Tertibkan Lokalisasi Saritem, Kapolda Jabar Pasang Badan
A
A
A
BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan menegaskan, dirinya siap pasang badan jika penertiban PSK di lokalisasi Saritem oleh Polrestabes Bandung akan menimbulkan polemik, bahkan konflik dikemudian hari, seperti pada 2007 silam.
"Kami tidak takut intervensi. Untuk penegakan hukum kami harus siap (pasang badan)," tegas Iriawan, Kamis (21/5/2015).
Disinggung soal polemik Saritem yang hingga kini masih ada, Iriawan tak menampik hal tersebut. Bahkan, jendral bintang dua ini secara spontan mengakui jika masih ada oknum yang membekingi lokalisasi tersebut.
"Kalau beking dari oknum itu ada memang. Tapi yang jelas, saat ini kami harus cari solusi karena mereka (PSK) juga butuh hidup juga. Kami tidak bisa (membenahi) sendiri. Mereka (PSK) harus diberi keterampilan lain," tuturnya.
Saat ini, usai melakukan pemeriksaan terhadap para PSK, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung untuk memberikan pembinaan. Sementara para germo, terutama yang mempekerjakan anak di bawah umur akan terus diusut.
Seperti diketahui, Rabu 20 Mei 2015, sebanyak 620 personel gabungan dari Polrestabes Bandung mengepung lokalisasi Saritem di Jalan Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung.
Dalam razia besar-besaran itu, polisi menciduk 169 PSK yang enam di antaranya masih di bawah umur. Selain PSK, polisi juga turut mengamankan puluhan germo/mucikari, dan pria hidung belang yang tengah bertransaksi.
Baca juga:
Blokade Lokalisasi Saritem, Polisi Angkut Ratusan PSK
"Kami tidak takut intervensi. Untuk penegakan hukum kami harus siap (pasang badan)," tegas Iriawan, Kamis (21/5/2015).
Disinggung soal polemik Saritem yang hingga kini masih ada, Iriawan tak menampik hal tersebut. Bahkan, jendral bintang dua ini secara spontan mengakui jika masih ada oknum yang membekingi lokalisasi tersebut.
"Kalau beking dari oknum itu ada memang. Tapi yang jelas, saat ini kami harus cari solusi karena mereka (PSK) juga butuh hidup juga. Kami tidak bisa (membenahi) sendiri. Mereka (PSK) harus diberi keterampilan lain," tuturnya.
Saat ini, usai melakukan pemeriksaan terhadap para PSK, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung untuk memberikan pembinaan. Sementara para germo, terutama yang mempekerjakan anak di bawah umur akan terus diusut.
Seperti diketahui, Rabu 20 Mei 2015, sebanyak 620 personel gabungan dari Polrestabes Bandung mengepung lokalisasi Saritem di Jalan Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung.
Dalam razia besar-besaran itu, polisi menciduk 169 PSK yang enam di antaranya masih di bawah umur. Selain PSK, polisi juga turut mengamankan puluhan germo/mucikari, dan pria hidung belang yang tengah bertransaksi.
Baca juga:
Blokade Lokalisasi Saritem, Polisi Angkut Ratusan PSK
(san)