Jalur Utara Sudah Bisa Dilintasi

Senin, 25 Mei 2015 - 09:51 WIB
Jalur Utara Sudah Bisa Dilintasi
Jalur Utara Sudah Bisa Dilintasi
A A A
CIREBON - Jalur kereta api (KA) lintas utara, tepatnya di Stasiun Waruduwur Cirebon, sudah bisa dilintasi rangkaian KA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengklaim jalur KA sudah kembali normal sejak Minggu (24/5).

Humas Daop 3 Cirebon Suprianto menerangkan, jalur kereta api bagian utara Jawa Barat sudah bisa di la lui meski hanya menggunakan satu jalur. Kondisi itu akibat tabrakan KA Bangun karta dan kereta api barang yang terjadi Sabtu (23/5) malam. Dia menyebutkan, hingga sore kemarin, dua jalur lainnya se panjang 15 meter masih dalam tahap perbaikan.

Diperkirakan, perbaikan akan selesai hingga Minggu malam dan di harapkan kedua jalur sudah bisa di gunakan besok (hari ini) dengan kecepatan standar. “Jalur 2 dan 3 masih belum bisa digunakan. Sejauh ini hanya menggunakan jalur 1. Akibat nya, per jalanan 80 KA penumpang mau pun barang sedikit tergang gu. Terjadi keterlam bat an jadwal rata-rata dua jam karena harus memutar ke Prupuk maupun ke Tegal,” terangnya.

Sementara itu, berdasarkan pan tauan KORAN SINDO, petugas PT KAI terus melakukan proses evakuasi dan perbaikan rel yang rusak hingga pukul 15.00WIB, kemarin. PT KAI juga mendatangkan dua craneuntuk mengangkat satu loko mo tif dan satu gerbong pem bang kit yang terguling. Kepala Humas PT KAI, Agus Koma ru din mengakui ada ke su litan da lam proses evakuasi KA Ba ngun karta. Selain ger bong ter gu ling, rel juga rusak sepanjang 10 meter, dan ban talan rel bergeser.

Dia menyebutkan, KA Bangunkarta menubruk bagian be lakang KA barang yang sedang lansir di Stasiun Waru duwur. Agus menjelaskan, kecelakaan KA Bangunkarta yang terjadi pada Sabtu(23/5) sekitar pukul 18.40 WIB tersebut menye babkan tiga jalur kereta tidak dapat digunakan. Kondisi ini praktis menyebabkan perjalan an kereta dari arah barat maupun sebaliknya terhambat.

“Perjalanan kereta dari Jakarta maupun sebaliknya sempat dialihkan melalui jalur Prupuk, dan baru pada Minggu pagi sudah bisa dilalui khusus untuk jalur satu. Yang pertama melintas adalah kereta barang pada pukul 05.55 WIB dari arah ti mur, dan hingga pukul 12.00 WIB sudah melintas 12 rang kai an kereta baik kereta penum pang maupun barang dari dua arah secara bergantian,” kata Agus.

Agus membenarkan, akibat kecelakaan kereta tersebut menyebabkan sejumlah perjalanan kereta di jalur utara tersebut menjadi terhambat. Salah satunya dialami KA Anggrek dari Surabaya menuju Jakarta yang me ngalami keterlambatan hing ga 4 jam lebih. “Kondisi ini ka rena perjalanan kereta di lakukan secara bergantian untuk bisa melalui jalur tersebut berdasarkan petunjuk dari Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api (Pusdalop KA). Oleh karena itu kami menyatakan permohon an maaf kepada seluruh pelang gan PT KAI atas kejadian yang menyebabkan perjalanan terganggu,” ungkap Agus.

Agus kembali menegaskan, kecelakaan kereta tersebut bukan karena bertabrakan melain kan karena KA Bangun karta yang melaju di jalur tiga tergelincir dan menghantam gerbong kereta barang yang me ng - angkut pipa baja di jalur empat yang tengah berhenti. Akibat kecelakaan tersebut menyebabkan lokomotif melintang dan bagian belakang menghantam rel di jalur dua, satu gerbong pembangkit dan satu gerbong penumpang di bela kang - nya terguling ke luar jalur serta dua gerbong penumpang anjlok.

“Kami pastikan tidak ada penumpang dari KA Bangun karta yang mengalami luka aki - bat kejadian tersebut, kecuali dua karyawan perusahaan pipa yang tengah berada di dalam kabus atau pos jaga yang terluka. Seorang di antaranya mengalami luka ringan dan sudah pulang, sedangkan satu lagi masih menjalani perawatan di RST Ciremai, Cirebon,” kata Agus. Terhadap seluruh pe numpang KA Bangunkarta yang berjumlah 272 orang, Agus me mastikan telah dipulangkan menggu nakan bus untuk yang jurusan Semarang, sedangkan yang me - nuju Surabaya dialih kan menggunakan kereta lain nya.

Polisi dan KNKT Selidiki Tabrakan KA

Kepolisian daerah Jabar bersama Resor Cirebon Kota/Ka bupaten serta Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Tim Internal PTKA membentuk tim gabungan un tuk melakukan penyelidikan penyebab dua kereta api ber tab rakan di Stasiun Warudhuwur, Kabupaten Cirebon.

“Masih lidik cari penyebab nya, apa ada sabotase apa ada kelalaian,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono saat dihubungi tadi malam. Dia menuturkan, penyelidik an kecelakaan kereta api itu mem butuhkan keahlian khu sus karena undang-undang yang digunakan bukan tentang ke elakaan di jalan raya.

“Kalau kereta api kanmemerlukan keahlian khusus soalnya bukan jalan raya yang menjadi un dangundang lalu lintas,” kata nya. Dia menjelasan, proses penanganan hukumnya bukan dengan undang-undang lalu lintas tetapi dengan KUH Pidana. “Jadi kejadian tersebut harus dilidik bukan dengan undangundang lalu lintas, tapi dengan KUHP apa ada kelalaian dan lain-lain,” katanya.

Dia mengungkapkan, kepolisian telah menerjunkan sejum lah personel dari Dalmas dan Brimob untuk peng amanan di lokasi kejadian. Perkembangan sementara petugas telah menggeser gerbong genset dan selanjutnya akan dilakukan penggeseran lokomotif yang ter guling dan perbaikan rel. “Untuk selanjutnya penang anan dan penyelidikan lebih lanjut akan dilaksanakan oleh Polres Cirebon Kabupaten,” katanya.

Sementara itu, Komisi Nasional Keselamatan Trans portasi (KNKT) dan Tim Internal PTKA juga diturunkan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan KA di Stasiun Waruduwur Kabupaten Cirebon yang terjadi Sabtu(23/5).

Mohamad soleh/ fauzan/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6891 seconds (0.1#10.140)