TNI Bangun Gereja di Desa Relokasi Siosar

Sabtu, 23 Mei 2015 - 13:31 WIB
TNI Bangun Gereja di...
TNI Bangun Gereja di Desa Relokasi Siosar
A A A
KARO - Setelah membangun 103 unit rumah bagi pengungsi erupsi Gunung Sinabung di permukiman baru yang berada di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Karo, TNI kembali membangun Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di tempat itu.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang meletakkan batu pertama pembangunan gereja mengatakan, TNI terpanggil untuk membantu pembinaan dan pembangunan dalam bidang keagamaan. Salah satunya terlibat dalam pembangunan rumah ibadah. “TNI akan membangun gereja dengan semangat yang kuat, mengingat pembangunan gereja ini penting dilakukan sebagai dasar dalam pembangunan moral dan spiritual masyarakat pascaerupsi Sinabung,” katanya saat memberi sambutan, kemarin.

Moeldoko menegaskan, dia mengikuti proses pembangunan rumah para pengungsi dari rekaman video. Pembangunan yang dilakukan TNI luar biasa dalam menghadapi sulitnya medan dalam membuat jalan dan membangun rumah, cuaca yang berubah-ubah, lingkungan dan tantangan lainnya.

“Mohon bangunan yang sudah diserahkan, yaitu 103 rumah agar segerah ditempati. Rumah tersebut jangan hanya untuk dipajang. TNI juga akan bersinergi bersama Polri dalam menyediakan sarana transportasi untuk mengangkut barangbarang warga yang akan pindah ke permukiman baru ini,” imbuhnya. Jenderal TNI yang dikenal dekat dengan prajuritnya ini mengucapkan terima kasih atas pemberian uis karoyang disertai penabalan marga Ginting kepada dirinya.

“Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya sudah dijadikan sebagai bagian dari masyarakat Karo,” pungkasnya. Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) berharap pembangunan 320 unit rumah untuk pengungsi dari Desa Bekerah, Simacem dan Suka Meriah di tempat baru di Desa Siosar dapat dituntaskan akhir tahun ini.

Pemkab Karo terus melobi pemerintah pusat agar pembangunan dapat dipercepat. Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan GKPI Kolonel Inf Josua Ginting mengatakan, lahan untuk pembangunan gereja seluas 2.000 meter persegi. Pembangunan gereja ini dimaksudkan untuk memberi ruang dan tempat bagi para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung beragama Nasrani asal Desa Bekerah, Simacem dan Suka Meriah agar dapat beribadah sebagaimana sebelumnya.

“Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan gereja ini berkisar Rp3 miliar yang sebagian berasal dari sumbangan jemaat gereja saat perayaan Natal TNI di Bogor, Jawa Barat serta dari para donatur. Diharapkan dalam waktu empat bulan gereja ini selesai dibangun dan dapat digunakan 766 jiwa dari ketiga desa tersebut. Ke depan, kami juga akan membangun masjid untuk 200 jiwa warga muslim yang berasal dari ketiga desa itu,”pungkasnya.

Riza pinem
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8259 seconds (0.1#10.140)