan dimainkan besok, tim futsal Muba akan bertemu dengan tim Lubuklinggau, sedangkan semifinal kedua, tim Palembang menghadapi tim Pali.
Muhammad moeslim
(ars)