Kembali Geruduk Istana Negara, Ini Tuntutan Mahasiswa

Kembali Geruduk Istana Negara, Ini Tuntutan Mahasiswa
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara dengan melakukan long march dari kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
Ketua Umum DPP IMM Benny Pramula mengatakan, Jokowi tidak pantas melanjutkan kepemimpinannya sebagai presiden karena tidak bisa mengatasi masalah.
Beberapa permasalahan yang disorot seperti, pencabutan subsidi BBM, merosotnya nilai tukar rupiah, memperpanjang izin ekspor PT Newmont dan Freeport, kegaduhan politik, ketidakpastian hukum, dan terlalu banyak retorika politik penuh kebohongan.
"Dari kondisi tersebut kami menuntut wujudkan agenda trisakti, ekonoki bersikari dan Indonesia Mandiri," kata Benny kepada Sindonews, Kamis (21/5/2015).
Ia menjelaskan kiblat bangsa tidak lagi pada nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan dan tidak berorientasi kepada kesejahteraan rakyat. "Kami juga meminta revisi UU yang berbau liberal turunan dari UUD 1945 serta hentikan rezim Jokowi-JK, rezim pencitraan, penindas rakyat," tegasnya.
Pada hari ini diperkirakan IMM akan mengerahkan ribuan massa dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Sehari sebelumnya, IMM juga telah melakukan aksi unjuk rasa sejak tanggal 19 dan 20 Mei 2015, aksi hari ini mereka tetap berkeinginan masuk ke dalam Istana Negara menemui Presiden Jokowi.
Ketua Umum DPP IMM Benny Pramula mengatakan, Jokowi tidak pantas melanjutkan kepemimpinannya sebagai presiden karena tidak bisa mengatasi masalah.
Beberapa permasalahan yang disorot seperti, pencabutan subsidi BBM, merosotnya nilai tukar rupiah, memperpanjang izin ekspor PT Newmont dan Freeport, kegaduhan politik, ketidakpastian hukum, dan terlalu banyak retorika politik penuh kebohongan.
"Dari kondisi tersebut kami menuntut wujudkan agenda trisakti, ekonoki bersikari dan Indonesia Mandiri," kata Benny kepada Sindonews, Kamis (21/5/2015).
Ia menjelaskan kiblat bangsa tidak lagi pada nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan dan tidak berorientasi kepada kesejahteraan rakyat. "Kami juga meminta revisi UU yang berbau liberal turunan dari UUD 1945 serta hentikan rezim Jokowi-JK, rezim pencitraan, penindas rakyat," tegasnya.
Pada hari ini diperkirakan IMM akan mengerahkan ribuan massa dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Sehari sebelumnya, IMM juga telah melakukan aksi unjuk rasa sejak tanggal 19 dan 20 Mei 2015, aksi hari ini mereka tetap berkeinginan masuk ke dalam Istana Negara menemui Presiden Jokowi.
(ysw)