Berkesempatan Manggung Bersama sang Menteri

Senin, 25 Mei 2015 - 09:49 WIB
Berkesempatan Manggung...
Berkesempatan Manggung Bersama sang Menteri
A A A
Shagara sukses menghibur ratusan pengunjung yang datang ke car free day (CFD) Dago kemarin.

Band yang digawangi Herlan (vokal), Kolenang (gitar), Yudi (biola), Mamet (angklung) Mardi (conga), Wawan (timbales), Indraika (bass), Dadan (suling) dan Andi (drum) tampil energik di atas panggung. Penampilan Shagara ini menjadi bagian dalam acara bertajuk Pentas Seni dan Budaya Tradisional Dago Car Free Dayyang digelar di depan Hotel Geulis Jalan Ir Djuanda. Acara ini merupakan acara yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung bersama Geulis Deui Community dan KORAN SINDOJabar.

Dalam kesempatan itu pula hadir Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan. Band yang mengusung aliran contemporary of pop music ethnicini membawakan tujuh lagu. Lagu Sambadelhi menjadi lagu pembuka pertunjukan Shagara. Setelah itu lagu Harmonic Line, Jalan Malam Bandung, menjadi lagu yang dibawakan selanjutnya.

Perpaduan antara musik modern dan tradisional menjadi semakin kental dengan alat musik tradisonal seperti suling, kendang. Setelah itu lagu Journey to Pajajaran, Play with Snake, Dewiku, dan Tertipumenjadi nomor lagu selanjutnya yang dibawakan. Herlan sang Vokalis yang mengajak serta penonton bernyanyi membuat suasana menjadi lebih interaktif.

Bahkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan ikut bernyanyi bersama para penonton di depan panggung. Suasana tak biasa ini rupanya membuat acara semakin semarak. Ditemui seusai acara, Vokalis Shagara Herlan mengatakan bahwa musik yang dibawakan merupakan musik kolaborasi. Di mana di dalamnya terdapat banyak genremusik yang dimasukan seperti rock, rege, bahkan dangdut.

“Karena dangdut juga sebagaian dari genremusik. Hal tersebut menjadi sangat universal. Kmai memasukan musik apa saja ke dalam musik kami dan benang merah itu inspirasinya dari tradisi. Terutama tradisi Sunda, karena kami berdiri di Bandung yang mayoritas orang Sunda jadi garis besarnya tradisi Sunda,” ujar Herlan. Menurut Herlan, saat ini Shagara tengah bersiap merilis album pertamanya. Album berisi sepuluh lagu ini rencananya akan dirilis setelah Lebaran.

Dia mengungkapkan, penggarapan album ini sempat tertunda cukup lama, padatnya jadwal manggung yang harus dilakoni oleh para personel. Menurut Herlan, untuk album ini dipersiapkan selama satu tahun sejak 2014 termasuk pengumpulan materi lagu dan proses rekaman. “Untuk proses rekaman alhamdulillahsudah selesai. Karena kami banyak kesibukan, sehingga bisa launchingdi 2015 sekarang. Lumayan cukup lama karena kami sistemnya di Sunda mah dituntut dari dulu.

Jadi ada sebagian lagu yang dibawa dari mini album yang berjudul The world is Music(2009) ke album yang sekarang,” katanya. Sebagian besar materi lagi dikerjakan secara bersama sama. Namun ada juga beberapa lagu yang digarap oleh beberapa personel. .

Dian Rosadi
Kota Bandung
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1065 seconds (0.1#10.140)