Jasad Warga Penggali Sumur Berhasil Dievakuasi

Minggu, 24 Mei 2015 - 14:30 WIB
Jasad Warga Penggali Sumur Berhasil Dievakuasi
Jasad Warga Penggali Sumur Berhasil Dievakuasi
A A A
SUBANG - Jasad Tasim sebelumnya tertulis Tarkim yang tertimbun sumur sedalam 22 meter di Desa Kawunganten, Kecamatan Cikaum, Subang berhasil dievakuasi pada Sabtu 23 Mei 2015 sektar pukul 23.30 WIB.

Proses evakuasi yang dipimpin langsung Ketua Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kabupaten Subang HM Abdurakhman dan juga dipantau anggota DPRD dapil Cikaum, Ating Rusnatim tersebut, berlangsung maraton, dimulai sejak pukul 09.00 hingga tengah malam.

"Kami bersyukur, setelah bekerja keras selama 14 jam lebih dengan melibatkan semua sumberdaya dari berbagai kalangan, jasad korban akhirnya bisa diangkat dari sumur sedalam 22 meter itu," ujar Abdurakhman.

Pihaknya memang menargetkan jasad korban bisa diangkat di hari ketiga proses evakuasi tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, diantaranya ancaman longsor susulan dari dinding sumur yang kondisinya labil.

"Percepatan evakuasi juga dilakukan, sebab jika ditunda lagi dikhawatirkan jasad korban hancur membusuk, sehingga nantinya proses evakuasi jadi lebih rumit," katanya. (Baca: Gali Sumur, Tarkim Tewas Tertimbun)

Kapolsek Cikaum AKP Supratman mengatakan, proses evakuasi berlangsung selama tiga hari sejak peristiwa itu terjadi pada Kamis 21 Mei 2015 sore dan sempat dua kali ditunda akibat keterbatasan peralatan serta kondisi medan yang sulit.

Evakuasi melibatkan banyak pihak, mulai dari Basarnas Bandung yang berkedudukan di Cirebon, Damkar, aparat Polsek Cikaum, TNI, Satpol PP, petugas PDAM, Dinas Kesehatan, sejumlah pakar penggali sumur, hingga relawan masyarakat.

Beruntung, menjelang malam, relawan yang turun ke sumur memastikan jika posisi jasad sudah dekat, karena sudah tercium bau menyengat. Sehingga, proses evakuasi dilakukan manual dengan menggali material berupa tanah liat bercampur atras dan bebatuan kecil, yang menimbun korban.

"Kami sempat kesulitan karena sebagian tubuh korban tertindih bronjong anyaman bambu yang awalnya dipasang untuk menahan longsoran tanah. Namun, dengan kesabaran dan kerjasama semua pihak, akhirnya korban bisa diangkat pukul 23.30 WIB," ungkap AKP Supratman.

Pantauan dilokasi, evakuasi sempat beberapa kali tersendat akibat kerja tim terganggu ratusan warga yang memadati lokasi kejadian, untuk sekadar menonton.

Petugas yang tampak sudah kelelahan, sampai perlu memagar areal evakuasi untuk mencegah warga mendekat. Bahkan, bau busuk dari mayat sempat membuat petugas yang turun ke dalam sumur, nyaris pingsan.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6028 seconds (0.1#10.140)