Massa Somasi Geruduk Bank Danamon

Sabtu, 23 Mei 2015 - 13:32 WIB
Massa Somasi Geruduk Bank Danamon
Massa Somasi Geruduk Bank Danamon
A A A
MEDAN - Massa menyerukan pemboikotan dan membakar buku tabungan di kantor Bank Danamon, Jalan Diponegoro, Medan, kemarin. Koordinator aksi, Abbas Rambe, dalam orasinya mengatakan, pemecatan terhadap salah seorang satpam Bank Danamon bernama Hendrik Waluyo hanya karena melaksanakan salat Jumat merupakan bentuk pelecehan terhadap umat Islam. Harusnya, setiap orang memberikan kebebasan bagi setiap umat dalam menjalankan ibadah.

“Ini penghinaan dan pelecehan terhadap agama. Kebebasan menjalankan ibadah adalah hak bagi setiap umat yang tidak bisa dihalang-halangi,” kata Abbas. Untuk diketahui, kasus pemecatan terhadap Hendrik terjadi beberapa pekan lalu. Hendrik yang saat itu bertugas sebagai komandan regu dianggap meninggalkan tugas karena memilih untuk mengerjakan ibadah salat Jumat di basemen gedung.

Kasus tersebut sudah dibawa ke DPRD Kota Medan, namun hingga saat ini belum ada solusi atas masalah tersebut. Pengunjuk rasa mengajak masyarakat agar melakukan pemboikotan terhadap Bank Danamon diseluruh Indonesia. Seruan tersebut untuk memberikan pelajaran bagi perusahaan mana pun agar bisa lebih menghormati hak pegawainya untuk beribadah setiap saat.

Salah satu bentuk pemboikotan ditunjukkan dengan membakar buku tabungan Bank Danamon di depan pejabat bankyangmenyaksikandemonstrasi tersebut. Buku tabungan berwarna kuning tersebut dibakar untuk memberikan peringatan bahwa nasabah bank bisa marah dan menarik dananya dari bank tersebut jika tidak ada pernyataan maaf dari pihak bank.

“Mari kita boikot bank yang tidak memberikan hak pada pegawainya untuk beribadah. Kita bisa saja bikin bangkrut bank ini karena telah melecehkan umat Islam,” kata koordinator aksi lainnya, Indra Suheri. Menurut Indra, pernyataan dari pejabat Bank Danamon Syaiful Azhar saat memecat Hendrik Waluyo tidak bisa diterima oleh umat Islam.

Harusnya ada pernyataan maaf dan klarifikasi sebelum massa terlanjur marah. Aksi yang berjalan tertib ini mendapatkan pengawalan ratusan personel kepolisian. Meskipun jalanan sempat macet hingga di Jalan Sudirman, namun beberapa petugas kepolisian sigap mengatur dan mengurai kemacetan.

Regional Coorporation Officer Danamon Kantor Wilayah VI Medan, Hartono Teguh, di hadapan massa mengatakan bahwa manajemen Bank Danamon tidak pernah bermaksud melecehkan dan menghina umat beragama manapun. Bahkan pihak bank selama ini sangat toleran dan memberikan kebebasan kepada pegawainya untuk menjalankan ibadah.

Terkait pemecatan Hendrik Waluyo, manajemen berjanji segera melakukan penyelidikan internal untuk mengungkap kronologis kejadian. Untuk sementara, Syaiful Azhar yang dituding sebagai atasan yang memecat Hendrik Waluyo sudah dimutasi sementara ke bidang lain yang tidak berhubungan dengan sekuriti.

Dari hasil investigasi nantinya, jika terbukti ada kesalahan dan kelalaian yang dilakukan Syaiful Azhar, tidak tertutup kemungkinan yang bersangkutan akan diberhentikan secara tetap. Mendapatkan penjelasan tersebut, massa mengaku puas dan berjanji akan terus memantau hasilnya. Mereka pun membubarkan diri dengan tertib sekaligus bersiap melaksanakan salat Jumat.

M rinaldi khair
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0872 seconds (0.1#10.140)
pixels