Hama Mobi Serang Jagung Siap Panen
A
A
A
MARTAPURA - Puluhan hektare tanaman jagung siap panen milik petani di Kecamatan Bunga Mayang, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur rusak akibat di serang hama monyet dan babi (Mobi).
Serangan hama Mobi terhadap tanaman jagung yang siap panen bukan yang pertama kali terjadi. Namun sudah sering sehingga membuat petani terus dibayang-bayangi rasa was-was, mengingat jika serangan hama terus terjadi tentu akan berpengaruh pada tingkat produksi maupun hasil panen. Salah satu petani jagung, Nuroni, 55, warga Kecamatan Bunga Mayang mengatakan, hama Mobi menyerang tanpa kenal waktu.
“Jika kita ada di kebun, hama ini tidak menyerang. Namun jika kita lengah, gerombolan hama Mobi akan menyerang tanaman jagung kita,” jelasnya. Menurut Nuroni, serangan hama mobi meningkat terutama menjelang masa panen jagung kedua maupun masa panen gadu. “Kita tidak boleh lalai dan penjagaan semakin diperketat. Karena biasanya saat panen gadu maupun masuk musim kemarau serangan Mobi makin merajalela,” tambahnya.
Sedangkan petani jagung lainnya, Beni, 25, mengatakan, dia dan beberapa petani jagung siang malam melakukan penjagaan di kebun. Karena jika jagung tidak dijaga sudah di pastikan tanaman jagung akan dirusak hama Mobi. “Hama Mobi ini merusak dan mematahkan tangkai jagung dan hama ini menyerang secara ber gerombol. Sehingga tanaman jagung menjadi rusak parah,” jelasnya.
Serangan hama Mobi sudah menjadi momok yang menakutkan bagi petani jagung, meskipun berbagai langkah dan cara sudah dilakukan untuk menghentikan serangan hama ini namun tetap saja terjadi. “Menjelang masa panen kita memang harus lebih waspada mengingat serangan hama Mobi terus mengintai,” jelasnya.
Dadang dinata
Serangan hama Mobi terhadap tanaman jagung yang siap panen bukan yang pertama kali terjadi. Namun sudah sering sehingga membuat petani terus dibayang-bayangi rasa was-was, mengingat jika serangan hama terus terjadi tentu akan berpengaruh pada tingkat produksi maupun hasil panen. Salah satu petani jagung, Nuroni, 55, warga Kecamatan Bunga Mayang mengatakan, hama Mobi menyerang tanpa kenal waktu.
“Jika kita ada di kebun, hama ini tidak menyerang. Namun jika kita lengah, gerombolan hama Mobi akan menyerang tanaman jagung kita,” jelasnya. Menurut Nuroni, serangan hama mobi meningkat terutama menjelang masa panen jagung kedua maupun masa panen gadu. “Kita tidak boleh lalai dan penjagaan semakin diperketat. Karena biasanya saat panen gadu maupun masuk musim kemarau serangan Mobi makin merajalela,” tambahnya.
Sedangkan petani jagung lainnya, Beni, 25, mengatakan, dia dan beberapa petani jagung siang malam melakukan penjagaan di kebun. Karena jika jagung tidak dijaga sudah di pastikan tanaman jagung akan dirusak hama Mobi. “Hama Mobi ini merusak dan mematahkan tangkai jagung dan hama ini menyerang secara ber gerombol. Sehingga tanaman jagung menjadi rusak parah,” jelasnya.
Serangan hama Mobi sudah menjadi momok yang menakutkan bagi petani jagung, meskipun berbagai langkah dan cara sudah dilakukan untuk menghentikan serangan hama ini namun tetap saja terjadi. “Menjelang masa panen kita memang harus lebih waspada mengingat serangan hama Mobi terus mengintai,” jelasnya.
Dadang dinata
(bbg)