Andalkan Satu Striker
A
A
A
SEMARANG - PSIS Semarang mengusung ambisi menjadi juara dalam Turnamen Polda Jateng Cup 2015 yang akan resmi bergulir Rabu (27/5). Bersama Persis Solo, tim berjuluk Mahesa Jenar itu sangat diunggulkan dalam turnamen lokal tersebut.
Pada kompetisi resmi Divisi Utama (DU) 2014, PSIS menjadi runner-up di bawah Persis Solo. Selain itu, juga ada nama besar Persijap Jepara, tim yang baru terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola di Tanah Air.
“Kami tetap menargetkan bisa juara. Tapi, tentu tim lain tidak bisa kami pandang remeh,” kata Manajer PSIS Adi Saputro kemarin. PSIR Rembang, Persijap Jepara, dan Persis Solo berada satu wilayah dengan Mahesa Jenar di Grup A. Pertandingan bakal berjalan seru demi mendapatkan dua tiket untuk bisa lolos ke dalam babak semifinal. Agar bisa menjadi jawara, PSIS harus melewati fase grup, baik itu di peringkat 1 atau 2 agar lolos ke babak semifinal. Targetnya secara bertahap.
“Dalam tiga kali pertandingan kandang harus sapu bersih. Pertandingan tandangnya minimal bisa seri 2 kali dan 1 kali kalah. Dengan nilai 11, kami sudah aman,” katanya. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Fauzan Fajri dkk harus bekerja ekstrakeras. Sebab, sejumlah pemain dari luar Pulau Jawa kemungkinan besar absen karena sampai H-3, mereka belum memberikan kepastian akan datang.
Mereka di antaranya Abdul Kamil Sembiring (Medan), Corneles Geddy (Papua), Burhanudin Nihe (Gorontalo). Kamil yang digadanggadang bisa merapat kini tidak bisa terlalu diharapkan. Praktis Mahesa Jenar akan menjalani turnamen dengan mengandalkan satu orang striker murni, yakni Hari Nur Yulianto. Pelatih PSIS M Dofir tidak terlalu khawatir kekuatan anak asuhnya bakal menurun akibat absennya sejumlah pilar.
“Kami sudah terbiasa merotasi pemain. Ada alternatifalternatif pemain lain, jadi (absennya beberapa pemain) tidak begitu krusial,” kata Dofir, enteng. Sebenarnya jika Geddy jadi bergabung, mantan pemain tim nasional itu bisa menjadi alternatif penyerang. Namun, tim pelatih akan mencari pendamping Hari Nur dan memaksimalkan pemain tengah menjadi penyerang sebagai antisipasi krisis lini depan. Jika PSIS tidak dihuni seorang pemain baru satu pun, Persis tidak demikian.
Ada pemain anyar yang menghuni Persis, seperti Rico Fernanda di lini belakang dan mantan pilar Persatu Tuban Saddam Husein di lini serang. Di penjaga gawang juga bergabung Goni dari Krakatau Steel setelah sebelumnya Persis mendepak dua penjaga gawang. Dofir mengingatkan anak asuhnya agar tidak menganggap remeh lawan.
“Percaya diri boleh, tapi jangan berlebihan. Bermainlah dengan nyawa dalam setiap pertandingan,” ucapnya. Dalam turnamen yang bertujuan mengisi kekosongan kompetisi, mantan pemain PSIS era 90-an itu akan menerapkan formasi 4-2-3-1 atau penyerang tunggal.
Tidak menutup kemungkinan dia juga menggunakan skema 4-4-2 dengan mempertimbangkan kesiapan pemain dan kekuatan lawan yang dihadapi.
Arif purniawan
Pada kompetisi resmi Divisi Utama (DU) 2014, PSIS menjadi runner-up di bawah Persis Solo. Selain itu, juga ada nama besar Persijap Jepara, tim yang baru terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola di Tanah Air.
“Kami tetap menargetkan bisa juara. Tapi, tentu tim lain tidak bisa kami pandang remeh,” kata Manajer PSIS Adi Saputro kemarin. PSIR Rembang, Persijap Jepara, dan Persis Solo berada satu wilayah dengan Mahesa Jenar di Grup A. Pertandingan bakal berjalan seru demi mendapatkan dua tiket untuk bisa lolos ke dalam babak semifinal. Agar bisa menjadi jawara, PSIS harus melewati fase grup, baik itu di peringkat 1 atau 2 agar lolos ke babak semifinal. Targetnya secara bertahap.
“Dalam tiga kali pertandingan kandang harus sapu bersih. Pertandingan tandangnya minimal bisa seri 2 kali dan 1 kali kalah. Dengan nilai 11, kami sudah aman,” katanya. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Fauzan Fajri dkk harus bekerja ekstrakeras. Sebab, sejumlah pemain dari luar Pulau Jawa kemungkinan besar absen karena sampai H-3, mereka belum memberikan kepastian akan datang.
Mereka di antaranya Abdul Kamil Sembiring (Medan), Corneles Geddy (Papua), Burhanudin Nihe (Gorontalo). Kamil yang digadanggadang bisa merapat kini tidak bisa terlalu diharapkan. Praktis Mahesa Jenar akan menjalani turnamen dengan mengandalkan satu orang striker murni, yakni Hari Nur Yulianto. Pelatih PSIS M Dofir tidak terlalu khawatir kekuatan anak asuhnya bakal menurun akibat absennya sejumlah pilar.
“Kami sudah terbiasa merotasi pemain. Ada alternatifalternatif pemain lain, jadi (absennya beberapa pemain) tidak begitu krusial,” kata Dofir, enteng. Sebenarnya jika Geddy jadi bergabung, mantan pemain tim nasional itu bisa menjadi alternatif penyerang. Namun, tim pelatih akan mencari pendamping Hari Nur dan memaksimalkan pemain tengah menjadi penyerang sebagai antisipasi krisis lini depan. Jika PSIS tidak dihuni seorang pemain baru satu pun, Persis tidak demikian.
Ada pemain anyar yang menghuni Persis, seperti Rico Fernanda di lini belakang dan mantan pilar Persatu Tuban Saddam Husein di lini serang. Di penjaga gawang juga bergabung Goni dari Krakatau Steel setelah sebelumnya Persis mendepak dua penjaga gawang. Dofir mengingatkan anak asuhnya agar tidak menganggap remeh lawan.
“Percaya diri boleh, tapi jangan berlebihan. Bermainlah dengan nyawa dalam setiap pertandingan,” ucapnya. Dalam turnamen yang bertujuan mengisi kekosongan kompetisi, mantan pemain PSIS era 90-an itu akan menerapkan formasi 4-2-3-1 atau penyerang tunggal.
Tidak menutup kemungkinan dia juga menggunakan skema 4-4-2 dengan mempertimbangkan kesiapan pemain dan kekuatan lawan yang dihadapi.
Arif purniawan
(ars)